The Diary Game Season 3, Better Life by @irawandedy (10 April 2021): Bersama Keluarga Kecil

Pagi ini langit begitu cerah, tidak satupun gumpalan awan hitam menutupi pancaran sinar sang surya, karena libur saya memanfaatkan momen ini untuk menjemur beberapa karung padi yang ada di dapur. Meskipun diujung rumput embun masih tampak berkilau, saya membentangkan tikar untuk menjemur padi tersebut.

Pada pukul 8.30 saya telah menjemur beberapa karung padi, setelah itu pukul 10.30 wib saya ke Filosofi Kopi untuk menikmati secangkir kopi. Awalnya saya sendirian disana, namun 1 jam kemudian sahabat saya @heriadi pun muncul dari seberang jalan, Mobil hitam miliknya pun diparkirkan disebelah kanan warung kopi.
Beberapa menit setelahnya @klen.civil, @miftahuddin dan @harferri bergabung, pak @muhammadan pun ikut serta.
Jam telah menunjukkan pukul 14.30 siang, perut pun sudah mulai keroncongan, saya pun nulai pamitan lebih dulu untuk makan siang.

Saya tidak menyadari jika setelah makan siang tertidur diruangan tamu, saya terbangun karena terkejut sebagian badan basah karena popok sikecil tembus, ternyata dia tertidur pulas disamping saat sambil menonton kartun anak-anak.

_{Jalan Menuju Pantai}

---

Sore harinya kami ke Pantai yang tidak jauh dari rumah, karena anak-anak senang bermain pasir makanya saya lebih memilih pergi kesana, dibandingkan harus ke kota. Selain hemat waktu, finansial pun menjadi pertimbangan dalam menentukan tempat mereka bermain.

Sesampai disana, kedua sikecil langsung berlari kegirangan, diambilnya mainan yang telah dipersiapkan dari rumah, jika kaiz membawa mobil-mobilan, kakaknya bawaannya berupa peralatan masak. Kami memilih tempat yang lebih dekat dengan pesisir pantai karena konsistensi pasirnya lebih gembur dibandingkan dengan daratan.

_{Kedua Anakku}

Sambil menemani anak-anak bermain, kami hanya memesan nasi goreng dan air mineral, sementara kedua sikecil lebih suka makan nugget ayam, dengan membawa bekal nasi putih dari rumah, mereka memakan nugget dengan lahapnya.

Berat rasanya mereka meninggalkan tempat ini, tapi apa boleh buat, matahari hampir tenggelam diufuk barat dan magrib pun hampir tiba. Kami pun kembali keperaduan dengan menggunakan motor matic dengan melintasi jalan sebelumnya.

Setelah selesai shalat magrib, saya mencoba menulis diary game dengan harapan memperoleh upvote yang memadai sehingga donasi 25% dari postingan ini untuk @steem.amal terus bertambah dalam kapasitas yang lebih besar.