Pintu Aceh ( Door of Aceh )

in #history7 years ago (edited)

Hay steemian..!!

Pada kesempatan ini saya ingin sedikit mengulang cerita sejarah tentang pintu Aceh.

image

Source

Perhiasan Pinto Aceh adalah satu perhiasan tradisional Aceh yang sangat terkenal, tak hanya di Aceh, tapi juga sudah sangat masyur di pasaran perhiasan nasional dan mancanegara. Dari 250 lebih jenis perhiasan tradisional Aceh, perhiasan Pinto Aceh sampai saat ini masih menjadi perhiasan yang paling diminati oleh para pemburu perhiasan di pasaran perhiasan nasional. Pinto Aceh adalah perhiasan favorit bagi masyarakat di Nusantara.
Perhiasan Pinto Aceh pertama sekali diciptakan pada 1935. Sejak saat itu, perhiasan Pinto Aceh terus menjadi perhiasan yang sangat populer dan paling diminati, tidak hanya oleh kaum perempuan di Aceh, melainkan juga oleh perempuan di luar Aceh. Kini, sebagian besar pelancong yang yang berkunjung ke Aceh --seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam - jika ingin membeli perhiasan khas Aceh, bisa dipastikan yang dicari adalah perhiasan bermotif Pinto Aceh sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke negerinya.

Itu sebabnya, hingga sekarang Pinto Aceh masih terus ditempa, dengan motif yang semakin halus dan indah, dibandingkan perhiasan Pinto Aceh produksi era 1960-an hingga 1980-an.
Dan ini bukan berarti bahwa perhiasan-perhiasan tradisional Aceh lainnya tidak mendapat perhatian di pasar perhiasan. Selain Pinto Aceh, perhiasan tradisional Aceh lain yang tak kalah indahnya adalah boh dokma, bieng meuh, talo gulee, manek krawang.
Sayangnya, perhiasan-perhiasan ini sudah sangat langka dan nyaris tidak dikenali lagi oleh orang Aceh sendiri. Hal ini disebabkan oleh surutnya ketrampilan seni tempa emas Aceh dan kurang mahirnya tukang-tukang emas generasi sekarang dalam membuat corak tersebut.
Kalau pun perhiasan-perhiasan tradisional ini masih terlihat, itu adalah warisan peninggalan lama yang mungkin sengaja dikoleksi dan lumayan langka ditemukan di pasaran. Jenis perhiasan langka ini dapat ditemukan di museum atau di galeri para kolektor barang antik, ataupun pada orang-orang tertentu di Aceh yang masih menyimpannya sebagai warisan benda pusaka.
Pada awalnya motif perhiasan Pinto Aceh hanya diciptakan untuk bros jenis perhiasan dada kaum perempuan. Akan tetapi, dalam perkembangannya motif Pinto Aceh terus dikembangkan dalam beberapa jenis perhiasan lainnya. Seperti tusuk sanggul, gelang, subang, cincin, ataupun untuk peniti baju kebaya. Bahkan kemudian motif Pinto Aceh ini juga dikembangkan untuk perhiasan emas kaum pria berupa jepitan dasi.

Perhiasan motif Pinto Aceh pada dasarnya terilhamidari desain sebuah monumen peninggalan Sultan Iskandar Muda (1607-1636), yaitu Pinto Khop, pintu Taman Ghairah atau Bustanussalatin yang merupakan taman Istana Kesultanan Aceh Darussalam. Menurut riwayat, pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, Pinto Khop ini adalah pintu belakang Keraton Aceh yang dikhususkan untuk pintu keluar masuknya permaisuri Sultan Iskandar Muda beserta dayang-dayangnya. Apabila sang permaisuri menuju ke tepian Krueng Daroy untuk bermandian senantiasa lewat Pinto Khop ini. Sekarang sebagian kecil Taman Ghairah.

Semoga ceritanya bisa bermanfaat stemiaan, see you again..!!

@chaidir

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.033
BTC 64105.03
ETH 2757.74
USDT 1.00
SBD 2.66