The Diary Game (September 20, 2020) - Day 45 : Menikmati Hari Libur
Pagi ini saya benar-benar menikmati hari libur. Setelah bangun tidur jam 5 dan sholat Subuh berjamaah ke masjid yang letaknya hanya beberapa puluh meter dari rumah, saya kembali ke rumah dan menarik selimut untuk tidur lagi. Saya baru kembali terbangun saat anak-anak meloncat-loncat di atas tempat tidur untuk membangunkan saya. Mereka sudah dari tadi bersiap untuk pergi ke pantai. Saya segera bangun dan melirik jam di dinding sudah jam 7 pagi.
Dengan perasaan sedikit malas saya menuruti keinginan mereka pergi ke pantai. Segera saya panaskan mesin mobil dan kedua sang raja dan ratu saya masukkan ke dalam mobil, istri saya juga ikut serta. Kami meluncur ke pantai Manohara yang letaknya hanya sekitar 15 menit dari rumah. Tapi sebelum tiba di sana, kami singgah terlebih dulu di sebuah warung untuk membeli nasi gurih sebagai menu sarapan pagi dan akan kami santap saat di pantai nanti.
Sekitar jam 7.30 kami sudah tiba di pantai dan anak-anak dengan tidak sabar langsung turun dari mobil dan berhamburan ke bibir pantai. Mereka asyik bermain dengan ombak yang menyapu pantai dan juga bermain dengan pasir di tepi pantai. Kalau sudah begini, susah sekali mengajak mereka untuk pulang.
Suasana di pantai Manohara saat kami baru tiba di sana
Jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi, saya sudah merasa lapar karena dari tadi pagi belum di isi dengan makanan. Saya segera berteduh di cafe yang terletak di tepi pantai yaitu "Pondok Dzikra". Nasi gurih yang kami beli tadi langsung saya buka bungkusnya dan saya santap dengan lahapnya. Tidak lupa juga saya memesan beberapa minuman yaitu teh hangat untuk saya, istri dan anak-anak. Mereka masih asyik di tepi pantai dengan ditemani ibunya.
Pemandangan ke arah pantai Manohara saat saya berteduh di Pondok Dzikra yang berada di tepi pantai
Setelah selesai menyantap sarapan, saya kembali ke pantai mengajak anak-anak untuk sarapan. Namanya anak-anak, tidak ada satupun di antara mereka yang menghiraukan ajakan saya. Akhirnya saya menggantikan posisi istri saya untuk mengawasi mereka bermain, sedangkan istri saya menuju ke cafe untuk menyantap menu sarapan yang kami beli tadi.
Mereka (Zaki & Azkadina) masih asyik bermain dengan pasir di tepi pantai Manohara saat hari sudah menjelang siang
Sekitar pukul 10 pagi, saya berhasil merayu anak-anak untuk kembali ke rumah. Tapi sebelum kami pulang, istri saya menyuapi mereka nasi gurih karena mereka sudah kelaparan. Setelah melunasi harga minuman yang kami pesan tadi sebanyak 12.000 rupiah (5 STEEM) untuk 4 cangkir teh hangat, kami segera pulang ke rumah dan tiba di rumah menjelang siang. Karena kelelahan, anak-anak sudah menguap beberapa kali dan langsung tertidur di atas kasur.
Saya juga ikut tertidur saat menemani mereka tidur dan baru terbangun saat azan mengumandangkan dari toa masjid menandakan sudah tiba waktunya sholat Zhuhur. Saya segera berwudhu dan menuju ke masjid untuk menunaikan sholat Zhuhur. Sekitar 20 menit kemudian saya sudah kembali ke rumah dan dilanjutkan dengan menyantap menu makan siang bersama keluarga.
Dari jam 1 siang sampai menjelang sholat Ashar (pukul 15.40 sore), kegiatan saya hanya di rumah. Setelah menunaikan sholat Ashar, saya mengajak anak-anak untuk jalan-jalan dengan mobil mengelilingi Kota Meureudu. Dalam perjalanan mengelilingi Kota Meureudu, istri saya menghubungi saya untuk membeli "Mie Caluek Lapangan" yang terkenal kelezatannya yang terletak di alun-alun Kota Meureudu.
Saya bersama Zaki dan Azkadina saat di dalam mobil mengelilingi Kota Meureudu
Setelah puas jalan-jalan, saya singgah di "Mie Caluek Lapangan" untuk membeli "Mie Caluek" pesanan istri saya. Saya membeli 4 bungkus "Mie Caluek" tersebut untuk di bawa pulang ke rumah dan menyantapnya bersama keluarga. Harga "Mie Caluek" per bungkus hanya 3.000 rupiah (1,2 STEEM). Selain itu saya juga membeli bakwan 5.000 rupiah (2 STEEM) yang nantinya akan kami santap bersama dengan "Mie Caluek". Setelah membeli pesanan istri saya tersebut, kami segera pulang ke rumah.
"Mie Caluek Lapangan" yang kami beli di alun-alun Kota Meureudu
Sekitar 15 menit kemudian saya sudah tiba di rumah yaitu sekitar jam 5 lewat. Kami langsung menyantap "Mie Caluek" bersama-sama dan yang lucunya Azkadina yang masih kecil menyantapnya dengan sangat lahap sambil menahan rasa pedas. Nyaris gelas air putih dihabiskannya. Setelah menyantap "Mie Caluek", saya lebih banyak menghabiskan waktu dengan Zaki dan Azkadina sampai menjelang matahari terbenam yaitu pukul 18.30 sore.
Saat azan Maghrib berkumandang, saya segera menuju ke masjid terdekat dengan menggunakan sepeda motor. Dari masjid setelah menunaikan sholat Maghrib, saya menuju ke swalayan "CK Mart" untuk yang jaraknya hanya lima menit untuk membeli roti merek "Sari Roti" dengan isi coklat dan srikaya. Ini merupakan roti pesanan istri saya yang sangat menyukai roti tersebut.
Roti merek "Sari Roti" dengan isi coklat dan srikaya yang saya beli di swalayan "CK Mart"
Sekitar jam 17.15 saya sudah kembali ke rumah. Beberapa menit kemudian saya keluar lagi dari rumah untuk menunaikan sholat Isya di mesjid dan masih dengan menggunakan sepeda motor, setelah menunaikan sholat Isya saya menuju ke warung kopi "Terminaltor" yang terletak di kompleks terminal bus Kabupaten Pidie Jaya untuk nongkrong bersama teman-teman.
Menikmati secangkir kopi saat nongkrong di warung kopi "Terminaltor" bersama teman-teman
Di warung kopi tersebut saya memesan kopi dengan harga secangkir 3.000 rupiah (1,2 STEEM). Kami baru membubarkan diri sekitar pukul 11 malam, dan saya langsung pulang ke rumah untuk beristirahat.
Info:
Saya dan tim mengadakan kontes fotografi dalam The Diary Game, anda dapat mengunjungi link berikut ini untuk info lebih detail tentang kontes.
https://steemit.com/hive-103393/@steem.sea/steem-sea-community-contest-part-6-photography-in-the-diary-game
Kami bergabung dalam tim Aceh-Indonesia yang terdiri dari saya sendiri sebagai leader, @muzack1, @ernaerningsih, @lord-geraldi dan @p3d1.
Ingin tahu tentang saya? Klik disini
Pantai manohara memiliki potensi yang luar biasa, dengan view laut dan background gunung selawah agam terlihat dari kejauhan menambah keindahan pantai manohara. Pasir yang bersih dan pohon-pohon yang rindang membuat suasana menjadi nyaman.
#onepercent
#indonesia
Itu benar sekali, gunung Seulawah terlihat gagah sebagai background nya
Mempesona sekali
Share ke Twitter
Walau sedang pada tahap mengkhawatirkan dari serangan virus Covid-19 tetapi tempat wisata selalu ramai. Semoga kita Selalu mejaga diri dan di lindungi dari Virus ini.
#onepercent
#indonesia
Iya, kalau tempat terbuka seperti pantai sangat mungkin kita dapat menerapkan protokol kesehatan, yang ribet itu seperti acara pesta perkawinan atau di dalam bus..hehehe
Terima kasih sudah tersesat di blog saya..🤣🤣
TOLONG keluarkan saya dari sini, ngak bisa pulang sudah tersesat HAHAHAHA
Kalau sudah terperangkap susah keluarganya, mesti belajar ilmu cakologi dari tante @ernaerningsih
apakah saya harus panggil tante juga @ernaerningsih ?
Sepertinya TANTE sedang bertapa untuk memperdalam ilmunya lagi..🤣🤣
Sesukamu lah. 🤣🤣🤣
Berbicara tentang mie caluek tak pernah habisnya, berbagai macam dan teknik pengolahan mie caluek dengan varian rasa yang membangkitkan selera.
#onepercent
#indonesia
Itu benar sekali, apalagi Mie Caluek dari Pidie Raya..😀
Hallo @anroja saya punya kesan mendalam dengan sari roti . Sari roti (sangking rindu merobek hati)🤣😜
#onepercent
#indonesia
🤣🤣🤣🤣
Sepertinya warung kopi Terminaltor, adalah tempat nongkrong favoritnya, dengan kawan Steemians disan.
Iya, tapi kadang kami jarang bertemu karena kesibukan masing-masing
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team