The suffering of an orphaned child nurmalayani from north aceh | Derita bocah yatim piatu nurmalayani asal aceh utara

in #life6 years ago (edited)

image
Nurmalayani lay helpless. One-year-old boy from North Aceh was convicted doctor of excess fluid brain. Now the orphaned child is a day of pain in the room Arafat, Zainal Abidin General Hospital Banda Aceh.
Sad to see his condition. The doctor said he had excess fluid in the head said Abu Bakar Uncle Nurmalayani.
Sadness increasingly feels infrequent in the condition of infusion installed, Nurmalayani boy can not get the love affair of both parents.
Her father died when Nurmalayani was still six months in the womb. While the mother followed his father when he was still five months.
Nurmalayani initially grows as normal as other toddlers. However, the victim allegedly had fallen as a baby, and now have to face the fact of being convicted excess fluid brain.
Now Nurmalayani has only three-year-old sister Fatimahzuhra. Together with his uncle, Abu Bakr is faithful to take care of him.
Because there is no one who keeps and gives love to his niece except his uncle. Kakanya is also still small.
Now every day, it is only Abu Bakar who takes care of the victims. Abu Bakar began to trouble finding funds during Nurmalayani's care.
For all of you who want to ease the burden of Nurmalayani's suffering, can come directly to Room 7, Arafah Room, where the orphaned child lying in pain. Or get in touch with the Zainal Abidin Aceh Hospital.

Indonesia language
Nurmalayani terbaring tak berdaya. Bocah berusia satu tahun asal Aceh Utara tersebut divonis dokter mengalami kelebihan cairan otak. Kini bocah yatim tersebut saban hari menahan sakit di ruang Arafah, Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh.

Sedih sekali melihat kondisinya. Kata dokter ia mengalami kelebihan cairan di kepala kata Abu Bakar Paman Nurmalayani.
Kesedihan makin terasa tak kala dalam kondisi terpasang infus, bocah Nurmalayani tak bisa mendapatkan belai kasih sayang kedua orang tuanya.
Ayahnya meninggal saat Nurmalayani masih enam bulan dalam kandungan. Sedang sang ibu menyusul sang ayah ketika usianya masih lima bulan.
Awalnya Nurmalayani tumbuh normal layaknya balita lainnya. Namun, korban diduga pernah terjatuh saat masih bayi, dan kini harus menghadapi kenyataan divonis kelebihan cairan otak.
Sekarang Nurmalayani hanya punya kakak kandung Fatimahzuhra yang berusia tiga tahun. Bersama sang paman, Abu Bakar yang setia merawatnya.
Karena tidak ada lagi yang menjaga dan memberi kasih sayang kepada keponakannya kecuali pamannya. Kakanya juga masih kecil.
Kini setiap hari, hanya Abu Bakar lah yang merawat korban. Abu Bakar mulai kesulitan mencari dana selama merawat Nurmalayani.
Bagi saudara sekalian yang ingin meringankan beban derita Nurmalayani, dapat datang langsung ke Kamar 7, Ruang Arafah, tempat sang bocah yatim piatu terbaring menahan sakit. Atau dapat menghubungi langsung pihak Rumah Sakit Zainal Abidin Aceh.

Source: http://www.ajnn.net/news/derita-bocah-yatim-piatu-nurmalayani/index.html
Source: http://www.mercinews.com/2018/07/18842/derita-bocah-yatim-piatu-nurmalayani-asal-dewantara-aceh-utara

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.11
JST 0.031
BTC 68166.55
ETH 3802.98
USDT 1.00
SBD 3.52