Tentang Opor Ayam dan Warung Kopi pada Saat Lebaran

in #family6 years ago

Belum terasa sah suasana lebaran kalau tidak mencicipi opor ayam buatannya Nenek Lampineung. Kami memanggil beliau dengan sebutan Bunek atau Nenek Lampineung karena beliau tinggal di daerah Lampineung, di kota Banda Aceh. Bunek, aslinya adalah orang Solo dan tinggal di Aceh setelah menikah dengan almarhum kakek.

Bagi saya, Opor ayam menjadi suguhan khas ketika lebaran baik idul fitri ataupun idul adha, hingga saat ini. Di rumah Bunek, ketika lebaran pertama seluruh keluarga yang berada di Banda Aceh biasanya berkumpul, dari anak-anak, keponakan, cucu, hingga cicit. Pada kesempatan inilah kami saling bercerita tentang aktivitas sehari-hari, karena selain hari lebaran, semua memiliki aktivitas masing-masing, terutama saya yang sangat jarang kelihatan ketika ada acara keluarga di hari biasa. Sampai-sampai ketika saya hadir di suatu acara selain pada saat lebaran, seluruh keluarga yang hadir seolah takjub melihat saya.

Bercerita tentang opor ayam, cita rasa dari kuahnya inilah yang membuat saya jatuh cinta, belum lagi ada sambel hati atau rendang yang menjadi pelengkapnya. Serasa seluruh beban yang saya hadapi selama ini luruh seketika, meskipun hanya sejenak. Ditambah dengan candaan dari setiap anggota keluarga yang menghibur.

cx4yiizfhu.jpg

Sumpah.. bukan saya yang habiskan!

9kgmdizoho.jpg

Memang tidak semua dari mereka bisa menjaga hati yang lain, ada beberapa yang menyiapkan pertanyaan-pertanyaan usil seperti, “Far.. kapan?” atau “Itu asik jalan-jalan ke luar negeri, gak ada yang bisa dibawa pulang satu?” bahkan sesekali terdengar pertanyaan “Far.. kok makin makmur?”. Begitulah yang namanya keluarga, kalau dulu mungkin saya akan menjawab dengan emosi atau berlalu begitu saja, tapi sekarang saya bisa lebih santai menjawab dengan beberapa kata yang akhirnya memecah tawa, misalnya dengan jawaban “Nanti lah, kalau cepat-cepat, nanti Fara gak dapat THR lagi” atau “Fara lupa beli bagasi, jadi yang mau dibawa pulang itu gak muat kalau dimasukin ke kabin”, dan kalau udah menyangkut kemakmuran saya hanya bisa menjawab “Oh.. iya.. ini bajunya yang kebesaran, salah ukuran pas belinya”. Terkadang menertawakan diri sendiri lebih menyenangkan daripada harus adu urat leher, toh ujung-ujungnya mereka juga akan geleng-geleng kepala dan kapok untuk bertanya lagi.

dfhutbj12f.jpg

p2yzxwmtqk.jpg

Si bungsu yang selalu nemplok sama mamak

Setelah selesai berlebaran di rumah Bunek biasanya kami berkeliling ke rumah keluarga yang lain, setelah semua rumah keluarga dikunjungi barulah balik ke rumah masing-masing. Tapi malam ini, silaturrahim kami sambung dengan mengunjungi warung kopi. Kebetulan kubu anak-anak muda lagi berkumpul dan saya iseng mengajak mereka jalan-jalan keliling Banda Aceh untuk melihat suasana malam pada saat lebaran. Namun niat itu kami urungkan karena hari ini seharian hujan mengguyur kota. Alhasil, warung kopi lah yang dipilih sebagai tempat nongkrong.

vssbf5w40s.jpg

jeqqdbqbe0.jpg

Hal ini menjadi kebiasaan dikeluarga kami kalau sudah lama tidak saling sapa. Warung kopi atau kafe dijadikan tempat alternatif untuk berkumpul. Biasanya kalau sudah berkumpul seperti ini, saya selalu menetapkan peraturan untuk mengumpulkan semua handphone di tengah-tengah meja, kalau ada yang reflek mengambil handphone nya, maka akan diberikan sanksi, yaitu harus membayar semua tagihan makanan dan minuman yang kami pesan. Tentunya hal ini saya lakukan setelah kami selesai berfoto. Bagi kami, berkumpul di dunia nyata lebih menyenangkan daripada di dunia maya dengan menggunakan alat komunikasi.

a4xn475lbo.jpg

cnvjggmsqc.jpg

cg9pdwk9sj.jpg

Begitulah cara kami melepas rindu, walau sebenarnya belum terasa puas karena hanya sebentar. Namun, yang sebentar itu cukup untuk membuat kami merencanakan perjalanan keluarga yang pastinya akan segera terlaksana.

Seberapa pun menyebalkannya seorang anggota keluarga, mereka tetaplah keluarga yang mungkin saja perduli terhadap kita, walaupun dengan cara yang salah. Tinggal kita nya yang mau menyikapi dengan bijak atau dengan amarah.

Salam,
@fararizky

Sort:  

Hi @fararizky all the food looks delicious

Yes! you have to try it.

Masukin kuping kanan out ke kuping kiri aja Mba,,kalo ada orang tanya ini dan itu,..
hihii

selamat hari raya Idul adha Mba Fara
mohon maaf lahir & batin.

Mohon maaf lahir dan bathin mba...

Hahahaha
Fara sekarang udah gak perduli lagi sih mba. Fara biarin aja.

Menu yang terakhir, selera saya tersihir😊

Posted using Partiko Android

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63318.34
ETH 3108.17
USDT 1.00
SBD 3.97