it's For Love # 49 (Bilingual)

in #fiction6 years ago

“Kayak artis,” sahut suster jaga yang lain. “Bajunya Dokter sendiri yang buat?”


Sumber

Afra mengangguk. Saat setahun tidak kuliah setelah operasi di kepalanya, dia ikut belajar menjahit, saat Bu Dokter mengatakan ada program pelatihan gratis menjahit, di desa tempat mereka tinggal.

“Sama Pak Hoshi Dok, ke undangannya?” Melihat Afra mengangguk, suster itu bertanya lagi dengan nada menggoda, “Pak Hoshi pacarnya, ya Dok?”

“Bukan,” sahut Afra cepat. Dia melihat arlojinya. Sudah jam 18.30. “Tinggal dulu, ya?”

“Selamat senang-senang, Dok,” Suster berwajah manis itu melambaikan tangannya.

“Jangan ada panggilan darurat ya!” Afra balas melambaikan tangan. Dia senang bertugas di bangsal bedah ini, seperti berada di tengah-tengah keluarga.

Masih banyak tenaga medis dan keluarga pasien di rumah sakit. Dia menyembunyikan rasa sungkannya menjadi pusat perhatian mereka, dengan senyum. Menjawab setiap sapaan mereka. Afra berjalan secepat mungkin, menuju tempat Hoshi sudah menunggunya.


Mata Hoshi tidak berkedip ketika melihat Afra berjalan mendekati mereka. Anak perempuan berkaca mata tebal dan kerudung panjang itu, bertransformasi menjadi seorang wanita cantik yang sangat elegan.

“Afra, cantik banget!” seru sahabat Afra yang menawarkan diri menjemput Afra dan Hoshi di rumah sakit.

“Thanks,” Afra tersenyum malu. “Kamu juga cantik banget.”

Sahabat Afra menoleh ke arah Hoshi. “Hosh, engga nyangka ya, Afra bisa berubah banget kayak gini?”

Afra tersenyum lebar.

“Dulu kamu kan cuek banget waktu SMA … sekarang kayak perempuan banget … ini yang kamu bilang jahit sendiri, Ra?”

Afra mengangguk sembari tersenyum.

“Aku ke salon,” ujar sahabatnya tanpa ditanya. “Kamu dandan sendiri?”

“Dulu kan aku suka bantu Mama ngerias ….”

Dahi Hoshi mengernyit. Afra pasti jadi pusat perhatian di sana. Di grup SMA begitu Afra bergabung, dia langsung menjadi icon grup.

“Mau berangkat sekarang?” tanya Hoshi malas.

Saat sampai di tempat resepsi, rombongan pengantin sedang bersiap-siap memasuki ruangan. Afra melambaikan tangannya pada mempelai wanita yang tersenyum melihat kedatangannya. Setelah menulis di buku tamu, mereka diarahkan masuk ke dalam ballroom melalui jalur VVIP. Mereka menunggu di tempat yang sudah disediakan.

Afra melihat sekelilingnya. Tamu undangan sangat ramai. Pelaminan dipenuhi dengan bunga hidup yang dirangkai sangat cantik. Dia melihat tayangan prosesi acara menjelang pernikahan di layar sebelah panggung pengantin.


Sumber

Kata sahabat yang tadi menjemputnya, acara pernikahan ini memakai waktu sebulan, sampai hari H. Rasa haru menyelimuti hatinya. Melihat wajah sahabatnya yang terlihat cantik, karena dipenuhi cinta. Three Musketeer … hanya menyisakan dia sendiri yang belum menikah.

“Kau mau menikah di tempat seperti ini?” tanya Hoshi perlahan.

ENGLISH VERSION

"Similar to the artist," another nurse said. "Did you sew the dress?"


Sumber

Afra nodded. When a year doesn't go to college after surgery on her head, she learns sewing, when Bu Doctor says there is a free sewing training program, in the village where they live.

"With Mr. Hoshi Doc, to this invitation?" Seeing Afra nodding, the nurse asked again in a seductive tone, "Mr. Hoshi is your boyfriend, is he?"

"No," Afra said quickly. She looked at her watch. It's already 6:30 pm. "I go first."

"Have fun, Doc." The sweet-faced nurse waved her hand.

"Do not call for an emergency!" Afra waved back. She loved being in this surgical ward, like being in the middle of a family.

There are still many medical personnel and patient families in the hospital. She hides her hesitation at the center of their attention, with a smile. Answer every greeting. Afra walked as fast as she could, to where Hoshi was waiting for her.


Hoshi's eyes did not blink when he saw Afra walking toward them. The thick-eyed girl and the long veil, transformed into a beautiful, very elegant woman.

"Afra, really beautiful!" Exclaimed Afra's friend who offered to pick up Afra and Hoshi at the hospital.

"Thanks," Afra smiled sheepishly. "You're beautiful too."

Afra's friend turned to Hoshi. "Hosh, don’t you know, Afra can change like this?"

Afra smiled broadly.

"You used to be so ignorant in high school ... now like this girl ... is this what you say sewing yourself, Ra?"
Afra nodded with a smile.

"I went to the salon," her friend said without being asked. "You groom yourself?"

"I used to be my Mother helper ...."

Hoshi's forehead frowned. Afra must be the center of attention there. In the high school group so Afra joined, she immediately became the group icon.

"Want to go now?" Hoshi asked lazily.

Upon arriving at the reception, the bridal party was getting ready to enter the room. Afra waves her hand at the smiling bride looking at her arrival. After writing in the guest book, they are directed into the ballroom via the VVIP line. They wait in the place that has been provided.

Afra looked around.The hall is very crowded. The aisle is filled with live flowers strung very beautiful. She saw the show before the wedding ceremony on screen.


Sumber

Said friend who had picked her up, this wedding takes time a month, until the day H. The feeling of emotion blanketed her heart. See the face of her best friend who looks beautiful, because full of love. Three Musketeer, leaving only her own unmarried.

"Do you want to get married in a place like this?" Hoshi asked quietly.

Warm Regards

Cici SW

<

<

Terimakasih pada Kurator @mariska.lubis, @aiqabrago, dan @levycore, serta Komunitas Steemit Indonesia atas dukungannya.

Sort:  

Duh Afra...Afra. kapan dirimu menikah?hehehe

Hahahaha Bang @tusroni :)

sedappp (y) keren mbak @cicisw

Terimakasih @rizkyalfatur :)
Terimakasih sudah mampir ke blog saya

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63855.79
ETH 3113.00
USDT 1.00
SBD 4.04