5 Hal Penting yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Menjadi Perawat

in Indonesia3 years ago

@yellsaints24.JPG

Mengenakan pakaian serba putih, stetoskop tergantung di leher, senyum yang menyejukan sembari sesekali memastikan keadaan pasiennya. Begitulah sepintas sosok perawat yang terlihat di luar sana sehingga beberapa anak kelahiran 90-an banyak yang bercita-cita ingin menjadi perawat. Mungkin kamu salah satunya, dulu saat ditanya mau menjadi apa ketika besarnya, maka jawabnya perawat.

Memang dulu di era tahun 90-an, profesi perawat menjadi sosok yang diidolakan dengan karier yang menjanjikan. Kamu bisa langsung melakukan praktik keperawatan setelah mengikuti sekolah perawat kesehatan (SPK) yang merupakan setingkat dengan sekolah menengah atas (SMA).

Bahkan kamu bisa langsung melakukan praktik mandiri di rumah atau pun diminta untuk datang ke rumah pasien memberikan pelayanan keperawatan. Tentunya hal ini bisa mendatangkan pemasukan yang membuat asap dapurmu tetap mengepul. Tambahnya lagi profesi perawat ini sangat dihormati di masyarakat sehingga yang berprofesi sebagai perawat begitu membanggakan di mata rakyat.

Namun, sebelum memutuskan menjadi perawat terlebih perawat di massa milenial, dengan situasi pandemi Covid-19 ini, berikut 5 hal penting yang harus kamu ketahui.

1. Menjadi Perawat Butuh Proses

@yellsaints24 Mahasiswa Keperawatan.jpg

Berbeda dengan perawat di masa tahun 1990-an di mana semua biaya sekolah perawat ditanggung pemerintah, di zaman milenial ini biaya sekolah perawat cukup mahal bahkan setara dengan pendidikan dokter.

Dulu berbekal ijazah SPK, perawat langsung bisa diangkat menjadi PNS. Namun, tidak di zaman milenial ini. Menjadi perawat butuh proses dan waktu yang panjang.

Kamu harus menyelesaikan pendidikan keperawatan setingkat D3 di Akademi Keperawatan selama 3 tahun. Kamu bisa saja melamar pekerjaan dengan ijazah tersebut, tapi kamu harus mempunyai surat tanda registrasi (STR) perawat yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan MKI Pusat, dengan cara mengikuti ujian kompetensi (Ukom) perawat.

@yellsaints24 DVI TEAM 2.jpg

Sedangkan untuk jenjang S1 Keperawatan, kamu harus menghabiskan 3,5 - 4 tahun massa kuliah, dilanjutkan dengan 1 - 1,5 tahun profesi ners. Setelah itu, apakah kamu langsung bisa bekerja? Tidak, sebab butuh STR sebagai syarat wajib agar kamu bisa bekerja di pelayanan kesehatan.

Untuk mendapatkan STR ini kamu juga harus mengikuti Ukom Perawat. Layaknya seperti ujian pada umumnya, ujian ini tidak semuanya dinyatakan lulus. Hanya bagi yang mencapai target nilai yang ditentukan, dinyatakan lulus. Bagi yang tidak lulus, harus mengulang kembali ujiannya sampai dinyatakan lulus dan barulah bisa mendapatkan STR.

Baca juga tentang Ketentuan Mengikuti Ujian Kompetensi Perawat

2. Profesi yang Mengabdi kepada Manusia walau Penghasilan Alakadarnya

@yellsaints24 2.jpg

Dulu profesi perawat sungguh menjanjikan, tapi tidak untuk zaman milenial sekarang. Banyaknya lulusan keperawatan membuat profesi ini semakin tidak dihargai, sebab demi mempertahankan gensi dan profesi banyak perawat yang rela bekerja tanpa digaji dengan status perawat bakti.

Berbeda bila perawat yang bekerja di luar negeri, seperti di Arab Saudi, Jepang, Dubai, dan negara-negara yang begitu menghargai profesi perawat. Di sana perawat digaji tinggi, bahkan biaya hidup pun ditanggung di luar gaji pokok.

Namun, untuk perawat dalam negeri jangan harap untuk bisa digaji besar dan harus rela menerima intensif ala kadarnya. Kecuali kalau kamu perawat yang membuka usaha jasa pelayanan sendiri, maka penghasilannya tergantung dengan usaha yang kamu lakukan.

Bila bekerja dan mengabdi dengan pemerintah dalam negeri, bersiaplah untuk menikmati berbagai dilema, seperti gaji ala kadarnya, uang jasa yang telat keluarnya, dan berbagai persoalan lain yang semakin mempersulit kehidupan perawat.

3. Mendahulukan Kepentingan Kesehatan Pasien di Atas Kepentingan Pribadi

@yellsaints perawat Yelli Sustarina.JPG

Ketika kamu telah memutuskan untuk menjadi perawat, maka bersiaplah untuk mendahulukan kepentingan kesehatan pasien di atas kepentingan pribadi. Sebab, menjadi perawat kamu harus dituntut untuk selalu sehat fisik dan pikiran supaya bisa memberikan pelayanan yang optimal ke pasien.

Bila kamu mempunyai masalah di rumah, maka masalah tersebut harus kamu tinggalkan di rumah, begitu pula bila kamu sedang sakit harus berpura-pura sehat di hadapan pasien. Perlakuan yang kamu berikan kepada pasien sangat berpengaruh pada proses penyembuhannya.

Kamu harus bisa tetap tersenyum di hadapan pasien, walau sedang banyak masalah karena bila kamu menunjukkan wajah cemberut dan kesal, maka pasien pun jadi takut dan tentunya dapat mempengaruhi fisik dan pikiran pasien. Jadi, kamu harus memasang topeng kebahagiaan bila sedang berhadapan degan pasien.

4. Sering Terbentur dengan Legal Etik Keperawatan

@yellsaints24 perawat Yelli.jpg

Persoalan ini yang masih menjadi bumerang bagi perawat Indonesia. Sebab, lemahnya hukum untuk profesi yang satu ini sering menjerat perawat ke dalam jeruji besi. Kamu bisa lihat sendiri bagaimana kasus-kasus perawat yang berakhir di meja hijau dan mendekam di dalam penjara karena terbentur dengan legal etik keperawatan.

Seperti kasus dua perawat di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat yang divonis masing-masing dua tahun penjara. Kejadian itu tahun 2020 lalu, di mana kedua perawat tersebut dituduh salah menyuntikkan obat ke pasien yang mengakibatkan pesien meninggal dunia.

Bila kita tinjau tugas dan peran perawat berdasarkan legal etiknya, bahwa tugas pemberian obat apalagi soal suntik-menyuntik bukanlah tugas utama perawat. Namun, praktinya beberapa rumah sakit di Indonesia khususnya Aceh, tugas itu diambil alih oleh perawat atas delegasi dokter.

Sebenarnya tugas pemberian obat itu adalah tugas dokter, sedangkan perawat hanya memberikan pelayanan perawatan sesuai dengan keilmuannya. Namun, di negeri +62 ini, kebanyakan perawat yang mengambil tugas itu, dokter hanya meresepkan obat, sedangkan untuk pemberiannya dilakukan oleh perawat.

Nah, bila ada kasus seperti cerita di atas yang salah adalah perawatnya karena tidak sesuai dengan tugas pokok profesinya. Makanya, status perawat di Indonesia ini begitu lemah sehingga banyak perawat yang menerima getah dari ulah profesi lain.

Baca juga tentang Menyoal Pemberitaan Bayi Meinggal di RSUD Singkil

5. Tidak Mengenal Hari Libur atau Tanggal Merah

@yellsaints24 Ns.Yelli Sustarina, S.Kep.jpg

Bila profesi lain mempunyai hari libur di akhir pekan atau saat tanggal merah, tapi tidak untuk perawat. Kamu harus tetap masuk sesuai jadwal piket, meskipun di akhir pekan atau tanggal merah. Bahkan di saat-saat moment penting, seperti bulan suci Ramadan, Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha, kamu tetap harus masuk piket bila waktu itu sesuai dengan jadwal piketmu.

Lantas bagaimana perawat bisa libur? Kamu bisa libur tidak masuk kerja setelah dua malam berturut-turut dapat jatah piket malam, jadi besoknya kamu bisa lepas jaga (LJ) alias libur sehari.

Nah, bila kamu butuh mendesak untuk libur, maka kamu harus mencari teman kerjamu yang mau menggantikanmu untuk jadwal piket. Kompensasinya kamu harus membayarnya sejumlah uang sebagai gantinya atau kamu harus mengganti jadwal temanmu bila sewaktu-waktu dia meminta untuk libur kerja juga. Hal itu sesuai dengan kesepakatan dan ketentuan di tempat kerja masing-masing.

Nah, itulah lima hal penting yang kamu ketahui sebelum memutuskan untuk menjadi seseorang yang berprofesi perawat. Pikir-pikir dulu sebelum memilih, jangan sampai menyesal kemudian, kecuali kalau sudah terlanjur dan alih profesi seperti diriku yang saat ini menjadi penulis.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat buat kamu, atau orang-orang di sekelilingmu. Bila ada saran dan masukan, silakan tulis di kolom komentar biar aku dan kamu bisa saling akrab.

Sort:  

Gambaran awal yang patut dibaca bagi yang mau menjadi perawat, walau banyak juga lulusan perawat yang tidak bersinggungan sama sekali dengan pasien, mereka meniti karir sebagai pengajar, bekerja di asuransi, bahkan di balai penelitian...

Iya, supaya nggak datang penyesalan di akhir ya Bu.

Salah satu profesi yg sangat mulia dan bisa sebagai salah satu pintu untuk menuju pintu surga apabila dikerjakan dgn penuh keikhlasan...😁

Yups benar, kalau nggak ikhlas nggak usah jadi perawat, hehehe

tapi ada juga loh yang nampak kurang ikhlas....mungkin oknum kali ya....he..he....

Brat lagoe tugas dan tanggung jawab jeut ke sidroe perawat. Mangat ta keurija inoe bak steemit, adak minim vote 😅

Hahaha, yang penting nulis ya.

Tapi Yelsanits, nulisnya sebulan sekali. Padahal saya baca sampai habis tulisannya, karena menarik.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62264.03
ETH 2431.11
USDT 1.00
SBD 2.50