Prosesi mengantar pengantin pria dalam kehidupan masyarakat Aceh.

Dear steemians!
Pada kesempatan hari ini saya akan berbagi foto mengenai beberapa orang atau warga yang sedang melakukan proses mengantarkan mempelai pria kerumah mempelai wanita atau di sebut dengan istilah intat linto dalam bahasa daerah Aceh.

Banyak tertadapat tata cara yang harus dipenuhi oleh seorang mempelai pria saat akan melakukan proses intat linto. Itu semua berkaitan dengan adat, budaya serta kearifan lokal didalam masyarakat yang sudah turun-temurun dijalani. Pertama dimulai dengan adat peusijuek atau di tepung tawari oleh pemuka adat dan agama kepada sang linto tersebut.

Didalam proses peusijuek tersebut linto diberikan wejangan atau bimbingan serta arahan dari orang tua supaya menjadi calon kepala keluarga yang baik untuk masa depan keluarganya. Setelah iru ada yang namanya turun rumah atau keluar dari rumah orang tua. Itu pun memiliki makna spiritual yang diawali dengan mengayunkan kaki kanan tiga kali kedepan dan belakang.

Baru setelah itu berpamitan kepada orang tuanya sambil bersimpuh memohon maaf dan mengharapkan keridhaan orang tua untuk membina biduk rumah tangga yang baru bersama istrinya. Setelah turun dan keluar rumah, disana linto sudah ditunggu oleh warga yang akan mengantarkannya kerumah mempelai wanita.

Sesampai didepan rumah mempelai wanita, linto disambut dengan batè ranup oleh kaum wanita dan disambut pula oleh kaum lelaki disana dengan cara bertukar payung dari yang dibawa dari rumah linto dengan payung yang sudah dipersiapkan dari rumah dara baro (mempelai wanita). Baru kemudian dituntun masuk kerumah untuk proses selanjutnya dirumah dara baro tersebut.

Thanks You

---

Resteem & Follow @iwansunarya