Berbagi Tips Menjadi Jurnalis Media Online untuk Steemians
Hi Steemians....
Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya kemarin, Sabtu, 10 Februari 2018, berbagi di Forum Menulis Aceh (FAMe) Chapter Lhokseumawe, di warung kopi Abuwa Lnbokseumawe. Pada kesempatan ini saya berbagi tentang bagaimana menulis berita versi media online.
Seluruh yang hadir adalah pegiat komunitas, aktivis mahasiswa, juga para penulis yang sudah senior seperti bang @nasirage. Hampir seluruhnya juga merupakan jamaah dari Steemit Indonesia.
Presentasi saya awali dengan hasil survei Paul Bradshaw, yang merupakan seorang jurnalis dan juga blogger lulusan Birmingham City University. Menurutnya, pembaca media online itu 25% lebih lambat dibanding pembaca media cetak. Itupun hanya 28% kata yang mampu diserap.
Maka dari itu sangat penting bagaimana seorang jurnalis mampu memproduksi sebuah tulisan dengan baik agar pembaca dapat menangkap sebuah ide atau fakta dalam sebuah tulisan. Nah, Saya menyampaikan bahwa ada tips dan trik untuk menulis di media online.
Saya mengatakan kepada para peserta bahwa, sebenarnya tidak hanya menulis di media massa berbasis online saja. Menulis di blog dan juga menulis di platform sekelas Steemit pun harusnya bisa dilakukan lebih baik dengan mencoba memanfaatkan tips dan trik tersebut.
Kemudian saya mengajak peserta berinteraksi sambal memindai siapa saja peserta yang merupakan jurnali atau ingin jadi jurnalis, kemudian memindai mahasiswa dari jurnalistik, tak lupa pula peserta yang sudah punya akun di Steemit. Dan hasilnya, 99% peserta sudah punya akun dan aktif menulis di Steemit.
Lalu saya melanjutkan menjelaskan satu per satu tips. Saya bagi dalam 5 tips. Dan masing-masing tips saya kasi penjelasan. Namun sebelumnya, dalam slide yang saya gunakan, saya cantuman ke lima tips agar peserta bisa membayangkan tips-tipsnya meski tidak begitu tahu sebelumnya. Ini salah satu triks presentasi yang kerap saya gunakan, agar pikiran peserta terjebak dalam materi tidak berseliweran kemana-mana.
Untuk tips pertama, saya mengatakan bahwa jurnalis harus bisa membuat berita dengan ringkas. Itu mendukung pernyataan di awal tadi. Selain karena kesibukan, kemampuan manusia membaca media online sangat terbatas. Jika terlalu lama membaca biasanya akan merasakan kelelahan pada mata.
Nah, tips untuk menulis dengan ringkas, saya berikan beberapa gambaran. Diantaranya jurnalsi harus tidak lebih dari 800 kata untuk berita features, kemudian jurnalis tidak boleh membuang-membuang waktu untuk menulis banyak kata-kata yang tidak penting dalam tulisannya.
Bagi saya, jurnalis harus mampu menulis satu ide pada satu paragraf, dengan jumlah paragraf tidak lebih dari 100 kata. Dan yang paling penting, tidak perlu menambahkan atar belakang, atau jika perlu lebih baik singkat atau di tulis di berita selanjutnya.
Tips yang kedua, saya meminta dimana untuk menulis tidak boleh hanya mengandalkan ide yang ada dalam diri sendiri. Penulis dan juga tentunya jurnalis harus mampu beradaptasi untuk mengetahui kebutuhan pembaca atau masyarakat. Penulis harus mampu mencari referensi yang cukup banyak. Kemudian mampu menghasilkan tulisan yang kemudian menjadi referensi bagi banyak orang.
Untuk tips yang ini, masih sangat minim terutsma jurnalis di daerah yang mampu melakukannya. Oleh karenanya saya menganggap tips ini penting diketahui agar tulisan yang dihasilkan tidak menjadi junk news tapi bena-benar sebuah berita atau tulisan yang berbobot. ‘Bukankah di Steemit juga dibutuhkan karya yang berbobot”.
Kemudian, tips ketiga yang saya bagi adalah sebuah tulisan harus mudah dipindai oleh pembaca. Hal tersebut akan memudahkan para pembaca lebih tertarik dan terus membaca dan menunggu tulisan-tulisan kita karena dianggap menarik dan mudah dicari dan dipindai.
Ada beberapa cara agar pembaca mudah memindai. Diantaranya adalah; headline atai judul sebuah berita tidak ambigu atau bermakna ganda, kemudian tulisannya to the poin. Kemudian penting jurnalis membubuhkan sub judul di bagian isi berita/tulisan, kemudian ada highligthnya.
Jika tulisan terlalu Panjang, maka baiknya dibagi dalam beberapa tulisan yang di potong-potong atau dibuat berseri seperti tulisan ini yag akan saya buat dalam beberapa tulisan. Mengoptimalkan penggunaan SEO (Search Engine Optimization), ini biasanya diolah di dapur redaksi.
Tak kalah penting, seorang jurnalis dan penulis harus menghindari typo atau salah ketik. Karena hal ini mampu memunculkan kontroversi sebuah berita atau membuat berita tersebut justru keilangan makna sesungguhnya dan tentunya sulit dipahami oleh pembaca. Kalau sudah begini, maka pembaca akan meninggalkan tulisan anda dan tidak akan membacanya lagi.
Setelah memaparkan tiga tips tersebut, saya mengajak peserta berdiskusi. Ada banyak pertanyaan dari peserta. Diantaranya ada @samymubaraq dan bang @nasirage yang bertanya tentang SEO. Saya mengatakan bagaimana SEO itu berfungsi untuk memudahkan pembaca meminai tulisan kita yang dihubungkan dengan tulisan-tulisan atau referensi lain. Biasanya dalam tulisan, SEO ditandai dengan warna di kata atau nama tempat, tokoh dan lainnya.
Kemudian saya membukan contoh di salah satu media online. Kemudian memberi tahu bahwa kata yang diberi warna biru pada berita tersebut adalah SEO. Begitu di klik akan muncul banyak referensi tentang kata yang diberi warna tersebut.
Setelah menjawab dan memberi gambaran pada beberapa pertanyaan setelahnya, kemudian saya melanjutkan membahas dua tips sisanya. Yaitu tips ke empat dan tips yang kelima. Kedua tips ini tak kalah penting dan sangat bermanfaat. Namun akan saya paparkan di tulisan selanjutnya. Ditunggu ya.
Terima kasih kepada @asmaulhusna91 ketua FAMe chapter Lhokseumawe yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk berbagi di forum tersebut. kepada bung @samymubarraq, terima kasih atas foto-fotonya. Terima kasih juga kepada Members of FAMe Chapter Lhokseumawe yang telah berhadir maupun kemarin yang belum sempat hadir:
@zubiragam, @yundriana, @rta, @darmawanbuchari, @yenniyunita,. @goresanpenaanfal, @panekmudi, @musfendi, @faisalsyuib, @nandaferiana @nurhayati, @dumasari, @azwaranasilyas, @steemitilmu, @sitisarayulis, @nasirage, @benimardaniat, @yusramaini, @zhusahali.
Salam
@zulfikarhusein
menarik dan mencerahkan
Terima kasih @andara meski nggak secerah matahari, mudah-mudah bisa sedikit melegakan kehausan akan pengetahuan.
Kami upvote ya..
Terima kasih @puncakbukit ditunggu selalu masukan-masukannya.
follow @samagam saya baru gabung mohon bimbingan...
Akhirnya postingan yg ditunggu-tunggu datang juga. Trimakasih atas ilmunya dinda @zulfikarhusein
hehe... saya terlambat ya bang @muaziris. postingan tentang ini malahan datang duluan dari teman-teman yang lain. Tapi semoga tetap saja bermanfaat ya. terima kasih kembali dari saya. :)
Trlambat lebih baik drpd ngk ada.. Hehe. Ini mah mantap banget. Lengkap dn tuntas.
Terima kasih untuk materinya yang keren Abangda @zulfikarhusein.. Panjang umur literasi..😊
terima kasih kembali @samymubarraq semoga bermanfaat dan semoga terus bisa berbagi banyak hal positif. aamiin...
Semoga steemit terus berkembang di lhoksemawe dan bisa memotivasi orang daribartikel tersebut.
Salam dari saya bg @zulfikarhusein
@muhammadharis93 terima kasih. Semoga apa yang didoakan bisa terwujud dengan baik. Aamiin. Keep figth
Tulisan yang bermanfaat sekali... heemmm nambah ilmu lagi nih.
@nurhayati terima kasih. Semoga ilmunya bisa digunakan sesekali. Setidaknya untuk mereportase musim durian di Nisam Antara ya. Hehe
Terima kasih sudah berbagi. Semoga semakin banyak yang bisa menjadi penulis di banyak media online
Terima kasih kembali bang @zainalbakri semoga media online dan juga jurnalisnya bisa terus berbenah dan berkembang dengan baik. Aamiin..
matap tulisannya... follow saya juga ya @samagam terimakasih