Kue traditional dari Blora: "Pasung"
Di kota kecil wilayah Jawa Tengah bernama "Blora" ada tradisi turun temurun yang dilakukan untuk menyambut musim panen disebut "Gas Deso" atau Sedekah Bumi.
Tradisi ini ditujukan untuk mengucapkan syukur atas berkah Dewi Sri yang identik dengan pelindung rejeki petani menurut kepercayaan masyarakat jawa kuno.
Setelah agama islam masuk ke tanah jawa, tradisi kuno ini berasimilasi dengan ritual islam sehingga upacara sedekah bumi kini ditemani dengan doa-doa ala Islam.
Hidangan khas yang tersaji di acara pesta panen ini berupa jajanan tradisional yang salah satunya disebut "kue pasung" yang terbuat dari tepung beras, gula dengan tape singkong sebagai bahan pengembangnya dan dibungkus dengan daun pisang yang dibentuk mengerucut, selain itu juga ada "dumbeg" yang terbuat dari tepung beras dengan gula jawa, dan dibungkus dengan daun kelapa, serta jajanan pasar lainnya.
Pemakaian gula yang cukup banyak membuat kue ini terasa cukup manis, dan kombinasi tape singkong membuat rasanya jadi menyerupai kue apem. Hanya saja bedanya adalah bahwa kue pasung dimasak dengan cara dikukus sementara kue apem dimasak memakai loyang berbentuk bulat-bulat dan dipanggang diatas api langsung dengan sedikit minyak kelapa di loyangnya.
Sayangnya kue pasung ini tidak dijual di pasar-pasar dan memang hanya disajikan di acara tertentu seperti gas deso ini. Dan itupun hanya di beberapa desa tertentu. Di desa satu hidangan khas nya kue pasung, di desa lain mungkin cuma dumbeg.
Oleh karena itu bagi yang ingin mencicipi rasa kue pasung dan kebetulan tidak berdomisili di Blora juga tidak punya saudara yang tinggal di sana, maka takada pilihan lain selain membuatnya sendiri.
Bagi yang tertarik silahkan ikuti resep dibawah ini:
BAHAN-BAHAN:
1 kg tepung beras
1/2 kg tape singkong
400 g gula pasir
Air kelapa secukupnya
100 cc santan kental (bisa pakai kara atau santan instan lainnya)
Daun pisang, dibentuk kerucut, 40 buah
Langkah-langkah memasak:
Semua bahan adonan kecuali santan dicampur lantas diuleni sampai kalis, setelah itu dibiarkan selama 3-5 jam sampai benar-benar mengembang.
Setelah mengembang barulah santan boleh dicampurkan kedalam adonan sambil diaduk hingga merata.
Siapkan kukusan dan taruh jerami atau material yang sejenis yang bisa menahan wadah kerucut dari daun pisang agar tidak terjungkal. Posisikan cetakan kerucut dari daun pisang tadi menengadah keatas dan isi dengan adonan sampai kira-kira 3/4 bagian, kemudian kukus hingga matang.
Kue pasung pun siap disajikan.
Selamat mencoba!