Antonio Candreva mengakui Inter sedang berjuang, tapi "untungnya takdir kita tetap di tangan kita" untuk menyelesaikan empat besar musim ini.

Nerazzurri berada di puncak klasemen Serie A pada bulan Desember, namun tidak menang dalam delapan putaran dan ditahan imbang 1-1 di San Siro oleh Crotone pada hari Sabtu. "Kami berjuang selama dua bulan ini dan semua orang bisa melihatnya," aku mengakui pemain sayap itu pada sebuah upacara penghargaan. "Mungkin kita lebih pantas melawan Udinese, tapi dari sana kita kehilangan harga diri kita. Itu adalah pertunjukan negatif di Sassuolo. "Untungnya, penantang lain untuk tempat Liga Champions juga melambat. Takdir kita tetap ada di tangan kita. " Lazio berada di peringkat ketiga dengan 46 poin, diikuti Inter pada 45, Roma 44, Sampdoria 38, Atalanta 36 dan Milan 35. Candreva sering dicemooh oleh kerumunan orang di San Siro, namun usaha dan tingkat pekerjaannya tidak pernah diragukan. "Saya tidak akan menjadi saya jika saya melakukan minimal. Adalah sifat saya untuk selalu mencoba sesuatu yang lebih sulit. Selalu ada saat yang gelap, tapi kita harus selalu percaya pada diri sendiri dan tidak pernah kehilangan antusiasme bermain sepak bola. " Bukan hanya dengan Inter, pemain sayap itu memiliki momen yang gelap, karena ia juga berada di tim Italia yang kehilangan playoff Piala Dunia 2018 dengan Swedia. "Kami tidak mengharapkan dukacita olahraga ini, dan kami merusak negara kami. Itu salah semua orang, karena kita memang dipermalukan. Sekarang kita harus melihat ke depan, sayangnya sulit untuk mengubah jalur selama pertandingan. "