Sedikit Kisah Tengelamnya Kapal Gurita 19 Januari 1996
Pada 26 tahun yang lalu, tepatnya pada Jumat, 19 Januari 1996 Aceh berduka. KMP Gurita tenggelam di perairan Sabang.
KMP Gurita dalam pelayaran dari Pelabuhan Malahayati Krueng Raya ke Pelabuhan Balohan Sabang.
Kapal naas itu membawa 378 orang.
Dalam peristiwa itu, hanya 40 orang yang dapat diselamatkan. 54 orang ditemukan meninggal dunia. Sedangkan 284 orang lainnya dinyatakan hilang.
Peristiwa tenggelamnya KMP Gurita terjadi di perairan Ujoeng Seuke. KMP Gurita bertolak dari Pelabuhan Malahayati menuju Pelabuhan Balohan Sabang pada pukul 18.45 WIB.
Menurut rencana, kapal tersebut seharusnya tiba di Pelabuhan Balohan pukul 21.00 WIB.
Sejumlah saksi mengatakan, kapal memang kelebihan sekaligus sarat muatan.
Kejadian itu terjadi tiga hari sebelum pelaksanaan ibadah puasa. Ketika itu, penumpang yang hendak berangkat ke Sabang dengan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Gurita di Dermaga Pelabuhan Malahayati Aceh Besar terlihat ramai.
Tidak ada yang aneh ketika sejumlah penumpang bergerak memasuki kapal yang tergolong tua tersebut. Hanya muatan yang penuh sesak dan seakan ini sudah menjadi kelaziman, apalagi, menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.
Saksi mata mengatakan pada pukul 20:15 WIB, kapal penyeberangan itu masih terlihat dari pelabuhan Balohan. Sanak keluarga yang datang menjemput tak memperkirakan kapal tersebut sedang mengalami gangguan dan tengah berjuang melawan badai.
Namun sekitar pukul 20:30 WIB, kapal penyeberangan itu sudah tidak terlihat lagi. Sampai saat itu, belum ada satu pun pejabat di pelabuhan Sabang yang menyatakan kapal mengalami musibah.
Kepastian musibah baru diketahui empat jam setelah kejadian, yakni pada saat salah seorang penduduk Pasiran, Kota Bawah Timur, Syahril umur 22 tahun yang merupakan penumpang KM Gurita mampu berenang mengarungi lautan dengan ombak yang ganas dan terdampar di Teluk Keuneukai Sabang.
Kabar yang di bawa Syahril itulah yang memastikan bahwa KM Gurita tenggelam di dekat teluk Balohan Sabang.
Sejak saat itu, masyarakat di Pelabuhan Balohan Sabang terkejut dan gelisah. Sebagian masih tetap tabah menanti kedatangan keluarganya, tetapi sebagian lagi mulai mencari daftar penumpang.
Dari penuturan Syahril yang mengatakan kapal tenggelam itulah, disimpulkan bahwa hasil penyelidikan final Tim Pencari Fakta yang bekerja selama sebulan menyatakan, jumlah penumpang yang ada di KM Gurita ternyata 378 orang.
Jumlah orang itu diperoleh setelah seluruh data masuk dari masing-masing daerah.
Dari jumlah itu, terbanyak berasal dari Sabang, mencapai 282 orang dan 16 warga negara asing (WNA).
Sebenarnya, sejak beberapa tahun lalu masyarakat di Aceh, khususnya di pulau Sabang, sudah memperkirakan bakal terjadi musibah atas KM Gurita.
Perkiraan itu setelah melihat kondisi feri penyeberangan tersebut yang sering mengalami gangguan dalam pelayaran.
Namun, karena terbatasnya armada angkutan, Ditjen Perhubungan Darat dalam hal ini PT ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) terus mengoperasikan kapal ini.
Peristiwa tenggelamnya kapal KMP Gurita menjadi sejarah kelam bagi transporatsi laut Aceh.
Assalamu'alaikum bang @zulfahmi1213
Selamat datang di Steemit..
Sebelumnya mohon untuk memperkenalkan diri (Achievement 1) melalui Komunitas Newcomer's.
Bang @radjasalman nanti akan membimbing Anda.
waalaikum salam bang,, terimakasih bantuannya abg, mohon bimbingan 🙏😁
Respected @zulfahmi1213
Curated by - @yousafharoonkhan
Thanks for the support..
Salam kenal senang sekali kamu sudah bergabung bersama kami. Silahkan memperkenalkan diri terlebih dahulu melalui komunitas newcomers community dengan cara klik link dibawah:
https://steemit.com/submit.html?category=hive-172186
Berikut saya kirimkan juga panduannya tentang apa yang harus kamu lampirkan dalam perkenalannya agar dapat diverifikasi. Terimakasih 🙏
https://steemit.com/hive-172186/@radjasalman/panduan-perkenalan-achievement-1-bagi-pendatang-baru
salam kenal kembali bang, terimakasih bantuannya.. saya mohon bimbingan abg.. sukses selalu bg 🙏