#burnsteem25 || Poetry || N(ir)agari Tepi Lagi Tapi
25% from this post will goes to account @null and 10% to @hot.news
Terdengar bahwa ianya tak bernama punya lagi
Di antah berantah berembus musnah lesap tanpa tepi dan tapi
Selaksa enigma suah dibungkus kalakian dihumbang pergi pada dalam perigi
Nir dikabari apalagi cari
Pernah swastamita beri spasi tuk tepi sebelum ianya pergi
Atas pada apa hal lagi yang mahu kau benahi ?!
Pabila autophile pemilik wahi terlampau begitu begini
Lepas bermain peran(g)-peran(g)an, auto
nian sungguh tan idam berpulang kembali
Lelap pulaslah jejaka malam ini...
Tan erti guna lagi kam
beradu rahsa meski kam meraung berperi
Human error oleh °intro sahaja dibangun bersanding tinggi baja besi
Mutlak tanpa barangkali atau nanti
Jomlah dude
flashback beberapa lustrum lalu atas pada bumi batu jembatan merah simpang tugu
Boulevard, jumantara dan sambekala berkabung ada kala itu
Tak ada mereka lamun hanya kam
dan atau lantas aku yang terkungkung rindu
Membumbung rampung atas pada dua kalbu terbelilit pelik atas mil yojana jua kurun waktu
Kala itu rinai lagi pawana menghujam tuju sua temu
Lunar canggung rikuh bak sungkan sipu-sipu balik mega gelita gulita °gloomy sendu
Asmaraloka..., anak Adam menyebutnya saat pada itu
Larutlah berlalu pada zahirnya di makan satu waktu
Punca ketika nama atas tuan
Tan lagi jelma tujuan dalam tengadah yang dipanjatkan
Terhitung atas pada zahir tahun darma November sepanjang lengangnya (/)jalanan
Balad penuh kembang Paris van Java hadapan segelintir genap pesan(an) atas hijau hamparan sertai rinai bawah nur temaram berbalur peras(a)an
Sayang disayang lokaku dan lokamu bertemu dalam beda satu-satu kini
Intro
menduduki bandar atas nagari yang dibangunnya sedari sendiri
°Selfish_nya membrutal manja tanpa pandang sana dan sini
Edannya nir hirau peduli pada definisi jaka habisi energi meraung sedu sedan tuk coba mengisi putar balik kembali
Jajajaja, °bulshit haha hihi...
Sudah kiranya ditikam mati nir agih tepi apalagi lini
Zaminku suah berbeza haluan tersampaikan seiring lustrum dan musim yang berganti
Bepencar raiblah kata “kita" bersama gula yang raib dalam secangkir kopi
Mungkin sang kopi manis sudah barang tentu rahsanya, jejaka...
Walakin terlanjur disayang tak akan ada bisa lagi kau temui dapati wujud gula & psikenya di sana
Junko Yamamoto ich addicted to you
See you when I see you, buddies 👋🏻
A massive thank you to Mr. @heriadi @radjasalman @alee75 @fantvwiki @ubongudofot who's give support to all of us in @hot.news Community.
Warm regards,
Intropluv
Puisi yang sangat bagus
Tapi sayang saya tidak paham artinya😇😇
Alhamdulillah big thank you for your nice response, brother 🙏🏻
Ahaha, then let it be a homework for you
Have a good night 🌃