History Mesjid Indrapuri sebagai Saksi Bisu peradaban Islam Di Aceh

in #esteem5 years ago

uv3qizy3vx.jpg
source

Salah satu bukti peradaban Islam di Aceh adalah Masjid Tua Indrapuri. Letaknya di bantaran sungai Aceh di Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar. Masjid ini adalah salah satu dari beberapa bangunan lain nya yang menjadi saksi bisu peradaban Islam dan perang di Aceh.

Wilayah Indrapuri berlokasi sekitar 24 kilometer dari Kota Banda Aceh, Masjid TUA Indrapuri memang mempunyai daya tarik tersendiri, baik dari sisi monument arsitekturnya yang masih sangat tradisonal maupun kisah sejarahnya.

"Ini merupakan salah satu masjid kuno atau Tertua yang berada di Aceh."

Masjid Indrapuri diperkirakan dibangun 1207 Hijriah atau 1618 Masehi di atas bekas reruntuhan Pura masa pra Islam. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Masjid Indrapuri dibangun oleh salah satu sultan terbaik di dunia tidak lain yaitu Sultan Iskandar Muda yang memimpin Kesultanan Aceh pada 1607-1636 Masehi.

Sebelum dibangun masjid, lokasi ini merupakan salah satu Pura sekaligus benteng Kerajaan Lamuri.

Kerajaan tersebut merupakan kerajaan Hindu-Budha yang diyakini pernah berjaya di ujung Pulau Sumatera sekarang Aceh sebelum masuknya peradaban Islam. Pura tersebut diperkirakan sudah ada sejak abad ke 10 Masehi.

Bangunan Arsitektur Masjid Indrapuri cukup sederhana sekali. Menurut salah satu pengurus Mesjid indrapuri mengatakan, Benteng yang kini dijadikan masjid tersebut terbuat dari batu bercampur batu dan tanah liat. Alasan tersebut bisa kita renungkan karena, saat itu belum dikenal perekat pasir seperti semen.

7xpz9ujkbc.jpg
image source

Saat pembangunan masjid Indrapuri, Sultan Iskandar Muda membuat 36 tiang penyangga bersama penopang atap. Dan pada tiang tersebut masih terlihat ber aneka ragam bentuk lukisan dan ukiran khas masa kerajaan kuno. Disamping itu bentuk atap masjid ini menyerupai segitiga piramida dengan empat atap dari bawah hingga paling atas. Atap berbentuk segitiga piramida itu melambangkan ciri khas masjid-masjid tradisional di Aceh dahulu.

zr30l457c2.jpg
source

Disebut-sebut empat tingkat ini memiliki arti khusus dalam dunia ke Islaman. Empat tingkat atap menunjukkan empat tingkatan ilmu Islam, mulai Syariat, Tarikat, Hakikat dan Makrifat

Syariat yang di maksut di atas adalah hokum/aturan Islam yang mengatur seluruh sudut kehidupan umat muslim.

Sementara Tarikat di artikan jalan yang dilakukan atau yang di tempuh untuk menjadi seorang yang tagwa kepada ALLAH SWT.

Tingkat selanjutnya yakni hakikat atau kepercayaan sejati kepada Allah.

Kemudian Makhrifat adalah mengenal Allah.

Dalam Tasawuf tingkatan ini seperti seorang sufi yang telah mencapai Maqam, atau telah mendapat Martabat di hadapan Ilahi.

Demikian sahabat kisah-kisah yang nyata berada di wilayah ujung sumatra (ATJEH) semoga kita jangan lupa ingat akan hal yang pernah ada . dan pada edisi yang akan datang saya akan menulis kelanjutan nya lagi masih pada Tema Sejarah Mesjid Indrapuri

@barzah

Sort:  

Hehehe... Saya suka dengan kalimat "Jangan Lupa Ingat" mantap pak guru.

hehehhe terimaksih banyak bg @owner99 kata bung Karno "jangan lupakan sejarah"

benar sekali 💯 cekgu @barzah

Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.034
BTC 63206.40
ETH 3079.10
USDT 1.00
SBD 3.87