The near-extinct Sumatran Elephant ||| Gajah Sumatera yang Hampir Punah.

in #indonesia6 years ago (edited)

image
Source

Elephas maximus sumatranus (Sumatran elephant) or sumatran elephant is the largest land mammal in Indonesia. Sumatran elephants belong to the subspecies of Asian elephants, their spreading in the wild only on the island of Sumatra. Currently, the condition of forests on the island of Sumatra is experiencing a drastic shrinking, causing the loss of some Sumatran elephant habitats that threaten the survival of this large mammal.

Elephas maximus sumatranus (Gajah Sumatera) atau sumatran elephant merupakan mamalia darat terbesar di Indonesia. Gajah sumatera termasuk ke dalam subspesies gajah Asia, penyebarannya di alam bebas hanya ada di Pulau Sumatera. Saat ini, kondisi hutan di Pulau Sumatera sedang mengalami penyusutan drastis sehingga menyebabkan hilangnya sebagian habitat gajah sumatera yang mengancam kelangsungan hidup mamalia besar ini.

image
Source

Sumatran elephants have a weight of about 3-5 tons with a height of 2-3 meters. The skin looks lighter than other Asian elephants and the ear part is often visible depigmentation, which looks like a reddish white spots. The Sumatran elephant's ears are small and triangular in shape. The Sumatran elephant has 5 nails on the front leg and 4 nails on the hind legs.
Only male individuals have long tusks whereas in females, they have very short, almost invisible ivory.

Gajah sumatera memiliki bobot sekitar 3-5 ton dengan tinggi 2-3 meter. Kulitnya terlihat lebih terang dibandingkan dengan gajah Asia lain dan dibagian kupingnya sering terlihat depigmentasi, yaitu terlihat seperti flek putih kemerahan. Kuping gajah sumatera berukuran kecil dan berbentuk segitiga. Gajah sumatera memiliki 5 kuku di kaki bagian depan dan 4 kuku di kaki belakang.
Hanya individu jantan yang memiliki gading yang panjang sedangkan pada individu betina, memiliki gading yang sangat pendek bahkan hampir tidak terlihat.

image
Source

The Sumatran elephant is an umbrella species (species "umbrella") for its habitat and represents the biodiversity within the complex ecosystems in which it lives. That is, the conservation of these large mammals will help maintain biodiversity and ecological integrity in their ecosystems, ultimately helping to save other small species.
Within one day, elephants consume about 150 kilograms of food and 180 liters of water and require a roaming area of up to 20 square kilometers per day. Seeds of plants in elephant dung will spread throughout the forest area it passes and finally assist the process of forest regeneration.

Gajah sumatera merupakan umbrella species (spesies “payung”) bagi habitatnya dan mewakili keragaman hayati di dalam ekosistem yang kompleks tempatnya hidup. Artinya, konservasi mamalia besar ini akan membantu mempertahankan keragaman hayati dan integritas ekologi dalam ekosistemnya, sehingga akhirnya ikut menyelamatkan berbagai spesies kecil lainnya.
Dalam satu hari, gajah mengonsumsi sekitar 150 kilogram makanan dan 180 liter air dan membutuhkan areal jelajah hingga 20 kilometer persegi per hari. Biji tanaman dalam kotoran gajah akan tersebar ke seluruh areal hutan yang dilewatinya dan akhirnya membantu proses regenerasi hutan.

image
Source

Sumatran elephants, especially the entire Asian elephant and its sub-species, including critically endangered animals in the red list of endangered species issued by the World Conservation Society-IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources).
In Indonesia, Sumatran elephants are also included in protected wildlife according to Law No. 5 of 1990 on the Conservation of Biological Resources and Ecosystems and regulated in government regulations namely Government Regulation no. 7 of 1999 on the Preservation of Plant and Animal Species.

Gajah sumatera terutama seluruh gajah Asia dan sub-spesiesnya, termasuk satwa terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam punah yang dikeluarkan oleh Lembaga Konservasi Dunia –IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources).
Di Indonesia, gajah sumatera juga masuk dalam satwa dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan diatur dalam peraturan pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

image
Source

The entry of Sumatran elephants in the list is caused by illegal logging activities, habitat depreciation and fragmentation, as well as killings due to conflict and hunting. Hunting is usually only tusked, while the rest of the body is left to rot in the location.
It is unfortunate that if this great animal is extinct, it will be less animals that help nature conservation. Come together to preserve Indonesia's biodiversity.

Masuknya gajah sumatera dalam daftar tersebut disebabkan oleh aktivitas pembalakan liar, penyusutan dan fragmentasi habitat, serta pembunuhan akibat konflik dan perburuan. Perburuan biasanya hanya diambil gadingnya saja, sedangkan sisa tubuhnya dibiarkan membusuk di lokasi.
Sangat disayangkan apabila satwa besar ini punah, maka akan semakin berkurang hewan yang membantu pelestarian alam. Mari bersama-sama melestarikan keaneakaragaman hayati Indonesia.

Active link reference: [Source](http://www.greeners.co/flora-fauna/gajah-sumatera-mamalia-darat-raksasa-yang-terancam-punah/)

image

image

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64344.02
ETH 3142.36
USDT 1.00
SBD 4.01