It's For Love (16)

in #fiction6 years ago

“Maaf ya,” ujar Mama Afra setelah menidurkan Afra di kamar tidur. “Kata suami, saya engga boleh cape-cape… jadi tidak bisa menerima semua order rias pengantin.”

“Engga apa-apa Mbak… Santi juga engga bisa ditinggal lama-lama,” sahut Laila perlahan. Seandainya dia punya sentuhan ajaib seperti wanita itu. “Saya sudah sangat berterima kasih, Mbak mau ngajak saya, kalau dapat job.”

“Sama-sama… kamu itu perempuan hebat… sabar, telaten, pekerja keras.” Mama Afra memegang tangannya. “Bilang ya, kalau ada yang bisa kami bantu!”

“Mbak dan keluarga sudah banyak bantu kami berdua.” Laila menatap wajah yang bersinar di hadapannya. Badan Mama Afra sedikit lebih gemuk. “Mbak hamil lagi?”

Mama Afra mengangguk dengan senyum bahagia. “Jalan tiga bulan… sebentar, jangan pulang dulu! Saya ambilkan puding lagi, ya. Santi suka sekali puding ini.”

Laila mengepalkan tangan menahan rasa marah yang meluap-luap. Kapan keberuntungan wanita ini menjadi miliknya? Dengan kasar, dia melihat foto-foto yang diambilnya, sebelum Santi nangis. Tiba-tiba dari arah dapur terdengar suara benda jatuh.

“Mbak?” Laila bangkit dari sofa, masih menggendong Santi yang sudah tidur. Pintu kulkas terbuka. Di dekat kulkas wanita itu tergeletak. Darah mulai mengalir dari hidung dan telinga.

“To… long,” Mama Afra berusaha menggapai Laila. Matanya mengeluarkan airmata. Tak lama dari mata, hidung dan telinganya mengeluarkan darah.

Hanphone Layla terlepas dari tangannya karena kaget. Dengan cepat dia memungut batu baterai yang lepas. Ketika akan memencet nomor telpon suami Mama Afra, jari gemetar Laila terhenti. Ramalan bintang yang dia baca hari ini, keberuntungan besar datang. Matanya menatap semua pintu yang tertutup. Mama Afra tidak punya pembantu.

Setelah menunggu setengah jam dengan hati berdebar-debar, Mama Afra tetap tidak bergerak. Tatapan matanya sekarang kosong. Darah menggenangi lantai. Dengan tangan gemetar, dia mengambil seloyang puding dari kulkas. Setengah jam lagi, biasanya Afra bangun.

Langkah Laila terhenti di tengah ruangan dapur. Ini awal barunya. Dia berjalan kembali mendekat sosok yang tergeletak diam. Memasang selfie mode dan timer 5 detik. Mengambil beberapa pose. Dia tidak akan pernah melupakan momen ini.

Setelah puas dengan foto yang diambilnya, Laila berjalan meninggalkan dapur dengan perasaan senang. Hari keberuntungannya sudah dimulai. Dia harus segera menyusun rencana. Rajutan mimpi-mimpi indah masa gadisnya, akan segera jadi kenyataan.

Sort:  

Wah laila jahad. Itu mama afranya bukannya di tolongin. Jadi baper baca ini.

Ya jahat banget dia :)

Di tunggu kelanjutannya teh @cicisw

Eyang juga menunggu kisah lanjutannya, bukan cuma teh @gethachan lho ...kwk..kwk..kwk

Siap kita jadi pembaca setia hehe

Postingan kali ini semakin banyak vote-nya. Tampaknya follower juga sudah semakin jatuh cinta dengan kisahnya.

Pokoknya Bu @cicisw mah makin muantaaaap!

Alhamdulillah terimakasih Pak @jharyadi

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 63851.10
ETH 3059.36
USDT 1.00
SBD 3.85