3 Mei 1999, Rakyat Aceh Dibantai Oleh Militer Indonesia Secara Membabi Buta | Bloody Tragedy, May 3, 1999, Acehnese People Slaughtered by Indonesian Military

---

---

Source

On 3 May 1999, Aceh Mourning, tragedy menyengatkan careful if recalled back in the account after 19 years, in which the mass of the Indonesian military massacred Aceh People blindly with a firearm, causing 46 deaths, 156 miles gunshot wounds, and 10 were canceled in addition morenya.

The bloody tragedy that occurred at Simpang KKA Kecamatan Dewantara, Aceh Utara District, Aceh Province, at that time people gathered to ask the Indonesian government Because of the previous frequent kidnappings, murders and the pursuit of figures who play an important role in society.

---

---

Source

People are angry and fight against the state in the KKA, but nothing they produce, even a bad memory that occurs under the eyes, at around 12:30 pm West Indonesia Time Rumble and human shouts meet KKA Simpang. Thousands of people ran away from the attack from the Indonesian National Army.

Victims fall, Military men without fingers for the first time, the position of military operations is like being against armed men. It was seen from their position of shooting at the people, the army in front of the squats and who were in the back row by bringing rain to humans as they fired on the animal game in the jungle.

---

---

Source

Not just soldiers who make ready-made combat raids only bullets toward civilians, but soldiers inside trucks also continue to make combat movements. there are small children who can not run are also slaughtered, the mothers are also not left by them, even some of them are lying down they are slaughtered with weapons made pindad it.

In addition to attacking the residents, the Army also sent a rain of bullets to the homes of the population, not least victims for residents who are inside the house with a wooden board.

The massacre was carried out by issuing highly colonizing words, "I will kill all the people of Aceh". It was cruel to the Indonesian military at that time. They really do slaughter like a party.

Hopefully Aceh is always peaceful, and for the victim is given the reward of shaheed by Allah SWT

---

---

Source

Tanggal 3 Mei 1999, Aceh Berduka, tragedi yang menyengatkan hati jika di kenang kembali stelah 19 tahun berlalu, di mana pada massa itu Militer Indonesia membantai Rakyat Aceh secara membabibuta dengan senjata api hingga menyebabkan 46 orang meninggal, 156 mengalami luka tembak, dan 10 orang hilang dalam insiden berdarah tersebut.

Tragedi berdarah itu terjadi di Simpang KKA Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, pada saat itu ribuan rakyat berkumpul untuk meminta keadilan kepada pemerintah Indonesia karena sebelumnya sering terjadi penculikan, pembunuhan dan penangkapan tokoh-tokoh yang berperan pentinga dalam masyarakat.

---

---

Source

Rakyat marah dan melakukan perlawanan kepada negara dengan berkumpul di simpang KKA, namun bukan keadilan yang mereka dapatkan, malah sebuah kenangan buruk muncul didepan mata, dibawah terik mata hari sekitar Pukul 12.30 Waktu Indonesia Barat suara gemuruh dan teriakan manusia memenuhi Simpang KKA. Ribuan orang berlarian menghindari serangan dari Tentara Nasional Indonesia.

Korban berjatuhan, Militer menyerang warga tanpa tembakan peringatan terlebih dahulu, posisi tempur militer itu ibarat sedang melawan orang bersenjata. itu terlihat dari posisi mereka menembaki rakyat, tentara yang dibagian depan jongkok dan yang berada pada barisan belakang berdiri dengan mengeluarkan hujan peluru kepada manusia seperti mereka menembaki buruan binatang di hutan rimba.

---

---

Source

Bukan hanya tentara yang membuat barisan siap tempur tadi saja yang menghujani peluru terhadap warga sipil, tetapi tentara yang berada di atas truk juga terus melakukan tembakan dengan gerakan-gerakan tempur. ada anak kecil yang tidak bisa berlari juga dibantai, kaum ibu-ibu juga tidak ditinggal bekas oleh mereka, bahkan ada yang sedang tiarap pun mereka bantai dengan senjata buatan pindad itu.

Selain menyerang warga, Tentara juga mengarahkan hujan peluru ke rumah-rumah penduduk, tidak sedikit korban bagi warga yang berada di dalam rumah yang berdidin papan kayu.

Pembantai itu dilakukan dengan mengeluarkan kata-kata yang sangat menjajah, yaitu "Akan kubunuh semua orang Aceh". Sungguh kejam militer Indonesia pada waktu itu, . Mereka benar-benar melakukan pembantaian seperti sebuah pesta.

Semoga Aceh selalu damai, dan bagi korban diberi pahala syahid oleh Allah SWT

---

---