The Diary Game Minggu, 07 Juli 2024 : " Tanggal Kembar"
Hai hai sahabat steemit, salam sejahtera dan apakabar kalian semua? Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah, dalam keadaan sehat dan semangat menjalani aktivitas sehari-hari.
Hari ini ada yang langka loh...
Kalian tau gak tentang tanggal kembar, yaitu tanggal yang menyamai dengan angka bulan, contohnya ya seperti hari ini tanggal 7 bulan 7, biasanya aku hanya tahu tanggal kembar dari shoppe, karena kebiasaan setiap tanggal kembar pasti ada promo atau gratis ongkir semua untuk item, namun menariknya hari ini ada promo khusus tanggal kembar 7.7 di toko langsung dengan harga baju hanya Rp 7.000 per item nya. Tidak menunggu lama, pagi itu aku dan kakak senior sebelah kamar ku langsung segera gerak cepat untuk menyerbu promo tersebut, pagi-pagi kami sudah bersiap untuk pergi ke toko yang mengadakan promo tersebut, toko dibuka jam 10 sementara kami sudah berangkat dari Dayah sejak pukul 09 karena takut tidak kebagian hehehe, dan hanya memerlukan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di tokonya. Sesampai disana kami melihat betapa sudah banyak yang mengantri didepan pintu ingin masuk dan menyerbu baju di dalamnya. Melihat mereka mengantri kami pun tidak kalah semangat untuk langsung ikut mengantri juga menunggu toko dibuka.
Waktu berlalu begitu lama, panas matahari sangat terasa dan menyengat seluruh tubuh serasa seperti di gurun pasir, memang sudah lumrahnya begitu bila sesuatu yang kita tunggu tentu waktu terasa berjalan lama. Beberapa menit usai hingga jam menunjukkan pukul 10 dan toko pun di buka, saat itu orang-orang berhimpitan memaksa masuk duluan ingin merebut promosi 7.7 tadi, namun sayangnya kebanyakan yang menunggu sangat kecewa serasa seperti dibohongi, bagaimana tidak tadinya kami mengira bahwa setengah dari isi toko benar-benar dipromosikan, rupanya tidak demikian melainkan hanya beberapa helai yang dipajang untuk promo 7.7 tersebut bahkan yang dipajang pun baju lama yang entah tahun berapa dan kurasa tidak laku lagi. Dari situ aku dan kakak senior ku sangat kecewa dengan realita yang tidak sesuai ekspektasi kami, seperti toko tersebut hanya ingin melakukan strategi pemasaran dengan cara sedemikian rupa, ya tapi gak gitu jugalah kan, kasian orang capek ngantri pagi-pagi.
Keluar dari toko tersebut, karena perut kosong yang tadinya tidak sempat makan, aku mengajak temanku untuk singgah di kedai nasi goreng amor, yang letaknya searah dengan jalan pulang kami.
Ini merupakan kali pertama aku ke warung nasi goreng amor. Sebelumnya aku hanya memakannya dari yang dibelikan teman, seketika seperti perasaan rakus, dan senang pun ada, bagaimana tidak disini menjual berbagai makanan yang dihidangkan secara prasmanan dan boleh mengambil nya sebanyak apapun secara gratis, jika membeli nasi harga hanya dihitung dari variasi lauknya, jika mie boleh menaruhnya sebanyak atau sepenuh cup yang sudah disediakan.
Di warung amor ini, aku melihat ada beberapa jenis makanan yang ditawarkan mulai dari nasi goreng dengan berbagai variannya, mie dengan berbagai variannya, lontong sayur, kue basah, jeli, hingga gado-gado khas Aceh pun ada.
Awalnya aku berniat membeli nasi karena untuk sekalian makanan pagi, namun karena melihat varian nasi sudah habis dan hanya tersisa nasi goreng biasa, aku memutuskan untuk membeli mie saja, kawanku juga membeli mie dengan mencampur-campur tiga varian mie sekaligus, melihat nya demikian aku pun ikut mengambil mie dengan 3 varian dalam satu cup, rasanya lumayan enak, aku suka dan bagiku dengan mie sebanyak ini tidak usah lagi makan nasi.
Aneka makanan di amor
Kakak senior ku sedang mengambil mie
Setelah selesai dari situ dan melakukan pembayaran, kami terus pulang kembali ke dayah, jam menunjukkan hampir waktu Zuhur, aku yang lelah sepulang dari aktivitas hari ini memilih menyantap mie terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk beristirahat.
Azan Zuhur pun berkumandang menandakan masuknya waktu shalat, beberapa menit setelah nya aku melakukan shalat Zuhur dan istirahat sebentar setelah nya.
Bangun dari tidur setelah asarnya, aku sendiri berencana ingin pergi ke kedai cetak foto untuk mencuci foto sebagai persyaratan sidang, mumpung ada waktu sebelum skripsi di accept sebaiknya kupersiap saja berkas-berkas yang disyaratkan sehingga ketika di accept skripsi oleh dosen nanti tinggal melakukan pendaftaran saja dengan berbagai persyaratan yang sudah ada.
Mencetak foto
Beberapa saat kemudian pencetakan selesai, aku mengambil foto ku dan melakukan pembayaran sebesar Rp 48.000, benar-benar menguras isi dompetku, namun apalah daya demi syarat kelulusan tetap harus dipenuhi.
Selesai dari kedai cetak foto, aku langsung pulang ke Dayah dan melakukan kegiatan seperti biasanya, naik ngaji seperti biasa sebelum pembukaan lomba Muharam malam selasa mendatang.
Itulah cerita ku hari ini, kepada sahabat steemit yang sudah mampir aku ucapkan terimakasih,
Wassalamu'alaikum...
Click Here