The Diary Game - Sabtu, 05 Desember 2020 #Dari Pesta Hingga Ketika Musibah Banjir Melanda

in Steem SEA3 years ago

IMG_20201205_114420.jpg

Setiap kali membuka sosial media, yang pertama dan sering terlihat adalah instastory kolega tentang hujan. Sabtu 5 desember 2020 curah hujan sangat tinggi, mulai dari tengah malam hingga jam 9 pagi.

Pukul 10.00
Kebetulan hari sabtu ada walimatul ursyi tidak jauh dari rumah saya, kalian bisa melihat persiapan untuk pesta ini di artikel sebelumnya. Curah hujan yang tinggi mulai dari tengah malam membuat tuan rumah sedikit deg-degan. Namun ketika jam menunjuk pada angka 10.00 hujan perlahan berhenti, hanya menyisakan gerimis dan genangan.

IMG_20201205_114736.jpg

Saya yang sudah bangun sedari tadi memilih untuk menunggu hujan reda , saya baru berangkat ke lokasi pesta pada pukul 10 lewat, di sana sudah terlihat beberapa warga desa dan pemuda serta beberapa tamu undangan. Sebagiann warga sedang mencicipi hidangan, sementara beberapa lainnya sibuk berbicara di ujung tenda, berdekatan dengan tempat mencuci piring.

Saya tidak lantas menikmati hidangan, setibanya di sana saya hanya duduk –duduk saja bergabung bersama warga lainnya. Sekitar 1 jam lebih kemudian, rombongan dara baro berasal dari banda aceh tiba. di sini kesibukan mulai terasa, lokasi acara yang becek membuat keadaan sedikit gaduh, untung saja rombongan mereka tidak banyak.
Ketika rombongan dara baro datang, saya sudah makan. Selama dua jam lebih keberadaan saya di sana, saya turut serta membantu apa saja, antara lain mencuci piring, mengambil piring kotor.

Pukul 12.00

Waktu semakin berlalu, dan tamu undangan juga mulai berkurang. Ketika saya sedang sibuk, masuk pesan melalui fitur WA, bahwa kuliah daring akan dimulai pada jam 13.00 alias satu jam lebih cepat dari waktu biasa. Dosen pengasuh ingin mengejar target dan menyuruh kami untuk mempresentasikan makalah kami. Saya langsung bergegas menuju sebuah warkop di bilangan buket rata, sebab makalah saya belum seutuhnya rampung, jadi saya harus menyelesaikan makalah itu.

Pukul 12.30
Saya tiba di wakrop yang saya tuju sekitar jam 12.00, tanpa ba bi bu, saya langsung membuka laptop dan menulis makalah yang belum selesai. Pada saat jam memasuki pukul 13. 15 dosen mengatakan kelas akan dimulai, untung saja makalah saya sudah sepenuhnya selesai.

IMG_20201205_162122.jpg

Lantas sanya mengambil tempat yang sunyi, yaitu di sebuah kamar di dalam wakrop, sebab supaya suara bising lain tidak mengacaukan suasana belajar. Kelas siang itu berjalan seru dan lancar, saya mendapat giliran ke empat untuk memaparkan hasil makalah.

Setiap pemateri dan audience diwajibkan memberikan satu pertanyaan, untuk satu orang pemateri. Untung saja pertanyaan yang dilemparkan oleh kolega kepada saya tidak rumit, sehingga mudah saja bagi saya untuk menjawabnya. Kelas baru selesai pada jam 15.00

Pukul 16.00
Ketika kelas selesai, saya menghabiskan waktu sore dengan melanjutkan ngopi bersama beberapa teman, sementara di luar curah hujan semakin tinggi. Kemudian saya berinisiatif pulang pada jam 18.00.

Sepanjang perjalanan, genangan air mulai bermunculan, terutama di depan rsu cut meutia dan politekknik. Juga di kawasan punteut. Luapan air juga semakin parah di area sawah di kawasan itu, tampak seperti lautan. Saya tidak pukul 18.45, sedikit telat sebab harus berhenti dan mengambil gambar dan juga karena jalanan banyak macet.

IMG_20201205_180006.jpg
area sawah di kecamatan blang mangat & syamtalira bayu.

Pukul 20.00
Saat sedang asyik berbaring di rumah, tiba-tiba sayup-sayup terdengar pengumuman bahwa kepada seluruh warga desa dan pemuda untuk pergi gotong royong ke wilayah utara desa dikarenakan air krueng pase sudah hampir meluap. Kegaduhan mulai terasa ketika pengumuman itu terdengar, warga desa mulai sibuk.

Saya dan ayah langsung bergegas ke sungai dekat rumah, saya cukup shock dan terkejut sebab air sungai mulai meluap. Debit air sangat tinggi. Lantas saya panggil semua warga khususnya tetangga untuk melakukan gotong royong dengan mebuat tanggul dari tanah yang dimasukkan ke dalam karung.

Sementara kami sibuk dengan kegiatan itu, terdengar dari warga desa lain bahwa tanggul sungai di daerah tunong gampong sudah jebol, air sudah melupa hingga ke jalan dan warga yang terdampak mulai mengunggi ke meunasah.
Kami tetap melanjutkan membangun tanggul sementara untuk mencegah terjadinya luapan sungai di wilayah baroh desa yang berada di belakang rumah saya. Jika tanggul ini juga jebol, maka dapat dipastikan seluruh desa akan terendam dan akan sangat parah. Mulai dari ja 8 malam hingga jam 11 malam, kami bergotong royong memperbaiki tanggul itu. Alhamdulillah luapan air sungai bisa di atasi.

Pukul 23.00
Sementara itu, tanggul yang sudah jebol di wilayah tunong gampong masjid, syamtalira aron semakin parah. Air mulai mengalir dengan derasnya. Namun masih bisa dilalui kendaraan. Beberapa warga tampak bersiaga dan memantau terus untuk kemungkinan terburuk. Sejenak kemudian, besaran tanggul yang jebol semakin besar mencapai 20 meter, menyebabkan ari mengalir semakin deras hingga ke area persawahan dan ruas badan jalan nasional.

IMG_20201205_235720.jpg

IMG_20201205_235742.jpg

IMG_20201205_235756.jpg

IMG_20201206_034424.jpg
foto-foto luapan ari sungai di desa saya.

saya yang sudah mandi dan berganti baju setelah gotong royong , memutuskan untuk berjaga malam di menasah sembari memantau debit air sungai di belakang rumah.

Sort:  

Hello azissuloh!

Congratulations! This post has been randomly Resteemed! For a chance to get more of your content resteemed join the Steem Engine Team

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63464.16
ETH 3111.33
USDT 1.00
SBD 3.98