[The Diary Game part 4] Perkenalan Dengan Orang Indonesia Di Asian Mart Perancis. Seperti Di Film-Film!

Setelah selesai kelas, aku dan teman teman Malaysia ku tak langsung pulang. Kami memutuskan untuk membeli bahan makanan dulu. Di negara non muslim, biasanya muslim akan mencari bahan makanan di Asian Mart. Selain karena banyak makanan halal, banyak makanan Indonesia dan asia yang cita rasanya dapat kita terima disana. Bahan bahan makanan yang biasanya tidak dapat ditemukan di supermarket pun bisa ditemukan di Asian Mart ini. Jangan kaget jika tiba tiba anda bisa menemukan sambal ABC atau kecap Bango disana.

Saat itu pukul 3 siang. Aku dan teman teman belum makan siang. Kami memutuskan untuk makan kebab, tapi beberapa toko yang kami datangi belum buka. Biasanya mereka baru buka sore menjelang maghrib. Nah saat kami berada di Asian Mart, aku melihat seorang wanita yang memakai rok plisket dan jilbab yang di ikat masuk ke dalam toko. Dari gayanya aku sudah ada feeling kalau ini adalah orang Indonesia. Setelah berpikir sekitar 3 menit, akhirnya aku memberanikan diri untuk menyapanya. Karena kami juga sangat lapar saat itu.

Ketika aku menyapanya. Kalimat pertama yang ku ucapkan adalah “Hallo sister. Are you Indonesian?” Dia kaget ketika mendengarku menyapanya. Namun kemudian ia tersenyum dengan mata berbinar. “Iya, saya orang Indonesia. Ini Nadya ya?” tanyanya. Aku kaget. Dari mana ia tahu namaku. Tapi ternyata sebelum aku sampai ke Limoges, ketua PPI disana sudah mengabarkan bahwa ada satu anak Indonesia yang akan exchange ke Limoges. Mereka sangat senang jika ada anak Indonesia baru, karena jumlah orang Indonesia di Limoges sangat sedikit. Dan karena itu lah kak Sari tahu namaku. Aku tersenyum mendengar penjelasan kak Sari.

> Kak Sari. Orang Indonesia di Perancis yang baik banget

> Aku dan kak Sari saling mengambil gambar hehe

Aku kemudian bertanya “Kak tau nggak ya tempat makan halal terdekat dimana. Dari tadi nyari nyari kebab belum ada yang buka.” Kak Sari terlihat terkejut mendengar pertanyaanku. “Lah, udah jam 3. Kalian belum makan? Datang ke rumah ku aja yuk biar aku masakin” sekarang giliran aku yang terkejut. Ada ya orang sebaik ini. Ini adalah pertemuan pertama kali kami tapi kak Sari langsung menawariku untuk makan di rumahnya. Tapi karena merasa tidak enak, jadi aku dan teman teman menolak tawaran itu dengan halus. Dan setelah berdiskusi akhirnya kami memutuskan untuk makan Tacos. Kami berjalan kaki dari Asian Mart ke tempat Tacos tersebut. Kak Sari berjalan sangat cepat, bahkan terkadang aku merasa sangat susah untuk menyeimbangi langkahnya. Haha. Padahal menurut beberapa teman temanku, langkahku juga lumayan cepat ketika berjalan tapi tetap tidak bisa menyeimbangi kecepatan langkah kak Sari.

> Tacos yang kami pesan. Enak banget