Cobain deh....! Pasti ketagihan.

"bu... Tolong cabenya ditambah, ya!" pinta saya pada ibu yang menjual rujak ini. Maklum! Saya penikmat setia si cabe rawit, dan saya pun berdiri sambil memperhatikan si ibu membuat rujak.
Ayo,guys! Sekalian ikut melihat proses membuat rujak ala ibu ini.
Oya..., pasti sahabat steemit bertanya-tanya! Mengapa tiba-tiba ada acara membuat rujak? Ada apa dengan si penulis?.tenang, guys! Tenang! Jadi begini, nih... ceritanya!.

Pada suatu sore yang indah di hari sabtu,saya sedang melintas di jalan raya Banda Aceh -Medan. Lagi jalan-jalan nih, guys!.
Udara terasa sejuk dan angin pun berhembus dengan perlahan, kalau sudah begini, bawaannya jadi lapar. Tapi mulut saya ingin menikmati sesuatu rasa yang beda, rasa yang pedas, manis dan asam jadi satu. Kira-kira sahabat steemit tau gak ya! Jenis makanan apakah itulah? Ruuuuuuujak! Exactly! Jawaban yang sangat benar!.

Kebetulan nih guys! Di sepanjang jalan ini banyak pembuat rujak berjualan, saya pun singgah di salah satu warung kecil yang terkenal dengan rujak super enak ini. Lalu saya duduk di salah satu bangku yang tersusun rapi di warung tersebut.
"buk... Saya pesan rujaknya satu ya!" ujar saya, dan ibu itu mengangguk tanda setuju. Sambil menunggu rujaknya siap, ada baiknya kita ikut melihat cara ibu ini mengolah semua jenis buah menjadi sepiring rujak yang eeemmmhhh... lezaaat!.

Saya lalu menghitung satu persatu jenis buah yang akan di olah menjadi rujak. Diantaranya ada jambu air, nenas, mentimun, ubi ketela, mangga, kedondong dan juga pisang. Tetapi buah-buahan tersebut haruslah yang masih muda dan segar sehingga menghasilkan kesempurnaan rasa dari camilan yang bernama rujak. Dengan cekatan si ibu memotong semua buah yang di perlukan lalu memasukkannya pada sebuah ulekan yang besar dan sangat unik guys!.
Nah, ini dia ulekannya! Kalian bisa lihatkan, guys?.
Setelah semua buah di potong lalu dimasukkannya bumbu yang telah dibuat khusus. Bumbu yang berwarna hitam inilah primadonanya cita rasa rujak di kawanan ini. Kita tak perlu menanyakannya pada si ibu, apa isi bumbu khas rujaknya ini? So pasti jadi rahasia pribadi dapur nenek ya kan guys!.

Bumbu dimasukkan secara perlahan sambil di aduk hingga tercampur merata dengan buah, dan bagi yang suka pedas seperti saya, boleh di tambah beberapa buah cabe rawit yang segar.
Ulek-ulek lagi sampai benar-benar menyatu bahannya. Sahabat steemit! Saya harus cepat-cepat kembali ke posisi duduk tadi, biar gak ngiler di depan ibu ini, malu dari tadi tutup mulut melulu pakek sapu tangan heheh.

Duduk dengan manis, sudah! Rujaknya juga sudah siap! Apalagi yang belum, ya! Oh ya, guys! Segelas air tebu yang manis tapi jangan es ya,! Pesanan pelengkap saya sore ini.
Pelan-pelan saya masukkan sendok kecil ini ke dalam mulut. Dan, woooow..... DELICIOUS! Rasanya sungguh enaaak, jadi kepingin lagi, lagi dan lagi. Sesekali saya menyeruput air tebu dari sedotan dalam gelas. Subhanallah! Maka nikmat manakah dari TUHAN mu yang kamu ingkari.
So, guys! Saya tunggu anda di sini!di seputaran jalan Banda Aceh-Medan , kawasan blang malu, Berenueun, Pidie.
Inilah cerita saya hari ini, guys!.
Saya tunggu cerita menarikmu, kawan!.