Struktur Fisik dan Struktur Batin dalam Puisi

in #esteem6 years ago

image

STRUKTUR FISIK :

  1. Diksi,
    Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata dapat mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi, dan urutan kata.

  2. Citraan (pengimajian),
    Citraan adalah gambaran-gambaran angan dalam sajak. Citraan biasanya berupa gambaran sebuah objek yang tampak oleh mata batin kita, tetapi dapat juga berupa hal-hal yang merangsang pancaindra lain, seperti pendengaran, penciuman, penglihatan dan perasaan.

  3. Kata Konkret
    Pengertian kata konkret sebagai unsur unsur puisi adalah kata kata yang dapat ditangkap dengan indera manusia sehingga kata tersebut dinilai tepat dan memberikan arti yang sesungguhnya.

Dengan menggunakan kata konkret, para penikmat sastra akan menganggap bahwa mereka benar-benar melihat, mendengar, merasakan, dan mengalami segala sesuatu yang dialami oleh sang penyair puisi tersebut.

  1. Majas atau Bahasa Figuratif
    Pengertian majas atau bahasa figuratif sebagai unsur unsur puisi adalah kata kata atau susunan kata dan kalimat yang membuat puisi tersebut terlihat atau bersifat prismatis dari segi makna sehingga mengandung banyak arti atau kaya akan makna, akan tetapi bukan dengan maksud membuatnya salah arti dapat membuatnya banyak arti.

Sedangkan STRUKTUR BATIN puisi berupa :

  1. Tema
    Tema merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair, atau pikiran yang menjiwai dan melandasi penciptaan pusi. Tema-tema puisi misalnya cinta, ketuhanan, kemanusiaan, patriotisme, perjuangan dan masalah sosial.

  2. Perasaan
    Perasaan penyair ikut terekspresikan dalam karya puisinya. Perasaan ini harus dapat dihayati oleh pembaca. Perasaan penyair dalam menghadapi persoalan/tema sangat dipengaruhi oleh sikapnya. Sikap penyair bisa berupa rasa tidak senang, benci, rindu, setia kawan dan sebagainya.

  3. Nada dan Suasana
    Sikap Penyair kepada pembaca disebut nada puisi. Penyair kadang bersikap ingin menggurui, menasihati, mengejek, menyindir atau bersikap biasa saja.

Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berhubungan karena nada puisi akan menimbulkan suasana bagai pembacanya. Nada duka akan menimbulkan suasana iba, nada kritik akan menimbulkan suasana pemberontakan, nada ketuhanan akan menimbulkan suasana khusyuk dan sebagainya.

  1. Amanat Amanat adalah pesan pengarang kepada pembaca, baik tersurat meupun tersirat yang disampaikan melalui karyanya. Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah setelah memahami tema, rasa dan nada puisi tersebut.

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.11
JST 0.033
BTC 64106.00
ETH 3129.71
USDT 1.00
SBD 4.16