The Diary Game Season 3, Better Life, Rabu, 18 November 2020 (Hari yang padat dengan kegiatan)

Jam menunjukkan pukul 9 pagi saat saya bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Cuaca yang mendung, di tambah jalanan yang becek karena sepanjang malam hujan turun dengan lebat, membuat saya agak malas keluar rumah sebenar nya. Namun apa daya, hari ini banyak sekali agenda yang harus saya selesaikan. Berhubung suami memiliki jam kosong selama 1 jam, hari ini saya minta di antarkan ke sekolah, sesaat setelah suami menjemput Si Kembar di sekolahnya.

Sebelum menuju sekolah sendiri, kami mampir terlebih dahulu di sekolah nya Si Kembar, untuk mengantar kan Akte Kelahiran yang sudah dari dua minggu lalu di minta oleh petugas Tata Usaha. Namun baru hari ini saya ingat untuk mengantarkannya. Saat mengantar kan Akte, saya berbincang-bincang sebentar dengan wali kelas si kembar, menanyakan tentang keseharian mereka di sekolah. Saat jam menunjukkan pukul 9.30 pagi, saya pamit dan langsung menuju ke sekolah.

pemandangan hari ini di depan gerbang sekolah dengan volume air yang hampir meluap

Setibanya di sekolah, ada pemandangan lain yang kami lihat hari ini. Irigasi di depan sekolah penuh dengan air sungai yang berwarna cokelat kehitaman. Pertanda semalaman hujan juga turun di seputaran Matangkuli. Pemandangan seperti ini membuat saya was-was. Teringat tahun-tahun sebelumnya, saat curah hujan tinggi dan air sungai penuh, pertanda banjir sedang mengintai. Bahkan sekolah kami pernah menunda ujian semester karena sekolah tergenang banjir.

Saya segera masuk ke area sekolah, dan pemandangan di dalam juga sama seperti di luar. Air tergenang di hampir semua tempat. Becek di mana-mana. Beruntung hari ini di antar suami, jadi saya tidak perlu khawatir terjatuh dan sebagainya. Saya di antarkan suami sampai didepan kantor guru yang bebas dari air dan becek. Suami segera pergi setelah mengantarkan saya, dan saya segera masuk ke dalam kelas setelah mengambil absebsi siswa dan perlengkapan mengajar di kantor.

pemandangan di kawasan sekolah yang juga turut tergenang banyak air

Saat saya masuk kelas, ada pemandangan menggelikan. Nampak salah satu siswa tertidur nyenyak di atas meja. Bahkan ucapan salam yang saya ucapkan dengan suara besar pun tetap tidak mengganggu tidur nya. Dari beberapa siswa lain, saya mendapat kabar bahwa sudah dua hari ini siswa tersebut selalu tidur di belakang. Bahkan sudah beberapa guru yang memarahi dan memberi hukuman tapi tetap saja tidak mempan. Tanpa banyak kata, saya segera membangunkan siswa tersebut.

siswa di kelas yang nyenyak tertidur saat saya masuk ke dalam kelas

Wajah terkejut nya saat dia terbangun dan melihat saya didepannya, membuat saya tertawa dalam hati. Saya menyuruhnya keluar untuk mencuci muka, agar rasa kantuknya hilang. Di awal pelajaran kali ini, saya menasehati mereka agar tidak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya di lakukan di sekolah, karena bisa merugikan mereka sendiri nantinya. Kemudian kami belajar seperti biasa, dengan tertib dan aman sampai jam pelajaran berakhir.

Saya menelpon suami agar dia segera menjemput saya di sekolah. Hanya lima menit menunggu, suami sudah tiba. Kami berencana untuk pergi ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang terletak di Desa Hueng, Tanah Luas, Aceh Utara. Bulan enam nanti, si Kecil sudah bisa masuk sekolah Taman Kanak-kanak. Jadi hari ini saya ingin membuat Akte Kelahiran untuk si kecil. Karena saat mendaftar sekolah nanti, Akte kelahiran merupakan salah satu syarat untuk bisa di terima masuk sekolah.

potret Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang nampak sepi dari luar

Hanya 10 menit berkendara, kami sudah tiba di tempat. Dari luar suasana nya nampak sangat sepi. Tapi ketika kami masuk ke dalam, sudah puluhan orang yang sedang menunggu antrian. Rupanya saat pandemi seperti ini, sudah di berlakukan pembatasan jumlah orang yang bisa di layani. Saya berusaha masuk ke dalam ruang pengurusan Akte, dan rupanya pengurusan nya juga sedikit di persulit. Terlalu banyak syarat dan tetek bengek yang harus di lengkapi. Akhirnya saya dan suami bersepakat untuk menyuruh orang lain saja (orang dalam) untuk mengurus Akte Si kecil. Walaupun harus mengeluarkan sedikit dana, yang penting semua nya beres dan cepat selesai.

penampakan bagian dalam kantor dinas yang penuh sesak dengan orang yang mengantri

Kami segera berlalu saat tak ada lagi yang bisa kami lakukan di sini. Namun sebelum pulang, kami singgah di My Coffee and Food, yang kebetulan searah dengan jalan pulang. Saat kami tiba, rupanya sedang ada keluarga yang sedang merayakan ulang tahun anaknya di sini. Kami langsung duduk di tempat favorit kami, yang menghadap luar. Kami memesan makanan yang biasa kami pesan. Nasi Goreng Kampung dan Tahu Serke, beserta minuman nya. Kami menikmati makanan dengan santai, sambil berbincang seru.

saya dan suami di My Coffee and Food saat jam makan siang

Jam 1.30 siang, kami selesai makan. Setelah membayar makanan yang kami makan, kami segera pulang ke rumah dan tak singgah lagi di manapun. Kami tiba di rumah saat jam hampir menunjukkan pukul 2 siang. Siang harinya, hanya kami habiskan bersama anak-anak di rumah. Membantu mengajari mereka membuat tugas menggambar ikan dari sekolahnya.

Malam harinya, kegiatan kami masih seputar yang itu-itu saja. Mengajari anak-anak mengaji sekitar 30 menit. Saat jam menunjukkan pukul 9 malam, suami menjemput si Kakak di tempat pengajian dan saya langsung beristirahat bersama anak-anak.