Setelah sebulan lebih kami berhenti dari usaha Penjualan Nasi Guri Pagi, kini kami akan memulainya kembali dari awal. Ramadhan telah pergi, lebaran juga sudah usai bagi kami para pedagang. Seharusnya memang belum usai masa lebaran atau hari raya, karena lebaran juga satu bulan. Akan tetapi yang sudah lumrah dirayain jika lebaran Idul Fitri adalah 3 hari. Dan Idul Adha 4 hari. Selebihnya ya terserah kita. Hehe

Pekerjaan saya selain sebagai seorang mahasiswa di Universitas Malikussaleh, saya dan ibu saya membuka usaha penjualan nasi guri. Usaha ini sudah dimulai sejak 5 tahun yang lalu. Semenjak orang tua saya masih lengkap. Sebelum ayahanda tercinta kami meninggalkan kami, saya dan ibu saya sudah mulai membuka usaha ini.

Saat itu saya masih sekolah di SMA dan ketika itu keadaan ekonomi keluarga kami sangat merosot, bahkan untuk jajan kesekolah saja saya diberikan pas pasan. Karena saat itu ayah saya tiba-tiba jatuh sakit dan berjalan hampir 4 tahun lamanya. Dari penyakit lambung hingga stroke dan lumpuh tidak bisa kemana-kemana. hingga beliau pulang kerahmatullah pada febuari 2016 lalu.

Sejak saat itulah ibu saya sudah tidak habis pikir, usaha apa yang kira-kira menghasilkan uang. Uang memang bukan segalanya, tapi segalanya kita butuh uang. hingga suatu hari timbulah ide untuk memulai usaha penjualan nasi guri lagi, setelah sebelumnya juga pernah berjualan ketika saya masih kecil, dan bahkan ingatan saya tidak pernah terbayang ke masa itu, orang tua saya berhenti berjualan ketika itu karena konflik yang berkepanjangan, warga tidak berani untuk keluar rumah, sehingga usaha orang tua saya semakin sepi. Akhirnya orang tua saya beralih profesi menjadi petani.

"Selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha, dan selalu ada harapan bagi mereka yang mau berdo'a". Allah selalu punya cara untuk menolong hambanya yang mau berserah diri Kepada-Nya.

Sejak saat itu saya mulai berjualan, membntu ibu saya. Setiap pulang sekolah saya selalu kepasar Matang, berbelanja bahan dapur, dan lumayan banyak. Hingga suatu hari teman saya bertanya, "apa kamu enggak malu pulang sekolah bawa barang sebanyak ini? Uda kayak orang pulang dari pasar. Kalo aku sih enggak berani". Jawabku, "malu sama siapa? Aku sih biasa aja, soalnya semua barang yang aku bawa pulang ini aku beli, bukan mencuri". Teman saya itu tersenyum. Dan tidak pernah menanyakan lagi. Saya pun biasa saja, saya tidak pernah merasa malu dan minder. Toh yang dikerjakan halal kok. Bahkan sampai sekarang terkadang pulang kuliah saya juga belanja dulu, jika paginya saya tidak sempat untuk berbelanja. Karena dirumah saya tidak ada lagi laki, jadi saya yang jadi perempuan dan lakinya sekalian. Hehehe

Dan alhamdulillah usaha saya dan ibu saya ini berjalan lancar. Kini setelah cuty menyambut ramadhan dan lebaran hingga satu bulan lebih, kini esok kami sudah kembali berjualan seperti biasa. Semoga Allah memberkatinya.

Sekian cerita saya hari ini, terimakasih telah berkunjung, membawa, dan membaca postingan saya hari ini. Semoga bermanfaat. 🙏

Salam Sukses
By @zulfa0109

JANGAN LUPA TERSENYUM DAN BAHAGIA