Subhanallah!!!.... Kelebihan Suami Yang Sabar

in #in6 years ago

SUAMI YANG SABAR

RANGKUMAN PENGAJIAN TASTAFI
17 - OKTOBER 2017

image
image

أي أكرمنا (الْحَبِيْبُ) أي المحبوب السيد (عَبْدُ اللهِ الْحَدَّاد) صاحب الطريقة المشهورة، والأسرار الكثيرة. فاصطلاح بعض أهل البلاد أن ذرية رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا كان ذكرا يقال له: “حبيب”، وإن كانت أنثى يقال لها: “حبابة”، واصطلاح الأكثر يقال له: “سيد وسيدة”. (الرَجُلُ الْكَامِلُ) أي في دينه (هُوَ الَّذِيْ يُسَامِحُ) أي يساهل (فِيْ حُقُوْقِهِ) كالزينة (وَلاَ يُسَامِحُ فِيْ حُقُوْقِ اللهِ تَعَالَى) كالصلاة ووصل الشعر فذلك حرام (وَالرَّجُلُ النَّاقِصُ هُوَ الَّذِيْ يَكُوْنُ عَلَى الْعَكْسِ) بأن يتسع في حقوق الله تعالى، ولا يتسع في حقوق نفسه.SS
Berkata Al-Habib Abdullah al-haddad, beliau yang mempunyai thariqah yang masyhur dan mempunyai banyak asrar.
Istilah disebagian negara bahwa Turunan Rasulillah SAW jika pria di sebut "HABIB" dan jika perempuan disebut "HABABAH", sedang istilah kebanyakan memanggilnya dengan "SAYYID" dan "SAYYIDAH" Beliau (al-habib) berkata: "Seorang yang kamil/sempurna agamanya adalah orang yang menganggap mudab atas hak-haknya, namun tidak menganggap mudah jika itu hak Allah seperti shalat dan menyambung rambut, yang demikian itu haram. Sedangkan orang yang kurang/tidak sempurna dalam agamanya akan berlaku sebaliknya.

كان لبعض الصالحين أخ صالح يزوره كل سنة مرة، فجاء مرة لزيارته فدق بابه، فقالت زوجته: “من هذا ؟”، فقال: “أخو زوجك في الله، جاء لزيارته”، فقالت: “ذهب يحتطب، لا ردّه الله”، وبالغت في سبه. فبينما هو كذلك، وإذا بأخيه قد حمل الأسد حزمةَ حطبٍ وهو مقبل به، ثم أنزل الحطب عن ظهر الأسد، وقال: “إذهب، بارك الله فيك”، ثم أدخل أخاه بعد التسليم عليه والترحيب به، فأطعمه. ثم ودعه وانصرف على غاية العجب من صبره عليها، وعدم جوابه في سبها. ثم جاء أخوه في العام الثاني، فدق الباب، فقالت امرأة: “من هذا ؟”، قال: “أخو زوجك، جاء يزوره”، قالت: “مرحبا”، وبالغت في الثناء عليه وعلى زوجها، وأمرتْه بانتظاره. فجاء أخوه والحطب على ظهره، فأدخله وأطعمه. فلما أراد مفارقته، سأله عما رأى من تلك وهذه، ومن حمل الأسد حطبه، فقال: “يا أخي، توفيت تلك الشرسة، وكنت صابرا على شؤمها، فسخّر الله تعالى لي الأسد لصبري عليها، ثم تزوّجت هذه الصالحة، وأنا في راحة معها، فانقطع عني الأسد، فاحتجت أن أحمل الحطب على ظهري لأجل راحتي مع هذه الصالحة
.
Alkisah, ada Ulama yang mempunyai saudara laki-laki yang shalih, ulama tersebut bersilaturrahmi pada saudaranya sekali dalam setahun. Suatu ketika ulama ini mengunjungi rumah saudaranya untuk silaturrahmi, ia mengucapkan salam dan mengetuk pintu, dari dalam rumah isteri saudaranya berkata : siapa... ? Ulama menjawab: Aku saudara laki-laki dari suamimu, hendak bersilaturrahmi padanya.

perempuan tadi menjawab : suamiku sedang pergi mencari kayu bakar dan belum kembali. (si isteri ini menjawab dengan sambil menjelek-jelekan suaminya, mencacinya, dan Ulama tadi hanya mendengarkan dari luar. Setiap kali Ulama ini akan silaturrrahmi pada saudaranya, ia mendapati keadaan yang sama, hingga suatu ketika ulama ini menyaksikan, yang memikul kayu bakar itu bukan saudaranya tapi seekor harimau, sedangkan saudaranya hanya berjalan di depannya, ketika sampai dirumahnya, ia menurunkan ikatan kayu bakar tadi dari punggung singa dan ia berkata pada harimau tadi :"Trimakasih, pergilah...semoga allah memberkahimu".Kemudian laki-laki ini mengucapkan salam dan menyambut ulama ini dan mempersilahkan ulama ini untuk masuk ke rumahnya, kemudian ia menyiapkan makanan untuk ulama ini. Ketika pulang ulama ini sangat kagum atas kesabaran saudaranya menghadapi sifat isterinya yang buruk, dan ia hanya diam ketika isterinya mencelanya.

Pada tahun kedua ulama ini datang kembali untuk silaturrahmi, setelah mengucapkan salam dan mengetuk pintu, terdengarlah suara perempuan dari dalam "siapa gerangan..?" Ulama menjawab :"Aku saudara laki-laki dari suamimu, datang hendak silaturrahmi" dari dalam rumah perempuan tadi mengucapkan selamat datang pada ulama ini, dan memuji ulama ini dan memuji suaminya. Perempuan ini meminta dan mempersilahkan ulama untuk menunggu suaminya diluar. Selang beberapa saat datanglah saudaranya dengan memikul kayu bakar di pundaknya (tidak lagi dipikul oleh harimau). Kemudian ia mempersilahkan ulama untuk masuk dan ia menyiapkan makanan untuknya. Dan ketika ulama ini akan pulang, beliau bertanya kepada saudaranya perihal isterinya yang dulu dan yang sekarang, dan kenapa bisa dulu harimau yang membawakan kayu bakarnya.

Maka ia menjawab ulama tersebut: Saudaraku. Isteriku yang engkau saksikan pada tahun yang lalu telah wafat, dan aku selalu sabar menghadapi sifat dan akhlak buruknya, dengan itu Allah menaklukan harimau padaku karena kesabaranku atas sikap isteriku. Kemudian aku menikah lagi dengan perempuan yang sekarang yang shalihah, aku merasa tenteram dengan nya, maka harimau itupun menghilang dan tak lagi membantuku membawakan kayu bakar, maka kini aku sendiri yang mencari dan memikul kayu bakar karena aku merasa tenteram dengan isteriku yang sekarang. (subhanallah !)
image

Disampaikan oleh Abi Ismail M Husen dalam pengajian TASTAFI Perempuan Sholehah di Desa Ceurih Kecamatan Ulee Kareng - Kota Banda Aceh

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64420.25
ETH 3150.23
USDT 1.00
SBD 3.99