The Diary Game Better Life [Kamis, 7 Oktober 2021]: Di Rumah Sakit Jiwa Bersama Mereka yang Bangkit dari Jurang Narkoba

in Steem SEA3 years ago (edited)

Diary saya hari ini berisi tetang menyibak tabir korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh dan kisah-kisah inspiratif yang menggugah perasaan.

Subuh selepas hujan deras masih membawa gigil, olahraga pagi batal lagi. Hendak tarik selimut lagi juga tanggung. Tapi ada saja jalan lain untuk mengisi pagi. Kubuka laptop dan membaca beberapa buku sejarah dalam format pdf.

Aku masih sibuk di depan laptop, sampai kemudian Isyana anak kedua saya menghampiri, ia dan Safia kakaknya sudah siap untuk diantar ke sekolah. Kulihat jam sudah pukul 07.15 WIB, berarti sudah lebih satu jam saya di depan laptop, terasa waktu berjalan begitu cepat.

Usai mengantar kedua putri saya ke sekolah, saya kembali pulang ke rumah, mandi dan sarapan. Istri bilang suntuk berduaan saja di rumah, ia minta keluar jalan-jalan. Saya mengiyakan, apa lagi saya belum ngopi.

napza.jpg
Para pejabat dan pembicara pada bincang santai dan diskusi buku Menyibak Tabir Korban Penyalahgunaan NAPZA [foto: dok pribadi]

Keluar dari rumah belum ada tujuan mau ke mana, istri hanya bilang jalan saja dulu, di mana kata hati di situ nanti berhenti. Maka jalanlah kami berdua, layaknya masa pacaran dulu, menelusuri jalan-jalan protokol di Kota Banda Aceh.

Istri akhirnya minta berhenti di Kotty Kosmetik di Jalan KH Ahmad Dahlan dekat Pasar Atjeh. Karena di dalam banyak para gadis dan ibu-ibu muda yang berbelanja, saya memilih menunggu di luar.

Setengah jam dari sana, saya mulai merasa ada yang kurang. Dan ternyata benar, saya belum menikmati kopi pagi. Tapi, sebelum saya menyatakan maksud ingin ke warung kopi atau kafe, istri punya rencana lain, ia ingin ke Masjid Harun Keuchik Lumiek di Lamseupeung, Lueng Bata. Sebagai sopir yang baik, saya hanya nurut dan menahan sedikit rasa banggi kupi yang sedari tadi menyentak-nyentak di ujung lidah.

Usai dari masjid, tak ada lagi agenda istri. Selanjutnya tinggal agenda saya ke warung kopi. Masih ada waktu sekitar satu setengah jam lagi untuk jemput anak di sekolah. Waktu yang lebih dari cukup untuk berduaan dengan mantan pacar di warung kopi.

isyana_safia.jpg
Tak mau kalah dari Uminya, dua putri saya juga minta ditraktir di cafe favoritnya [foto: dok pribadi]

Sedang menikmati kopi, sebuah pesan singkat masuk ke telepon selular saya. Saya diundang ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh oleh kawan saya Siti Rahmah. Waktunya siang usai zuhur, pukul 14.30 WIB. Perempuan asal Aceh Tamiang yang berprofesi sebagai Notaris/PPAT itu merupakan editor dari Tim Akademi Warung Penulis, lembaga yang bekerja sama dengan RSJ Aceh dalam menerbitkan buku kisah para pera pecandu narkoba sembuh dari rehabilitasi.

Sebelum ke acara di RSJ, saya jemput kedua putri saya di sekolah. Tapi mengetahui bahwa umminya baru saja pulang jalan-jalan dengan ayahnya, mereka juga tak mau kalah. Sebelum pergi ke RSJ saya harus membawa mereka dulu ke sebuah café.

Tepat pukul 14.30 WIB saya sudah berada di Aula Lantai 3 Gedung Rawat Jalan RSJ Aceh tempat acara digelar. Saya lihat Siti Rahmah sudah berada di sana. Acara dipandu oleh dr. Arifdian dan Yulia Direzkia S.Psi, M.Si, Psi keduanya dari Rumoh Harapan Atjeh (RHA) Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh.

Direktur RSJ Aceh dr Makhrozal M.Kes menjadi orang yang pertama yang berbicara dalam Bincang Santai dan Diskusi Buku Menyibak Tabir Korban Penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).

Makhrozal menjelaskan, pihaknya berusaha membuat sebuah buku yang berisi cerita-cerita seputar upaya menyembuhkan para residen dari pengaruh dan ketergantungan NAPZA. “Kisah kegigihan mereka untuk sembuh bisa jadi inspirasi bagi semua orang,” ujarnya.

napza2.jpg
Foto bersama para Residen yang sudah sembuh dari ketergantungan dan pengaruh NAPZA [foto: dok pribadi]

Sementara Siti Ramhah yang medapat giliran kedua berbicara menjelaskan bahwa menerbitkan buku itu merupakan mimpi yang menjadi nyata. Tidak mudah untuk membuat mereka mau menulis dan menceritakan kisahnya. Ada banyak kisah dalam buku itu yang bisa menjadi bacaan bermanfaat agar generasi muda menjauhi narkoba.

Hal yang sama juga disampaikan Nirwan S.Pdi, M.Pd yang juga salah satu editor buku itu dari Tim Akademi Warung Penulis. Baginya, ada sebuah kepuasan sendiri bisa mewujudkan lahirnya buku tersebut.

Giliran selanjutnya ada dr Syahrial, SpKJ (K) selaku psikiater konsultan adiksi. Ia banyak menjelaskan tentang pengalamannya menangani para residen korban NAPZA. Kisah-kisah mereka bisa menjadi pelajaran bagi semua. Menariknya ada residen yang sudah sembuh dari NAPZA tidak mau pulang lagi ke daerahnya karena takut terjerumus lagi dalam pengaruh narkoba.

Kemudian Sayuti M.Kes selaku Koordinator Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh menjelaskan bahwa para residen juga punya banyak potensi yang bisa dikembangkan, salah satunya adalah kemampuan menulis. Hanya saja mereka perlu terus dibimbing, didampingi dan diawasi agar tidak lagi kembali terjerumus dalam NAPZA.

Para residen yang mengisi kisahnya sembuh dari NAPZA kemudian bertepuk tangan serentak, ketika tiba giliran Dr Ediyandra S, SSP, MSP Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh berbicara, ia menjanjikan akan mencetak buku itu dan mengedarkannya ke perpustakaan di seluruh Aceh.

Giliran terakhir menyampaikan pendapatnya dalam diskusi itu Surya mewakili Kepala Kesbangpol Aceh dan Syarifah Yesy selaku Wakil Direktur Pelayanan RSJ Aceh. Lalu ditutup dengan penyampaian testimoni dua mantan residen. Begitulah hingga kemudian azan asar terdengar. Acara berakhir dengan foto bersama. Dari sana saya kembali ke rumah. Dan usai magrib menulis cerita itu untuk diary ini.

buku_Napza.jpg
Buku yang berisi kisah inspiratif mereka-mereka yang berhasil sembuh dari pengaruh narkoba [foto: dok pribadi]

Sort:  
 3 years ago 

Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.

Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.

@ernaerningsih.

 3 years ago 

Terimakasih atas dukungannya Ms @ernaerningsih beserta tim @steemcurator08 semoga kita bisa terus berbagi informasi dan pengetahuan di sini.

 3 years ago 

Sangat inspiratif.

Korban NAPZA, tidak utk kita asingkan, mari rangkul mereka.

 3 years ago 

Ya, mereka juga berbesar hati mau berbagi kisah, sehingga apa yang mereka alami bisa menjadi pelajaran bagi semua orang.

Coin Marketplace

STEEM 0.31
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 66772.03
ETH 3237.54
USDT 1.00
SBD 4.25