The Diary-Game [Minggu, 29 Mei 2022] Semarak Kegiatan TNI AL bersama Bank Indonesia di Sabang

in Steem SEA2 years ago

Informasi akan merapat KRI Teuku Umar (TUM) - 385 di dermaga Lanal Sabang sudah beredar dikalangan prajurit. Tanggal 29 Mei 2022, pukul 07.00 WIB kapal akan merapat. Pesan ini sudah didistribusi keseluruh grup prajurit Lanal Sabang.

Sebagai prajurit kesatria pengawal samudera perintah menjadi kebanggaan. Tidak boleh telat hadirnya. Disiplin adalah harga mati. Sesuai poin yang tercantum dalam TRISILA TNI AL salah satunya adalah disiplin.

Minggu, 29 Mei 2022, suasana kota Sabang tampak kurang bersahabat. Angin kencang dan hujan deras semalam menghiasi kota pariwisata.Terbukti subuh, tatkala menuju mesjid dalam rangka menunaikan kewajiban, Aku harus berhati-hati membawa mobil. Dijalan banyak percikan dan ranting kayu yang jatuh akibat angin kencang.


Langit masih gelap. Aku sudah siap dengan kekuatan penuh akan berangkat tugas. Do'a keluar rumah*bismillaahi tawakkaltu 'alallahi walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'adhiem" tak pernah terlewatkan dalam ucapan. Jika ada sang istri selalu diingatkan agar tak lupa baca do'a.

Sekitar pukul pukul 06.15 WIB Aku menuju dermaga tempat KRI akan merapat. Sepanjang jalan tampak runtuhan kayu dan tumpukan daun berserak dijalan. Aspal jalan seakan menjadi tempat sampah liar. Pastilah ulah sang angin malam.

Mobil melintasi jalan Sabang Fair. Tahukah apa yang terjadi? Sebuah gazebo yang terletak di samping tembok penahan gelombang ombak hancur berantakan. Atapnya terangkat dan berdiam diri ditepi jalan. Kayu penyanggah patah terlempar keseberang jalan. Sudah tak bisa dipakai lagi. Pastilah angin berhembus kencang.

Tak lama berselang Aku tiba dilokasi. Belum ada anggota yang datang. Aku menjadi orang pertama tiba. Mobil Aku parkirkan didekat pohon kelapa. Langit masih gelap dan kelihatan tumpukan awan hitam seakan saling memeluk erat. Dalam hati kecil berkata tak lama lagi hujan akan turun. Benar sudah, belum habis kata terucap butiran air berkejaran jatuh.Angin pun tanpa diundang melengkapi suasana.


IMG_20220529_071821.jpg
KRI TUM-385 persiapan merapat di Dermaga Lanal Sabang

Waktu belum tepat pukul 07.00 WIB. Satu persatu anggota berkumpul untuk mempersiapkan penyambutan KRI TUM-385 yang akan merapat di dermaga. KRI TUM-385 baru saja memberikan penghormatan kepada KAL Iboih yang sandar didermaga. KRI terus melaju pelan untuk memutar haluan. Ketika mulai agak mendekat maka dari KRI terlebih dahulu melakukan penghormatan kepada prajurit Lanal yang sudah siap dengan jajar kehormatan untuk membalas penghormatan. Untuk aturan jika yang didaratan atau pendirat lebih senior dalam kepangkatan maka dari pihak kapal yang duluan memberikan penghormatan dan sebaliknya jika di KRI ada perwira yang lebih senior, misalnya on board di kapal lebih senior atau lebih tinggi pangkatnya maka dari pendirat akan melakukan penghormatan.

Setelah proses penghormatan selesai maka prajurit yang di dermaga bubar dan siap-siap menerima tali buangan dari kapal. Prajurit yang di dermaga harus waspada agar tidak terkena kepala karena ditali buangan terdapat benda berat di ujungnya. Pihak Lanal dengan cekatan membantu KRI merapat di dermaga.

Screenshot_20220604_134038.jpg
Kegiatan Merplug KRI TUM-385 yang merapat di dermaga

Semua rangkaian penerimaan dan nantinya pelepasan kapal dijajaran TNI AL disebut merplug. Istilah Merplug adalah istilah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) yang artinya kegiatan untuk menerima ataupun melepas kapal perang di dermaga dalam rangka
melaksanakan tugas operasinya.

Setelah KRI TUM-385 merapat didermaga Lanal, Komandan KRI turun dan kami saling berjumpa serta berjabat tangan. Pertemuan kami disambut lagi dengan hujan. Aku diajak masuk kedalam kapal dan perbincangan dilanjutkan diruang Lounge room perwira.

Rupanya kami sudah saling mengenal. Komandan kapal satu alumni yang sama-sama pernah bertugas di satuan Kapal Cepat(Satkat) Koarmada I.Aku pernah bertugas sebagai Pasminpers Satkat selama dua tahun yang berlokasi di Tanjung Uban Kabulaten Bintan Kepri.

Kami saling koordinasi untuk kegiatan selanjutnya. KRI TUM-385 selain melaksanakan operasi juga akan mendukung BI dalam rangka pendistribusian uang atau kas keliling ke daerah 3 T (Terdepan, terluar dan terpencil). Suatu karya kerjasamanya antara TNI AL dengan Bank Indonesia untuk membantu masyarakat.

IMG_20220529_073740.jpg
Bersama Komandan KRI Teuku Umar-385

Senang hati bisa berbicara dengan Komandan kapal yang ganteng, sopan dan baik hati. Saat ditawari minum dengan cara baik Aku menolak. Bukan tak mau minum. Makan pun mau seperti nikmatnya merasakan mie rebus masakan ala chef kapal. Aku lagi puasa Syawal yang belum sempurna.Puasa dipenghujung bulan syawal dan saat itu puasa sunat yang ke 5.

IMG_20220529_080829.jpg
Berfoto dengan miniatur KRI TUM-385

Didalam Lounge room Perwira Aku sempat melihat sebuah karya indah anak bangsa yaitu miniatur KRI TUM-385. Hasrat foto mengebu. Aku minta ijin untuk memegangnya sambil di foto. Bahagia sekali rasanya.
Oh iya, Aku hampir lupa bahwa Aku punya kisah menarik dengan KRI TUM-385 pada beberapa tahun silam.

Ceritanya begini, sekitar tahun 1996, berlayarlah dua KRI yang bernama KRI Teuku Umar (TUM) - 385 dan KRI Cut Nyak Dhien(CND) - 375 ke wilayah Aceh. Dua KRI yang diabadikan nama pahlawan nasional dari Aceh merapat di dermaga Malahayati.

Kegiatan pada hari itu adalah akan dilaksanakan pengukuhan KRI oleh Panglima ABRI (kini TNI) Jenderal TNI Feisal Edno Tanjung (menjabat 21 Mei 1993 - 12 Pebruari 1998). Beliau lahir di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumut, 17 Juni 1939 dan meninggal dunia di Jakarta pada 12 Pebruari 1998. Beliau kini telah tiada dan hidup didunia selama 73 tahun.

Acara berlangsung baik dan lancar. Para tamu undangan ramai yang hadir termasuk keturunan Raja Aceh turut serta diundang. Aku juga ikut hadir meramaikan dengan memakai atribut FKPPI. Usai acara dengan didalamnya termasuk Adat Aceh yaitu peusijeuk, dilanjutkan kunjungan ke kapal perang.

Para tamu undangan menuju kapal dan aku pun ikut serta memberanikan diri. Pada saat itu ketika hendak masuk Aku ditanya kepentingannya, karena Aku bukan tamu undangan khusus. Aku jelaskan bahwa mewakili dari organisasi pemuda FKPPI. nah, berhasil strategiku.

Aku tidak melihat habis setiap ruangan. Karena kapal baru maka pastilah masih "harum" baunya. Masih serba mengkilap. Ruangan Lounge Room Perwira yang Aku masuk sekitar 26 tahun nan lalu masih sama seperti sekarang. Aku berpikir suatu saat nanti akan bergabung dengan TNI AL dan kebetulan pada saat itu Aku sudah mendaftar untuk masuk Semapa PK ABRI dan memilih TNI AL dengan kostum kebanggaan putihnya. Tak lama berselang para tamu undangan turun dan Aku pun ikut turun. Cuaca pada saat itu cukup panas dan angin yang membelai wajah terasa pedas


Lamunanku tentang masa silam awal masuk KRI TUM-385 buyar tatkala Komandan menawarkan minum." Oh, maaf Komandan, sejenak Aku melamun tentang kisah masa lalu dengan kapal ini, " ceritaku sesaat.
Komandan yang murah senyum dan santun ini menjawab, "tidak apa-apa mentor"

Komandan TUM-385, Letkol Laut (P) Faisal Yanova Tanjung, S.E. melanjutkan obrolan dan suasana hidup kembali. Beliau baru menjabat dan sedikit bercerita tentang kapal ini. Aku memperjelas dengan mengutip dari WIKIPEDIA bahwa KRI Teuku Umar merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet. Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta warsawa Type 133.1. Kapal ini didesain untuk peperangan anti kapal selam di perairan dangkal / pantai.

Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah Penyatuan kembali Jerman, Bekas negara Jerman Timur menjual kapal-kapal ini ke TNI AL Indonesia pada 1993. Untuk Dimensi kapal KRI Teuku Umar berukuran 75.2meter x 9.78meter x 2.65 meter/ (246.7 x 32.1 x 8.7 kaki). Berat muatan penuh sekitar 900 ton.

Aku sudah cukup lama di perut kapal. Ingin kembali hujan masih turun deras. Kapal yang ditambat pada dermaga tak bisa diam, bergejolak kiri dan kanan. Seakan yang didalam kapal dinina bobok khan layaknya bayi akan ditidurkan oleh sang ibu. Barulah sekitar pukul 09.20 WIB Aku pamit karena hujan agak reda. Mobil yang Aku parkirkan tiba setelah anggota KRI Aku minta bantuan untuk mengambilnya.

Hujan masih terasa walau dalam kapasitas ringan. Saat ini memang musim hujan. Apa hendak dikata sudah musimnya. Tiba di rumah pakaian Aku buka dan lanjut ke Mess Burhanuddin TNI AL. Mess ini merupakan akomodasi Bintara Lanal Sabang. Aku kesana ingin melihat sebuah pohon besar yang tumbang dan menghantam teras Mess.

IMG_20220529_105802.jpg
Pohon tumbang didepan Mess

Pohon tumbang akibat dari angin kencang semalam. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan para anggota berjibaku memotongnya. Senior dan junior kompak bersama membersihkan pohon dan ranting yang merusakkan pandangan mata.
"Palaksa, minum dan kuenya belum ada buat vitamin penambah tenaga, " goda Si Batak Satria dari Sumtera Utara. "Aman", jawabku singkat.

Mereka dengan penuh semangat bersihkan tumpukan ranting dan kayu serta dikumpulkan menjadi satu.
Aku memang ada niat untuk menyuplai logistik. Aku suka mereka kompak dan penuh jiwa korsa. Senior dan junior menyatu dalam bekerja sambil bercanda ria. Aku serahkan dukungan dan Aku tak terlalu lama berkumpul. Ada kegiatan lain yang harus diselesaikan.


Kegiatan Aku malam ini adalah mengikuti malam Kelembagaan dalam rangka Pelepasan Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Wilayah Provinsi Aceh. Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB. Aku akan berangkat pastinya usai salat magrib. Lokasi acara di Hotel Mata Ie Resort, Gampong Anoi Itam, Kec. Sukajaya, Kota Sabang.

IMG_20220529_193613.jpg
Sapi ditengah jalan raya

Jarak tempuh dari rumahku ke lokasi sekitar 20 menit. Bisa juga lebih cepat asal kita membawa mobil layaknya pembalap ferrari. Tapi tak mungkin bisa tabrak warga dan juga sapi yang berkeliran dijalan raya. Terbukti saat diperjalanan gas mobil Aku lemahkan karena berjumpa dengan penguasa jalan raya. Beberapa ekor sapi berjalan seenak udelnya. Santai tanpa beban. Padahal sapi ini hidupnya dalam ancaman kendaraan. Tapi ngak mungkin kita tabrak. Yang pasti di bulan Dzulhijjah nantinya, siap-siap di korbankan buat qurban di Hari Raya Idul Adha 1443 H

Kita tak perlu heran jikalau banyak sapi di Aceh masih berkeliaran dimalam hari. Tidak ada rasa kuatir dicuri. Hanya saja sangat memberikan efek kejut jantung bagi pengedara kendaraan. Jika tak hati-hati sapi yang berlalu lalang dan yang tidur ditengah jalan akan tertabrak. Info ini jelas bukan hoax.Sudah banyak kasus kecelakaan orang yang menabrak sapi. Ada sapi yang mati dan pengendara yang tak kuasa menahan diri juga ikut mati jika tak konsentrasi mengemudi.

Tak lama Aku tiba dilokasi. Tamu belumlah ramai. Barulah di pukul delapan malam ke atas suasana ramai. Paban IV Sopsal beserta rombongan tamu dari Mabesal, Komandan beserta perwira Lanal, rombongan Bank Indonesia (BI) Pusat, Sumut dan Aceh serta Komandan dan prajurit KRI TUM-385.

Acara di awali dengan pembacaan do'a dan makan malam serta selanjutnya sepatah dua patah kata sebagai sambutan indah.

Screenshot_20220604_133649.jpg
Sambutan Paban IV Sopsal Mabesal

Selanjutnya, sambutan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Aceh, Bapak Tengku Amir Hamzah, mewakili, dalam hal ini menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada semunya yang terlibat, terutama kepada TNI AL, karena telah bekerja sama sejak tahun 2011. Artinya Ekspedisi ini sudah berlangsung selama 76 kali dengan terakhir telah terlaksana hingga tahun 2021. Tahun 2022 dimulai lagi. TNI AL sudah memberikan support yang luar biasa kepada BI sehingga BI dengan misinya dapat menyalurkan Rupiah ke pulau-pulau yang 3 T (terdepan, terluar dan terpencil)

Sambutan selanjutnya dari pihak TNI AL, Waasops Kasal diwakili oleh Paban IV Dukops dan Doktrin Sopsal, Kolonel Marinir Suliono, S.E. ,bahwa ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan kegiatan yang sangat penting, karena perekonomian kita sangat tekait dengan uang.

Beliau menambahkan bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar sehingga dengan adanya Ekspedisi Rupiah ini sangat membantu prekonomian pulau-pulau terpencil dan terluar. Suatu harapan semoga program giat Ekspedisi Rupiah besok pagi berjalan dengan lancar.

Tak kalah menarik pada acara terebut adalah dilaksanakan pemutaran video Ekspedisi Rupiah kepulau-pulau terpencil dan terluar. Untuk mengisi acara pada malam itu para hadirin dihibur dengan musik ringan.

Acara selesai pada pukul 22.30 WIB. Semua tamu dan ya lainnya pulang satu persatu keperaduan. Aku masih di lokasi. Berbincang gembira bersama rekan lainnya. Barulah pukul 24.00 WIB Aku pulang. Suasana dijalan sangat sepi. Tak ada kehidupan. Suara deburan ombak dari sisi kanan jalan terdengar jelas. Lampu mobil sebagai penerang. Tak ada lampu jalanan. Para penghuni rumah terlelap dalam mimpi. Aku masih membelah kegelapan. Dan, sampai dirumah tidak langsung tiarap dalam kasur. Kali ini salat isya terlambat karena hiburan dunia. Sangatlah merugi melalaikan waktu. Semoga tak terulang kembali. Malu hati sama ilahi.


Sort:  
 2 years ago 

Aktivitas yang diramu dengan cerita yang menarik. Abeh saboh ghah kupi baroe lheuh tabaca 😂 sukses selalu pak @hoesniy

 2 years ago 

Tks ya bang

 2 years ago 

Sama sama pak!

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 63484.82
ETH 2603.17
USDT 1.00
SBD 2.81