Servis Hati versus Servis Kendaraan

Seringkali kita tak lupa melakukan servis kendaraan secara berkala--supaya kendaraan tetap berfungsi dan berjalan secara optimal. Tapi pernahkah kita meluangkan sedikit saja untuk menservis hati dan jiwa kita. Servis hati dan jiwa tidak terbatas bisa dilakukan oleh kalangan tertentu saja, namun bebas dilakukan oleh suku, agama dan bangsa apapun itu. Intinya jangan pernah menganggap kita terbaik.

---

---

Dualisme antara tubuh dan jiwa sangat jelas terlihat di dunia fisik. Tubuh tunduk dan jiwa bertanggung jawab; namun keduanya sangat diperlukan. Hanya saja jiwa adalah tuannya sedangkan tubuh adalah hamba yang taat.

Orang memiliki kebiasaan membiarkan diri mereka sepenuhnya terserap dalam memenuhi kebutuhan fisik mereka sehingga mereka sama sekali mengabaikan tradisi spiritual mereka, yang jarang sekali dipikirkan.

Kita hanya perlu melihat sejumlah besar institusi yang ada untuk menangani aspek material kehidupan kita dibandingkan dengan kekurangan orang-orang yang berfokus pada kebutuhan jiwa - masjid menjadi salah satunya.

---

---

Tubuh memiliki hak dan tuntutannya terhadap kita. Namun apa yang layak dimiliki tubuh tanpa jiwa? Ini adalah jenazah belaka, tidak peduli seberapa kuat atau indahnya konstruksi itu. Jika jiwa berangkat darinya, itu menjadi sekam yang sia-sia belaka. Keindahannya hanya bisa diwujudkan dalam kemitraan dengan jiwa.

Jika kita melihat untuk menerapkan konsep ini dalam konteks Islam, kita segera memperhatikan bahwa semua tindakan pemujaan kita (termasuk doa, puasa, zakat, dan haji) memerlukan partisipasi baik tubuh dan jiwa.

Aspek fisik dari doa kita adalah pendirian kita, membungkuk, duduk, dan bersujud. Inilah aspek doa bagi Ummat Muslim dalam rangka untuk mengingat kebesaran Allah.

---

---

Aspek spiritual doa adalah pengabdian, kerendahan hati, dan ketaatan kita kepada Allah dengan ketulusan dan pengabdian penuh. Ini berarti pengakuan kita akan keagungan dan keilahian Tuhan yang mengilhami kita dengan rasa hormat dan kekaguman.

Adakah hubungan antara kepedulian kita terhadap aspek fisik doa dan perhatian kita terhadap spiritual? Memang ada! Ketika kita melaksanakan aspek luar doa, kita, tanpa keraguan, mematuhi Allah kita dan memenuhi perintah-Nya dengan menegakkan salah satu pilar iman kita. Pada saat bersamaan, kita menyadari bahwa ada hikmat yang tak terbatas di balik tindakan pemujaan ini; Terkadang, kita memahami kebijaksanaan itu!