Intat linto

in #aceh7 years ago

image
Preh linto baro
Acara Preh Linto Baro adalah pesta peresmian dirumah orang tua Dara Baro. Setibanya Linto Baro dirumah orang tua Dara Baro, maka Seumapa yang merupakan salam pembuka atas kedatangan rombongan Linto akan dimulai. Kedua belah pihak biasanya telah menyiapkan orang yang memiliki keahlian dalam bidang Seumapa
Setelah Seumapa disudahi maka petugas yang telah ditunjuk dari kedua belah pihak akan melakukan tuka batee dan tuka payong. Hal ini menandakan bahwa rombongan Linto Baro telah diterima oleh pihak Dara Baro.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tari Ranup Lampuan untuk menyambut kedatangan rombongan Linto Baro. Selesai tari Ranup Lampuan, maka Linto akan dituntun menuju pintu depan rumah orang tua Dara Baro (disini, keluarga Dara Baro dan Dara Baro telah menunggu didepan pintu).
Begitu Linto Baro sampai, maka keluarga dari pihak Dara Baro akan geupeubreuh padee Linto Baro. Selanjutnya Ibu Peuganjo akan mencuci kaki Linto Baro.. Setelah itu Linto akan dibawa kepelaminan untuk disandingkan dengan Darabaro dan dipeusijuk oleh Ibu Imum (Peutua Adat Perempuan). Peusijuk oleh Ibu Imum ini menandakan bahwa Linto Baro telah diterima sebagai warga baru di desa tersebut. Sementara Linto dan Dara Baro dipeusijuk, tamu besan dipersilahkan dan diatur untuk menempati ruang hidangan besan. Jumlah tamu besan disesuaikan dengan luasnya ruangan, biasanya ±20 orang. (Hidangan untuk tamu besan merupakan hidangan khusus dan sedikit berbeda dengan hidangan tamu diluar).
image
Setelah tamu besan, Linto dan Dara Baro selesai menyantap hidangan, lalu Ranup Sigapu dan Narit Sinambot yang merupakan suatu prosesi adat serah terima Linto Baro dan serah terima seserahan dari pihak Linto kepada Dara Baro pun dilakukan. Ranup Sigapu dan Narit Sinambot ini biasanya dilakukan oleh ureung tuha/orang yang dipercayakan dari kedua belah pihak yang ahli dibidang ini.

  1.  Selesai Ranup Sigapu dan Narit Sinambot, lalu Linto Baro akan dipeusijuk oleh keluarga Dara Baro (saudara Mamak dan saudara Ayah Dara Baro) dalam jumlah gasal yang telah ditentukan.
    
  2.  Prosesi selanjutnya adalah Peutujoh, yang dilakukan dalam adat ini adalah peuturi besan (seumah tuan) dari pihak Dara Baro kepada Linto Baro. Saat menyalami Linto Baro, keluarga dari Dara Baro telah siap dengan aso jaroe (salam tempel). Khusus ibu Dara Baro, saat perkenalan tersebut telah mempersiapkan ija sinalen (kain sarung atau pakaian) dan emas (biasanya cincin 1 mayam) untuk diberikan kepada Linto Baro.
    

Dalam Acara Preh Linto, selain adat-adat sebagaimana yang telah disebutkan diatas, juga terdapat Adat pula u yaitu adat menanam kelapa bertunas (u timoh) yang telah dibawa oleh Linto Baro. Dahulu, adat pula u ini dilakukan di pagi hari pada keesokan harinya, namun seiring perkembangan zaman dengan mengingat kesibukan keluarga dan perubahan pola hidup dalam masyarakat saat ini maka adat pula u dilakukan juga pada hari preh linto.
image
Dalam acara Intat Linto, rombongan Intat Linto telah mempersiapkan seserahan dan barang-barang yang akan diberikan kepada Dara Baro berupa :

  1.     U Timoh, yaitu kelapa yang telah bertunas (biasanya 2 lembar) sebagai perlambang bahwa hari ini adalah titik awal membina bahtera keluarga dan diharapkan dapat tumbuh laksana tumbuhnya pohon kelapa dimana setiap bagiannya memiliki manfaat dan tidak ada yang sis-sia.
    
  2.     Peuleuman si aso, isinya yaitu padee leukat (padi ketan), tarok labu dan tarok ranub (tunas labu dan tunas sirih). Diletakkan dalam peuleuman (seperti mangkok keramik), nantinya peuleuman ini akan diletakkan dibawah tempat tidur kamar pengantin. Perlambangan dari hal ini adalah bahwa hidup berkeluarga itu dimulai pelan-pelan, dia akan terus tumbuh dan mengakar dalam masyarakat maka jadilah seperti labu atau sirih yang dapat beradaptasi dalam setiap kondisi dan tetap menonjol meskipun dalam semak belukar.
    
  3.     Pakaian, peralatan ibadah, kosmetik, sandal/sepatu, peralatan mandi, pakaian dalam, dll.
    
  4.     Peurakan, yaitu rumoh adat Aceh yang berisi didalamnya limun, gula, susu, teh, kopi, sabun cuci (untuk cuci piring kenduri), makanann ringan. Barang-barang ini biasanya dibagikan kepada geuchik, imum, ureung tuha gampong dan anak-anak sebagai pertanda persahabatan dari pihak Linto.
    
  5.     U teulason, yaitu kelapa yang tidak muda dan tidak tua yang dikupas tapi masih tetap memiliki sebagian kulit. Kelapa ini dimaksudkan untuk bahan memasak dirumah Dara Baro, pada keesokan harinya saat berbenah selesai acara Preh Linto. Biasanya untuk bahan memasak kuah leumak.
    
  6.     Pisang meuteundon, yaitu pisang bertandan. Dahulu, pisang yang dibawa adalah pisang klat barat (pisang raja). Kegunaannya sama seperti u teulason. Pisang ini dapat dijadikan makanan/snack (pisang goreng, leughok, dll) saat mereka bekerja.
    
  7.     Teubee Meu’on, yaitu tebu yang memiliki daun. Tebu ini akan dibagikan kepada anak-anak yang ibunya turut serta dalam  membantu benah-benah di rumah Dara Baro agar mereka tidak mengganggu pekerjaan ibunya. Nyankeuh meunan adat kamoe aceh,,

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 66973.37
ETH 3116.39
USDT 1.00
SBD 3.73