Agustus Bulan Baikku

Di Agustus tahun ini, aku sangat bahagia karena setengah bulan baru menjalani bulan ini, aku sudah mendapat beberapa kabaikan.

Pada 4 Agustus 2018 tulisanku yang berjudul Tasulsa Sebelum dan Sesudah PKA diterbitkan di halaman opini Serambi Indonesia.

Kemudian tulisan ini dijadikan prolog untuk buku Profil Anjungan 23 Kabupaten/Kota Se-Aceh.

Pada tanggal 6 Agustus 2018, buku perdanaku yang berjudul Makna Pelaminan Kasab Aneuk Jamee Aceh Selatan diterbitkan atas bantuan pemeritah Kabupaten Aceh Selatan.

Buku ini menjadi pedoman bagi para duta yang menjaga stan dan Anjungan Aceh Selatan dalam menjelaskan pelaminan kasab ke pengunjung.

Pada tanggal 14 Agustus 2018, tulisanku terbit lagi di Serambi Indonesia dengan judul Damai Itu Indah, Katanya?. Tulisan ini untuk memperingati perdamaian Aceh yang ke-13.

Pada tanggal 16 Agustus 2018, buku keroyokan anggota FAMe yang berjudul Profil Anjungan 23 Kabupaten/Kota Se-Aceh akan dilaunching di Arsip dan Perpustakaan Aceh (Arpus).

Di buku ini aku turut menyumbang tiga tulisan yaitu, Menanti Selesainya Rehabilitasi Anjungan Pidie, Memaknai Motif dan Simbol Ornamentasi Anjungan Bener Meriah, dan prolog.

Di tanggal berikutnya, aku akan menanti hari baikku yaitu tanggal 20 Agustus 2018. Di tanggal inilah aku dilahirkan 26 tahun silam.

Pada tanggal ini, orang tuaku berharap aku akan berada di rumah untuk bisa memperingatinya bersama keluarga besar.

Dan dua hari setelahnya, 22 Agustus 2018, kami akan merayakan Idul Adha bersama keluarga besar di kampung.

Tentunya berharap suatu saat bisa berangkat ke Mekkah bersama orang tua dan suami untuk menyempurnakan rukun Islamku. Amin, mohon doanya.

Aku masih menunggu kebaikan-kebaikan berikutnya di bulan Agustus ini.