Hi Steemians

Siapa yang tak kenal dengan kopi di Aceh, apalagi negeri Seramoe Mekkah kita ini dikenal juga dengan negeri seribu warung kopi. Tentunya, hidup kita tak jauh dari kopi, baik itu yang kita kosumsi secara pribadi atau oleh orang sekitar kita. Selama ini, kita mungkin hanya mengenal yang namanya Kopi Gayo atau Ulee Kareng, namun sebenarnya didaerah penghasil emping melinjo Aceh ini, yaitu Kabupaten Pidie, juga terdapat kopi khas tersendiri, yaitu kopi Liberika atau kerap disebut Kupi Panah oleh orang Tangse.

Who does not know the coffee in Aceh, let alone our country Seramoe Mecca is also known as the country of a thousand coffee shops. Of course, our life is not far from the coffee, whether that is what we consume personally or by people around us. During this time, we may only know the name Gayo Coffee or Ulee Kareng, but in fact the area of this emping melinjo Aceh, namely Pidie regency, there is also a distinctive specialty coffee, namely coffee Liberika or often called Kupi Panah by Tangse people.

Meskipun tergolong jenis kopi nomor tiga di dunia, setelah Arabika dan Robusta, kupi panah tak kalah enaknya jika dinikmati dengan rostingan yang tepat dan benar. Kini, kopi Liberika sudah mulai dikembangkan di Gampong Blang Dhot, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie. Tidak hanya itu, kawasan yang terkenal dengan durian dan pemandangan alamnya tersebut, kini sudah mengepakkan sayapnya menuju ketingat nasional dan dunia dalam perkopian.

Although classified as the third type of coffee in the world, after Arabica and Robusta, kupi arrow no less delicious if enjoyed with the right rostingan and true. Now, Liberika coffee has been developed in Gampong Blang Dhot, District Tangse, Pidie. Not only that, the region is famous for its durian and natural scenery, is now flapping its wings towards the national and world ketapan in coffee.

Penasaran dengan cita rasanya, kalian tinggal mendatangi Kedai Kupi Tangse, sebuah warung Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Blang Dhot, Kecamatan Tangse. Ditempat tersebut, kita dapat menikmati langsung kopi Tangse serta proses pembuatan secara moderen, jangan takut mengenai bentuk dan harganya, kupi Tangse dikemas dengan kemasan yang sangat menarik dan tetap menjaga harga yang sangat terjangkau. Apalagi, kita dapat memilih sendiri kemasan yang akan dijual, berkisar Rp 15.000 – 25.000 pada setiap kemasannya, tentunya tersedia beragam jenis kopi, mulai dari Arabika Tangse, Robusta Tangse dan Liberika Tangse.

Intrigued by the taste, you just come to Kedai Kupi Tangse, a shop owned by Gampong Blang Dhot, Tangse Sub-district. In that place, we can enjoy Tangse coffee directly and the process of making the modern, do not be afraid about the shape and price, kupi Tangse packed with very attractive packaging and still keep the price very affordable. Moreover, we can choose your own packaging to be sold, ranging from Rp 15.000 - 25.000 on each packaging, of course available various types of coffee, ranging from Arabica Tangse, Robusta Tangse and Liberika Tangse.

Apalagi bagi kalian, yang suka bepergian kelokasi wisata Tangse, ingin menikmati indahnya ‘Bogor Pidie’ tentu tidak akan lengkap jika kalian tidak mencicipi Liberika Tangse. Ya, hanya ada di Pidie, daerah penghasil gabah kedua terbesar di Aceh. Di kedai itu, kita juga dapat memesan beragam jenis kopi selayaknya warung-warung yang bertaraf internasional ditempat lain di Aceh dan Indonesia.

Especially for those of you who like to travel around Tangse tourism, want to enjoy the beauty of 'Bogor Pidie' would not be complete if you do not taste Liberal Tangse. Yes, it is only in Pidie, the second largest grain-producing region in Aceh. At the store, we can also order various types of coffee as well as international standard stalls elsewhere in Aceh and Indonesia.

Ingat, @aiqabragoe dan @levycore jangan lupa jika kalian ke Tangse, untuk menyempatkan diri mencicipi kopi khas Pidie. Salam Steemians semuanya.

Remember, @aiqabragoe dan @levycore do not forget if you guys to Tangse, to take yourself to taste the typical coffee Pidie. Best regards Steemians.