Pentingnya Intervensi DinisteemCreated with Sketch.

in #aceh6 years ago

13 January 2018, saya mengikuti kelas Seminar Mini Seri (SMS) yang diadakan Oleh Asosiasi Disleksia Indonesia (ADI) Aceh. SMS kali ini membahas tentang Milestone Perkembangan Motorik.

Hadir dalam kelas pembelajaran seperti ini sangat penting (terutama bagi saya) untuk mendapatkan pengetahuan yang mendukung pengasuhan dan pendidikan anak disleksia

Pada awal pertemuan narasumber, dr. Munadia, Sp.KFR menguraikan tentang pentingnya deteksi dini. Salah satu manfaatnya adalah untuk membantu meningkatkan kualitas hidup anak berkebutuhan khusus kedepan dengan memberikan intervensi dini yang tepat.

Kemudian dilanjutkan dengan pengetahuan tentang perkembangan otak manusia. Pada usia 0-2 tahun perkembangan otak berkembang sangat pesat. Bahkan beberapa literatur mengatakan intelektual nyaris tidak meningkat 'lagi' diatas usia 3 tahun. Jadi, memberikan stimulasi yang tepat dalam range usia 0-3 tahun menjadi hal yang harus diperhatikan.

Setelah itu narasumber menjelaskan salah satu manfaat memahami milestone perkembangan adalah kita bisa memahami tahapan perkembangan anak apakah kemampuan anak diatas usianya, atau dibawah usianya. Sehingga kita bisa menyegerakan mengambil suatu tindakan. Dan bisa menyusun strategi selanjutnya menghadapi anak yg berkemampuan diatas rata-rata.

Intervensi dini pada motorik anak juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Keterlambatan/tertinggalnya kemampuan motorik bisa terjadi pada kasus Upper Motor Neuron, Lower Motor Neuron dan juga bisa terjadi pada anak intelektual normal dan diatas normal. Gangguan motorik pada anak normal sering disepelekan. Padahal kelainan ini mempengaruhi hidupnya dalam proses belajar dan aktifitas sehari-hari. (hidden handicap, Kirby 2006).

Diujung pembahasan narasumber memberikan informasi keterkaitan antara disleksia, ADHD, Dan dispraksia. Gangguan koordinasi motorik pada anak normal disebut dengan dyspraxia atau Developmental Coordination Disorder
(DCD), yaitu kelainan penyerta tertinggi pada disleksia yang sangat mempengaruhi proses belajar.

FB_IMG_1516711636663.jpg

Beberapa contoh karakter dispraksia adalah anak terlihat clumsy (lembek, suka ngelendot, postur buruk), kesulitan motorik kasar (seperti melompat, skipping, keseimbangan sehingga sering dikeluhkan anak sering jatuh kalo berjalan berlari), kesulitan motorik halus (tulisan jelek, sulit pegang gunting, buka saset, buka tutup botol, ikat tali sepatu, mengupas kulit buah).
Dispraksia dewasa yang tidak tertangani akan sering mengalami frustasi dalam kehidupan sosial dan kesehariannya.

Itulah hal-hal yang dibahas pada pertemuan tersebut. Walaupun hal ini bukan hal yang baru tetapi tidak ada salahnya untuk menambah Dan mengulang pengetahuan.

Terima kasih buat dr. Munadia, Sp.KFR dan Tim ADI Aceh yang sudah berkenan sharing knowledge.

FB_IMG_1516711576590.jpg
Btw saya satu-satunya peserta laki-laki 😅

Sort:  

Apa kabar @yudhiaswad? Tulisannya menarik.. upvote dan resteem ke 3651 follower yaa.. :-}

Alhamdulillah baik, Terima kasih @puncakbukit

memang anda luar biasa @yudhiaswad Upvote dan follow @momochacha

Kita semua luar biasa @momochacha

Seminar yg bagus ni @yudhiaswad...
sy dulu pernah jg mengajar anak2 yg berkebutuhan khusus,, banyak pengajar yg mmbutuh kan referensi sperti seminar ini. Sangat bermanfaat postingan nya... sy tggu post slanjutnya ya🙂
Salam dr newbie steemit...

Alhamdulillah. Terima kasih sudah mengunjungi blog saya.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.13
JST 0.030
BTC 64319.13
ETH 3411.87
USDT 1.00
SBD 2.51