Support Burnsteem. 25% Payout to @null

---

ENTAH mengapa di pagi ini, saya tidak bersemangat untuk menyambangi warkop mana pun. Sepertinya ini berkaitan dengan benda berupa kertas yang mulai jarang terlihat di kantong celana. Karena itu setelah mengantar para bocah ke sekolah, saya hanya memutar di bundaran depan Suzuya dan mengarah ke SPBU dekat Gedung DPRK. Saya menambahsedikit bahan bakar pada mobil saya agar tak semakin menyusut isinya di dalam tangki.

Setelah itu saya pun melaju ke kantor. Saya mengabaikan bisikan-bisikan halus yang mengingatkan tentang sanger pancug, sanger panas, lontong, mie pecal, nasi lemak dan lainnya. Saya terus berkendara hingga tiba di depan pintu pagar kantor yang belum terbuka. maklum, jarum jam saja baru berada di angka 07.15 WIB.

_{Diskusinya alot karena masalah anggaran}

Ketika turun dari mobil dan mendorong pagar, ternyata ada tetangga satu kompleks saya melintas dengan sepeda motor. Dia setengah berteriak, "Merangkap ya?," katanya. Saya tentu saja paham benar apa maksud kalimat ini. Meski belum tahu siapa yan berujar itu, saya langsung menjawab. "Iya, merangkap jadi satpam".

Setelah itu baru saya lihat, meski dari arah belakang saya kenal persis itu adalah teman saya dan sekaligus tetangga satu kompleks. Rumahnya hanya terpaut satu blok dengan saya.

Karena saya datang terlalu cepat, ruangan saya tentu saja belum dibersihkan. Saya pun langsung menyibukkan diri di depan komputer. Ketika ada yang datang dan ingin membersihkan ruangan, saya katakan tidak usah. Ruangannya masih cukup bersih. Kondisi ruangan saya memang masih seperti pagi kemarin. Karena tidak ada tamu yang datang, dan tidak yang merokok di ruangan.

_{Foto bersama}

Beberapa saat kemudian, kepala sekretariat mengabarkan jika pukul sembilan nanti ada tamu dari Banda Aceh. Kunjungan dadakan dari salah satu komisioner KIP Aceh itu dalam rangka supervisi perencanaan keuangan dan realisasi anggaran. Ibu Ranisah ini juga menjadi koordinator untuk Lhokseumawe. Beliau juga bertanggungjawab atas tiga kabupaten kota lainnya.

Sampai dengan dua puluh lima menit berlalu dari pukul sembilan, beliau belum juga sampai. Saya pun terus menunggu di ruangan. Baru lah pukul sepuluh kurang sepuluh menit, Ibu Ranisah tiba dengan empat orang staf KIP Aceh. Ketika beliau menyamperin saya di ruangan, saya langsung katakan jika saat menunggu terlalu lama hampir membuat saya tertidur di kursi. Beliau hanya menanggapi dengan tersenyum.

_{Squad piket help desk KIP kota Lhokseumawe edisi Jumat malam}

Saya kemudian menyilakan dia untuk masuk ke ruang rapat. Tempat biasa kami menerima tamu. Di atas meja saya lihat sudah ada kopi, teh, sanger dan aneka kue basah.

Percakapan kami cukup serius. Apa lagi topiknya masalah anggaran. Tak terasa jam hampir mencapai angka sebelas. Salah satu anak saya hari ii pulang lebih awal, karena gurunya ada agenda rapat. Karena pertemuan dengan ibu Ranisah belum kelar, saya terpaksa meminta salah satu pegawai di kantor untuk bantu jemput.

Beliau baru meninggalkan kantor kami pukul sebelas lewat 35 menit. Saya pun pamit lebih dulu karena harus jemput anak saya satu lagi. Saat tiba di rumah, hanya terpaut sekitar 15 menit, azan untuk salat Jumat terdengar. Saya memilih salat di Masjid Raudhatul Jannah di Gampong Alue Awe, tak jauh dari kompleks.

_{Makan malam di kantor, cukup dengan nasi goreng}

Pulang dari masjid saya tak langsung kembali ke kantor. Saya istirahat sebentar karena rasa kantuk yang luar biasa. menjelang pukul 15 saya tiba di kantor dan saya langsung ke ruangan admin Sidalih untuk memastikan jika instruksi dari KPU terkait data pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat sudah dihapus seluruhnya.

Saya tidak pulang lagi setelah sore hari. Saya berada di kantor hingga pukul 23.00 WIB karena malam ini giliran saya menjadi koordinator piket.

Saya menghaturkan ribuan terima kasih kepada teman-teman semua atas perhatian dan dukungannya terhadap catatan The Diary Game saya. tentu saja saya menjadi selalu bersemangat dalam membuat postingan karena mendapat perhatian dari teman-teman semua. Saya juga berterima kepada para pengelola Komunitas STEEMSEA @anroja @radjasalman @mirzamg @waterjoe dan @firyfaiz yang telah memfasilitasi dan mendukung kami setiap saat dalam menulis di komunitas yang besar ini.

Zainal Bakri