Sang Mantan Kombatan # 2

in #esteem6 years ago

kktyz6yn48.jpg

Mulai malam ini, tempat itu akan ramai kembali.

Pada saat seorang militer memberi hormat kepada iring-iringan kenderaan yang melewati gerbang ternak yang selama ini menjadi tempatnya berjaga. Prajurit berpangkat satu itu bermana Sie Mae mengibaskan kepalanyan untuk mengusir rasa kantuknya.

Dia telah bergabung dengan ketentaraan selama enam bulan dan dia juga sudah tahu bagaimana untuk bisa tidur, hanya bisa dilakukan jika keadaan memungkinkan saja. Dia selama ini adalah penjaga ruang makan di pangkalan angkatan bersenjata. Sie Mae adalah seorang juru masak, dia berasal dari Aceh Utara dan rekan-rekan tentaranya memanggilnya dengan sebutan si Pase, panggilan tersebut artinya sama dengan Anjing Kampung.

Itu karena Sie Mae memiliki seorang ayah yang berasal dari Aceh Timur dan seoorang ibu yang berasal dari Aceh Utara. Pendidikannya hanya sampai kelas dua SMA dan sampai disitu saja, tidak lebih. Ketika pertama kali masuk ke dalam dinas ketentaraan dia mendapat sepasang sepatu bot yang pertama dalam hidupnya, menjalani pemeriksaan gigi yang pertama pula dalam hidupnya, dan pakaian dalam baru, juga pengalaman baru bagi hidupnya yang langsung di keluarkan dari kotaknya.

Kini dia mendapat pengalaman pertama untuk melihat orang-orang dari belahan bumi yang lain yang tidak pernah terbanyangkan sebelumnya oleh dirinya. Sie Mae memandangi orang-orang Gayo. Keturunan Jengis Khan berhadap-hadapan dengan keturunan Sultan Malikussaleh, pada bekunya udara di pegunungan yang udaranya semakin dingin.

Orang-orang Gayo itu merasa lapar, oleh karena itu Sie Mae harus segera bekerja. Begitu sarapan pagi pertama dilewati Sie Mae langsung mendapat banyak pelajaran tentang orang-orang aneh ini. Mereka mengenakan topi-topi Ushanka dengan penutup kuping yang luar biasa lebar dan mereka memiliki kumis-kumis yang raksasa yang menjuntai dikedua ujungnya.

Dan mereka tikak suka “Hidangan tentara”. Mereka terus mengomel dan meludahkan kembali makanan yang dia masak keseluruh tanah lapang yang berbatasan dengan pegunungan yang tinggi itu. Kamp Boer Nibies letaknya sangat terisolasi, sinyal radio tidak dapat ditangkap, para penduduk tidak ada yang punya keingginan untuk berkunjung kesana.

Dengan gunung-gunung dikeempat sisinya, tempat ini adalah tempat yang sempurna untuk bersembunyi. Pelatihan segera dimulai dan Sie Mae mulai beresperimen dengan ransum makanan. Dia ingin dapat menyenangkan hati para prajurit tangguh dari Pengunungan tersebut. Akan tetapi itu semua tidaklah mudah.

Namun, dengan seiring berjalannya waktu dia mulai dapat menangkap bahasa mereka dan penerjemah pun kemudian datang dan bergabung dalam Kamp tersebut. Dan satu-satunya makanan yang mudah mereka makan adalah makanan yang sangat mudah untuk dimasak.

Sort:  

Hidup dalam perang sungguh tidak ada enaknya, tetapi menang dari pertempuran tentu sangat membahagiakan

Sepertinya si pase tidak cukup berpengalaman untuk mengenal lebih jauh selera makanan org pegunungan hehe menunggu lanjutan ceritanya

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64777.26
ETH 3101.53
USDT 1.00
SBD 3.84