Memang Bukan Mimpi!

in #buku6 years ago

Edisi pertama, 2016

Tentang Musmarwan Abdullah, Dan Yakinlah Bahwa Ini Bukan Mimpi!

Peminat sastra di Aceh, khususnya genre satir, pasti sudah lama tidak asing dengan nama Musmarwan Abdullah. Saya sendiri mengenali beliau lebih dekat melalui aplikasi media sosial Facebook sejak bertahun-tahun lalu. Namanya pertama kali saya baca di dalam buku Seulawah - Antologi Sastra Aceh Sekilas Pintas (Yayasan Nusantara, 1995). Di dalam antologi Seulawah yang memiliki tebal lebih kurang 750 halaman itu, Musmarwan adalah di antara salah satu nama yang diabadikan, di bawah Bab Cerita Pendek dan Nukilan Novel, bersama nama-nama besar dalam dunia sastra Aceh lainnya, semisal Ayi Jufridar (steem id : @ayijufridar), Maskirbi, Nani HS, dan lain-lain. Di dalam buku itu, karya Musmarwan yang ditampilkan adalah sebuah cerpen berjudul Mentari Yang Hilang yang dituliskannya pada Desember 1991.

Seulawah, 1995

Musmarwan Abdullah, dari pantauan saya selama saya aktif di media sosial Facebook, adalah seorang yang menggandrungi menjalin interaksi dengan orang lain. Dia dikenal rajin menulis status status pendek yang menggelitik nalar kita. Tulisan-tulisannya kebanyakan -kalau tidak mau dikatakan semua- adalah hasil rekaman pandangannya di dalam apa yang terjadi di sekitarnya, dan dibungkus dengan selera humor yang cukup.

Pada seksi Tentang Penulis di dalam buku Dijamin Bukan Mimpi disebutkan Musmarwan sebagai "cerpenis dan pemikir Aceh yang lahir pada 31 Desember 1967 di Kembang Tanjong, Pidie, Aceh". Disebutkan juga bahwa Musmarwan sudah sangat suka membaca sejak di bangku SMP. Dan genre buku yang dibacanya merentang dari buku-buku filsafat, sejarah, agama, politik, dan sastera. Dari minat membaca tersebut, kemudian Musmarwan menghasilkan banyak puisi, cerita pendek, dan tulisan-tulisan jenis lain yang di antaranya dimuat di surat kabar lokal.

Jenis bacaan yang dilahapnya memang efektif membentuk corak dari tulisan Musmarwan. Tulisan-tulisan pendeknya kerap kali adalah pengalaman atau hasil pantauan inderanya atas kejadian di sekitarnya yang ditransformasikannya ke dalam tulisan-tulian pendek yang satir sekaligus menginspirasi, memantik pikiran-pikiran pembacanya yang sebenarnya pikiran itu kerap sudah ada tetapi sering kali belum menemukan pemicu agar pikiran-pikiran muncul ke dalam kesadaran pikiran da bahkan menjadi wacana.

Musmarwan menulis juga cuplikan-cuplikan dari masa lalu Aceh terutamanya semasa konflik dengan Pemerintah Rezim Orde Baru, juga realitas sosial terkini yang ditemuinya. Hobinya bergaul di warung kopi juga kerap mendatangkan ide-ide menulis yang biasanya segera dieksekusinya. Apa yang ditemuinya di kesehariannya, disulap menjadi tulisan pendek yang sekali lagi, seringkali satir dan inspiratif dengan gaya kocak. Muatan-muatan agama, filsafat, dan politik, hampir selalu menemukan momentum di dalam tulisan-tulisannya. Dan selaku salah satu follower-nya di Facebook, saya sekaligus menjadi fans-nya dan selalu menunggu tulisan-tulisan terbaru darinya.

Buku Dijamin Bukan Mimpi, keluar pertama kali melalui penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pada 2016 silam, merupakan kumpulan tulisan pendek Musmarwan Abdullah. Ada 118 cerita pendek di dalam buku yang memiliki tebal 300 halaman lebih ini. Ya, memang cerita-cerita yang dimasukkan ke dalam buku ini hanya rata-rata memiliki panjang 2 sampai 3 halaman yang lebih kecil dari ukuran A5.

Tulisan-tulisan di dalam buku ini dikumpulkan dari tulisan-tulisan Musmarwan di jejaring sosial Facebook. Bagi mereka yang memiliki ikatan emosi dengan Musmarwan, khususnya melalui tulisan-tulisan pendek yang diunggah Musmarwan le Facebook dam dibukukan di buku ini, buku ini adalah sebuah persembahan memorial atas interaksi-interaksi itu. Di jejaring sosial Facebook, percikan pemikiran yang dipantik oleh tulisan pendek Musmarwan bisa langsung menemukan ruang ekspresi di bilah komentar, lalu komentar selanjutnya, lalu komentar-komentar yang mengomentari komentar-komentar sebelumnya, kalau saja komentar-komentar itu berbunyi maka dia pasti lebih "gaduh" dari kedai kopi di kampungnya Musmarwan. Dan seringkali sebelum "kegaduhan" komentar-komentar itu benar-benar reda, Musmarwan sudah datang dengan "biang kegaduhan" baru.

Foto Musmarwan Abdullah • Sumber

Musmarwan pada dasarnya ingin melemparkan suatu wacana tertentu melalui cerita-cerita pendeknya, mengajak pembacanya berpikir dan tersenyum menghadapi realita sosial yang sering kali tidak ideal dengan mimpi-mimpi yang dibangun di alam sadar. Realitas sosial yang menyenangkan harus dicurigai sebagai sebuah mimpi, tetapi musibah seperti banjir musiman yang melanda kampung Musmarwan setiap Desember, itu DIJAMIN BUKAN MIMPI.

Dan, oh ya, semasa remaja, Musmarwan gemar bermain musik dan pernah membentuk grup band yang tampil dalam sejumlah pertunjukan sandiwara keliling. Akun Facebook-nya ada di sini. Dan telah ada juga akun Steem bernama Musmarwan Abdullah, @musmarwan, yang belum memulai menulis sejak akun diapprove pada Maret lalu, tetapi saya tidak tahu pasti apa itu benar si penulis Dijamin Bukan Mimpi.

)
Tangkapan layar saya lakukan Kamis malam (30/8) jam 20.51 WIB

Fitur Buku

  • Judul : Dijamin Bukan Mimpi
  • Penulis : Musmarwan Abdullah
  • Editor : Arafat Nur, Raviyanto
  • Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama (Jakarta)
  • Edisi : Pertama, 2016
  • ISBN : 978-602-03-2664-1
  • Ukuran (cm) : 20 (t) x 13,5 (l)
  • Halaman : x + 342 (2 cm)

Saran Bacaan

Tulisan Terkait (Terbaru Paling Atas)

Terimakasih

Terimakasih telah mengunjungi. Semoga ini bisa menghibur dan mungkin berguna. Segala tanggapan, masukan, saran, kritik, bantahan, pelurusan informasi, dan sebagainya, akan sangat saya hargai. Selamat merayakan bulan kemerdekaan ke 73 Indonesia. Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa. Bhinneka Tunggal Ika.

Inisiatif Arteem Discord
Steem Community Discord
The City of NeoXian
The Freedom Tribe Discord
Slot Kosong
Tpot Discord

Orang Indonesia


@aneukpineung78 | Telegram Saya

Sort:  

Berbicara tentang beliau, jangan lupakan "Pada Tikungan Berikutnya"

Anda berdua pembaca yang hebat... Kalau saya paling bacanya komik si kancil dan mahalah Bobo 😃

Coba buka akun facebooknya, dijamin bukan mimpi, ada orang yang menginspirasi seperti beliau

Komik juga saya baca. Saya sejak SMP sampai SMA pembaca komik silat karya pelukis asal Hongkong, Tony Wong, yaitu serial-serial Tiger Wong, Tapak Sakti, dan Drunken Fist. Seri buku Lima Sekawan juga ada yang dibuat komiknya. Cerita silat Wiro Sableng karya Bastian Tito juga pernah dibuat beberapa ke dalam bentuk komik. Saat ini saya memiliki komik-komik Kid Paddle, Lucky Luke, Asterix, Gigantika, Conan, Kobo Chan, Shin Chan, Doraemon, bla bla bla. 😀 Makanya saya suka menggambar.

Wow... Warbiasah 😀😀

Posted using Partiko Android

Haha. Saya suka segala jenis barang cetakan. Majalah juga. Tapi tidak koran, banyak gosip-nya. 😀

Ah ya. Saya tidak tahu lagi sudah melewati jendela rumah siapa buku satu itu melayang. "Nyan... Baca buku ngak bèk pungo!"

😀

Sempat melayang ke jendela tetangga yang punya tugas kuliah, sekarang dia udah tamat, bukunya sudah tersimpan lg di lemari

Wah. Selamatlah dia. 😀 Saya sudah tidak tahu berapa buku sudah hilang entah kemana. Meminjamkan buku PERNAH terasa sangat keren, tidak dikembalikan MASIH terasa menyedihkann. 😀 Tetapi tetap saya akan meminjamkan jika ada kesempatan. Sampai sekarang masih ada kerabat yang membawa sebiji dua biji buku saat berkunjung ke rumah, karena saya memang tukang pamer buku. Haha.

Cukup menggelitik rasa penasaran untuk membacanya

Ya. Memang buku yang bagus. Setiap orang Aceh saya yakin bisa menemukan dirinya di dalam beberapa cerita bikinan Pak Musmarwan ini.

@aneukpineung78 Thank you for not using bidbots on this post and also using the #nobidbot tag!

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 65910.66
ETH 2696.65
USDT 1.00
SBD 2.88