ARSITEK
Seperti yang kita ketahui bersama, profesi arsitek adalah profesi yang berkaitan erat dengan properi. Entah itu desainer rumah, interior, atau bahkan desainer perabot. Arsitek adalah orang yang biasa disewa jasanya untuk membangun sebuah proyek. Masyarakat sudah mengenal jenis profesi ini sejak lama, namun tidak banyak yang mempergunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka berpikir bahwa harga arsitek mahal dan hanya orang dari kalangan tertentu yang bisa mempergunakan jasa itu. Pendapat tersebut yang membuat sebagian besar masyarakat cukup hanya dengan mengandalkan pendapat tukang untuk membangun rumah mereka. Terutama keluarga yang menengah ke bawah. Bagi mereka, tukang saja cukup.
Padahal jika ditelisik lebih dalam lagi, arsitek adalah jembatan untuk memberikan kenyamanan aktivitas di dalam sebuah rumah yang akan dibangun. Dia akan memikirkan bagaimana sirkulasi yang baik untuk para kliennya, penempatan perabot seperti apa yang efektif untuk menunjang kenyamanan visual, sampai pada perletakan titik-titik saklar dan stop kontak agar setiap penghuni rumah bisa bebas berkegiatan dengan aman dan nyaman. Banyak pertimbangan yang arsitek miliki untuk kesempurnaan rumah hasil desainnya. Semua itu hanyalah untuk klien dan semua calon penghuni rumah itu.
Baca juga: Tips Membeli Rumah Sebelum memasuki Usia 30 Tahun
Namun masyarakat mengira bahwa tukang juga bisa memberikan semua pertimbangan tersebut karena tukang juga berpengalaman di bidang bangunan. Bahkan, pengalaman tukang lebih banyak daripada arsitek yang kebanyakan hanya mengandalkan teori. Padahal, tukang juga memiliki keterbatasan tertentu dari segi ilmu. Singkatnya, tukang tidak mengemban bangku pendidikan dan hanya mengandalkan pengalaman. Sehingga, sulit bagi mereka untuk menerima hal-hal baru. Arsitek dituntut untuk lebih inovatif daripada tukang dengan ilmu yang mereka dapat di bangku kuliah dan praktik lapangan. Dan ada juga landasan seni yang patut mereka ikuti agar desain mereka terlihat wah. Itulah mengapa arsitek harus benar-benar paham mengenai teknologi pembangunan, cara pasang material, dan hal-hal detail lain agar mereka tidak diremehkan oleh para tukang.
Belum lagi, arsitek juga harus pandai-pandai memilah mana permintaan klien yang harus diikuti, mana yang harus diubah. Itulah mengapa faktor komunikasi antara klien dan arsitek harus berjalan dua arah agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Dan jika Anda adalah klien, maka jangan tersinggung jika ide-ide Anda ada yang ditolak oleh arsitek. Semua itu hanyalah cara mereka untuk memberikan desain terbaik untuk Anda dan keluarga. Mintalah saran terbaik dari arsitek dan perhatikan alasan apa yang membuat mereka menolak ide Anda. Maka Anda juga bisa sedikit banyak belajar dari sana.