RE: SEC-S18W1/The life is a song
Sejujurnya saya tidak begitu concern dengan makna filosofis dari beberapa lagu khususnya lagu-lagu barat. Kecuali lagu-lagu daerah (Aceh) yang banyak menyentuh sisi-sisi humanis saya.
Saya lebih fokus pada suasana yang dihadirkan dalam sebuah lagu dan tentu genre yang saya sukai atau favorit saya.
Beberapa lagu memiliki kesan khusus bagi saya di masa lalu (Sebelum Negara Api Menyerang 🤭). Tentu genre musik yang trending saat itu ikut mempengaruhinya.
Begitu juga dengan "pergaulan" saya dengan teman yang merupakan Anak Band bergenre Alternative dan Metal saat itu. You Know, Saya pernah mau memanjangkan rambut saya seperti layaknya Anak Band saat itu dengan menggunakan Shampo khusus bermerk "Shampo Metal".
Namun baru saja rambut saya agak panjang hampir menyentuh bahu, saya kena Ulti dari Bokap saat pulang kampung waktu liburan.
Bek Peugot Droe Lagee Ureung Pungoe, Katanya. 🤣
Alhasil rambut yang udah agak panjang berkat Shampo Metal. Terpaksa di pangkas menjadi model Cepak kayak rambut Keanu Reeves di film SPEED yang trend saat itu (1994).
Btw, lagu Flying Without Wings dari Westlife di tahun 1999 pernah menjadi favorit saya saat sedang mengerjakan skripsi saya...☺️
Semoga anda beruntung dengan kontes ini.
Ah sebenarnya saya cuma naruh lagu-lagu barat supaya lebih related saja, meskipun secara nilai filosofis tak begitu dalam, masih mending lah dibandingkan dengan lagu-lagu western jaman sekarang yang cuma modal auto-tune dan lirik-lirik kasar doang.
Shampo metal itu.. ada efek sampingnya tidak, ya? Saya butuh dengan produk yang bisa mengobati kebotakan di bagian kepala depan. Makin hari makin mundur aja ni hairline kalau dilihat-lihat.
Saya suka dengerin kisah-kisah masa muda, karena golden age seseorang biasanya ada di sana. Semoga kisa bisa terus berbalas komen seperti ini. Bapak dapat murid, saya dapat ilmu. WKwkwk.
You find it in the strangest places. Places you never knew it could be…♫⋆｡♪ ˚♬ﾟ
Omon-omon sepertinya saya jauh dari kata beruntung di kontes ini, wong sudah di-veto melakukan pelanggaran dengan tuduhan membuat konten dengan bantuan AI. Saya sudah klarifikasi, tapi sampai sekarang post ini belum diverifikasi.
Waduh, saya ga tau apa brand shampo itu masih ada atau kalo memang ada, apa masih sama kyk shampo yang saya maksud itu. Soalnya itu kisah zaman baheula, kalo saya juga pernah muda...🤭
Kalo masalah efek samping Kyknya ra mikir saat itu. Sing penting ikut trend...😅
Kayak Alm. Adnan PMTOH dong saya. Tukang baca kisah dan dongeng....🤣
Semua orang punya Golden age meski tak seseru orang-orang. Itu adalah kenangan yang sebaiknya kita mengambil "pembelajaran" disana.
Saya kurang setuju dengan dikotomi Guru-Murid karena menurut saya semua orang punya kelebihan dan kekurangan, dan "pelajaran" atau Ilmu itu bisa kita dapatkan dari siapa saja, gak mandang umur, status, etc.
Biasanya saya berbalas komen hanya dengan org yg nyambung aja. Soalnya ga bs berpura-pura atau cuma lips service. Kalo hanya mengejar engagement kontes itu bukan style kita...Sorry ye...Sorry ye...🤭
🤣🤣🤣
Itulah salah satu kelemahan tools, kadang ada errornya juga. Saya biasanya mensiasatinya dengan menggunakan bahasa pasaran dan menghindari bahasa baku di postingan. Atau menggunakan pola kalimat aktif. Yang penting substansinya tetap dapat.
Kalo menggunakan pola kalimat pasif dengan kualitas narasi yang kita miliki sering dikira AI karena identik dengan literatur, referensi atau sumber-sumber lainnya. Itu pun ga ada jaminan...🤭
Coba berpartisipasi ide dan pemikiran untuk platform ini ke post Mr. @pennsif , Mungkin ada masukan yang bagus untuk kita semua.
Di marketplace masih ada koq shampoo metal. Cuma saya ngga telaah lagi apakah sudah berijin bepom atau ada kandungan yang berbahaya. Pakai minyak kemiri aja deh wkwkwk.
Saya selalu menemukan keasyikan tersendiri pada orang yang berpikiran terbuka. Orang-orang yang mendobrak batas hierarkis untuk bisa belajar pada siapapun, bahkan dari orang yang derajatnya lebih rendah dari mereka sekalipun.
Same here, saya paling ngga bisa berbasa-basi (busuk) dan berpura-pura. This is the way I am, kalau kamu tidak suka, ya GTFO aja deh. Kalau saya mau ngejar reputasi dengan menjilat a*hol orang-orang di atas, bisa saja. Toh saya punya nilai tawar meski secuil, jadi yang dijilat pun (seharusnya) kagak rugi-rugi amat.
Ternyata drama IA generated content sudah sampai melewati tahapan komplikasi, dan kini post saya sudah dimoderasi. Saya sudah tegaskan berkali-kali, bahwa tools yang digunakan untuk mendeteksi IA content masing sangat-sangat-sangat labil. Makanya perlu ada aturan khusus dari tim Steemit mengenai penggunaan AI tools, dan sampai mana batasan-batasan yang diperbolehkan.
Karena tak jarang juga pengguna dari onoh banyak yang menggunakan paraphrasing tool untuk menghindari tulisannya dilabeli sebagai AI. Struktur kalimatnya sama, narasinya sama, hanya saja diparafrase dengan kalimat-kalimat “langit” lainnya.
Kalau kata @el-nailul, orang indonesia bukannya gak mau pakai AI, tapi belum tau aja kalau ada entitas di dunia ini yang namanya artificial inteliigence. Wkwkwk.
Kalau kita menolak 100% tidak mungkin juga, bagaimanapun ini adalah bagian dari perkembangan teknologi yang tak terhindarkan. Dan tugas kita adalah memanfaatkannya sebaik mungkin, bukan se-pragmatis mungkin.
Mohon maaf atas keterlambatan saya dalam membalas komentar anda. Saat ini kami sedang sibuk mempersiapkan acara peresmian PLTS di Pulo Aceh. Doakan semoga lancar, ya.
GTFO gak, ya?? 🤭🤭
Saya sering mendapati post yang secara sepintas ada kejanggalan dari struktur bahasa dan sebagainya. Namun jujur saya tidak sempat memeriksanya secara detail dengan tool dll. Kecuali saat saya bertugas sebagai Admin Komunitas, Country Reps atau kurator komunitas.
Tetapi feeling saya mengatakan that's something wrong with this post... Kayak ada yang aneh dan sering tidak nyambung. Tapi nyan Kon urusan gob. Han ek tapeureumeun... !
Makanya lon icah meunyo ureung yak obok-obok ata lon. Karena kita Insya Allah tidak pernah berbuat curang.
Se7. AI adalah sebuah tehnologi yang memudahkan kita. Namun dalam hal tertentu seperti di steemit, tentu harus ada pengaturan khusus agar fair bagi semua.
Dan bila AI dibolehkan secara bebas, tentu platform ini akan terasa "Garing" dan tidak menarik lagi. Minimal bagi saya.... 🤭
It's OK. Kita kan punya aktivitas lain di dunia nyata selain dunia Maya ini. Ada banyak hal yang harus diperjuangkan disana terkait masa depan kita dan masa depan orang-orang yang Allah titipkan kepada kita.
Semoga sukses dengan acara peresmian PLTS nya. Bisa sekalian jalan-jalan dong ke Pulo Aceh.... !😁