HUKUM PUASA SUNAT SETELAH NISFU SYA'BAN

HUKUM PUASA SETELAH NISFU SYA'BAN

Bagaimana hukum puasa setelah nisfu syakban. Jangan kemana mana simak penjelasan berikut ini.

Ada sebuah hadis Rasulullah saw yang berbunyi:
اذا انتصف شعبان فلا تصوموا.
Artinya: "Apabila telah sampai nisfu syakban maka janganlah kamu berpuasa"

Disebutkan dalam kitab fikih i'anatuth thalibin bahwa, haram puasa setelah nisfu syakban atas seseorang yang tidak berpuasa pada hari-hari sebelumnya, atau selama tidak berbetulan dengan puasa adat seseorang yaitu senin dan kamis, atau selama itu bukan puasa nazar atau qadha. Jadi haramnya bukan secara muthlaq.

Bagi seseorang yang berpuasa sunat pada hari sebelum nisfu syakban maka tidak haram atasnya puasa sunat setelah nisfu syakban.

Bagi seseorang yang sudah terbiasa dengan puasa sunat senin dan kamis dan sudah menjadi adatnya, maka tiada haram atasnya puasa sunat setelah nisfu syakban.

Dan tiada haram pula bagi seseorang yang mengqadha puasa ramadhan atau mengerjakan puasa wajib dengan sebab nazar setelah nisfu syakban.

Itulah penjelasan yang lengkap tentang hadis di atas.

Satu lagi haram puasa pada hari keraguan (syak) yaitu hari ketiga puluh bulan syakban dan sudah tersohor berita di kalangan manusia bahwa sudah nampak anak bulan ramadhan dan hakim atau menteri agama belum menetapkan bahwa berita itu benar.

Kitab i'anatuth thalibin jilid 2 halaman 273.