[FIKSI] Cinta Suci

in #fiction5 years ago (edited)

image


Source

Leha masih terpaku di tempat duduknya, ingin sekali ia mengakhiri perbincangan yang menyudutkan dirinya. Matanya yang bening menatap dalam ke arah Yanti, bagaimana tidak ! setiap meraka berjumpa, Yanti pasti menanyakan perihal cintanya yang kandas di tengah jalan.

"Gimana Leha, laki-laki yang kamu cintai sudah punya tunangan ya ? Kok bisa sih kamu mencintai laki-laki seperti itu?". Rona wajah Leha yang tanpa make up berubah merah, sungguh dia tidak ingin membahas kejadian masalalunya.

"Dulu aku tidak tau Yan ! Kalau dia sudah punya tunangan, perempuan mana sih yang rela, kalau pacarnya di ambil orang, apalagi dia tunangan kita. Aku juga tidak mau di bilang wanita perebut pacar orang, makanya aku sudahi saja hubungan ini". Jawab Leha dengan nada yang berat untuk bercerita.

"Sungguh aku tidak bermaksud menyakiti hatimu dengan pertanyaan-pertanyaanku yang tidak penting, "sahut Yanti pelan. Lantas kalau dia kembali lagi bagaimana ? Tambah Yanti ingin tau. Leha sendiri masih diam dengan berbagai pertanyaan yang mengganggu pikirannya. "Apa salah ku ? Kenapa Fahri begitu tega kepadaku ? Berbagai pertanyaan dia lontarkan kepada Yanti, siapa tau ada jawaban darinya. Betapa sakitnya hati Leha, mengingat kejadian itu, cinta yang di bina manis dan tulus harus berakhir dengan kepalsuan yang menyakitkan.

Sekarang giliran Yanti yang terhenyak mendengar curahan hati Leha, "kami belum putus kok Yan ! hubungan kami masih baik-baik saja seperti dulu, cuma akhir-akhir ini aku sering menghindar dan enggan bertemu dengannya".

Betapa terkejutnya yanti mendengar curahan yang keluar dari mulut Leha, "terus iming-iming yang mengatakan Fahri sudah bertunangan dari mana? Aku jadi bingung siapa sih yang salah, kamu atau fahri yang menginginkan hubungan kalian berakhir". Aku tidak tau Yan ! Aku sayang sama dia.

Gadis manis itu mulai menangis kecil di dekapan sahabatnya.
"Bibiku yang memberitahuku tentang berita itu, aku malu Yan, saat aku tau tetangga bibiku adalah tunangannya Fahri. bukankah ini sangat menyakitkan bagi ku ? Andai saja aku tau dari dulu, ini tidak akan terjadi.

Yanti menelan ludahnya, dan hanya diam, yang dia lakukan hanya mengulus-ngulus tubuh leha dari belakang badannya saja. "Aku benci ! Aku benci fahri yan.

Esok malamnya Leha sudah rapi dengan dandanan ala kadarnya, dia duduk di teras rumahnya di temani majalah yang baru di belinya.
Seketika saja suasana meledakkan hatinya, lagi-lagi Fahri muncul tiba-tiba di hadapannya, kerongkongannya terasa berat, dia jadi salah tingkah dan tidak dapat menghindar lagi.
Fahri yang berdiri di hadapannya hanya tersenyum melihat ekpresi kekasihnya itu. "Aku tidak di persilahkan duduk?". Ya, silahkan" jawab leha singkat. Fahri hanya diam dalam keheningan malam di pandangi wajah yang dulunya selalu menebarkan senyum- senyum kecil untuknya.

"Hmm, kok diam aja ? Tidak senang aku datang ya ? Kan sudah lama kita tidak ketemuan, apalagi aku tidak tau mau hubungi kamu kemana, nomor mu tidak aktif lagi". Oh itu, jawab Leha sedikit gugup, Leha benar-benar terpojok dan salah tingkah, ia ingin hubungan seperti dulu lagi, namun kenyataan pahit sudah dia terima.
"Ponselku hilang"
"Oh gitu ya"
Leha terus saja melanjutkan aktifitasnya membaca majalah dengan penuh konsentrasi tanpa menghiraukan ada orang di sebelahnya. Perasaannya tidak karuan, pikirannya terus membayangkan pertanyaan yang akan di tanyakan Fahri kepadanya, ataukah dia yang harus bertanya tentang berita yang dia dengar dari bibinya itu. Leha memejam mata sejenak dan menarik nafas dalam-dalam di tutupnya majalah yang ada di tangannya, kini perhatiannya bukan lagi pada majalah melainkan pada laki-laki tampan yang ada di hadapannya, di pandanginya wajah itu yang memberi senyum kepadanya.

"Fahri!" Panggilnya pelan
"Iya sayang" jawab Fahri dengan suara yang mesra.
"Ma'afkan aku. Leha ! kenapa aku harus mema'afkanmu ? Tanya fahri yang terlihat bingung dengan tingkah Leha. Sebaiknya hubungan ini kita akhiri saja sebelum ada yang terluka. Fahri tercengang beberapa bsaat, iya tidak tau apa yang ada di pikiran kekasihnya, namun ia merasa bersalah dua bulan sudah ia tidak bertemu dengan kekasihnya membuat Fahri merasa kehilangan, sosok Leha lah, yang dia cari untuk menjadi pendamping hidup dan ibu dari anak-anaknya kelak.

Leha kamu tidak perlu merasa bersalah, apalagi meminta hubungan kita berakhir, ma'afkan aku selama ini aku sibuk membantu bibiku menyiapkan pesta pernikahan saudaraku.
Wajah Leha yang dari tadi tertunduk kini terangkat dan menatap Fahri, fahri menggenggam kedua tangan leha menyakinkan dia agar tidak salah paham.

Fahri, bukan kamu yang akan menikah ? Mendengar pertanyaan Leha meledaklah dia tertawa sambil memegang perutnya.
Kau tau semua mengira aku akan menikah, padahal sepupu aku yang menikah dan aku hanya membantu bibiku saja. Lain halnya dengan Leha yang menangis dengan memeleuk Fahri erat-erat.

" aku hampir saja kehilangan kamu Fahri mengusap-usap kepala pacarnya dan tersenyum bahagia. Karena dia tau cinta yang di miliki Leha sangat berharga untuknya, sangat sulit mencari seorang wanita seperti Leha di jaman semoderen ini.

Tamat

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Congratulations @midiagam! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

You got more than 500 replies. Your next target is to reach 600 replies.

Click here to view your Board of Honor
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do not miss the last post from @steemitboard:

Meet the Steemians Contest - Intermediate results

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 62986.12
ETH 3072.14
USDT 1.00
SBD 3.84