Thediarygame, Senin 22 April 2024, Upacara setelah Ramadhan

Hallo, sahabat steemit di mana pun berada, semangat di pagi senin, matahari hari ini keluar begitu cerah membuat kita semangat menjalankan aktifitas di awal hari, dan semoga sahabat steemit hari ini di berikan kesehatan dan berkah umur oleh sang pencipta alam semesta.

Sebelum berangkat sekolah pagi ini seperti biasa saya sudah menyiapkan sarapan untuk anak-anak dan suami, dengan memanaskan nasi dan air panas untuk membuat minuman hangat menurut selera masing-masing, saya biasa suka minuman teh hangat, sedangkan suami minum kopi dan anak-anak harus di buat minuman susu kambing ngak bisa menurut selera demi kesehatan dan menambah energi.

Memanas nasi dan air

Pagi ini saya berangkat kesekolah jam 07.00 pas, karena hari ini ada upacara bendera, maka Zahra pun cepat siap takut teman-temannya di sekolah sudah pada baris maka dia dapat barisan di belakang.

Di jalan pun sudah banyak kendaraan yang berlalulalang, ada orang tua yang mengantar anak-anaknya ke sekolah dan ada juga orang pergi ketempat kerjanya, juga tidak kalah penting pencari rezeki di jalan yang memberi jasa mengantar penumpang yang membutuhkan kendaraan umum seperti tukang becak, bus sekolah dan kendaraan umum lainnya, untuk bisa sampai tepat waktu di sekolah atau tempat kerjanya.

Saya sampai di sekolah jam 07.10 Zahra langsung masuk ke dalam kelas untuk menyimpan tas lalu langsung kelapangan sekolah untuk baris, upacara belum di mulai sekitar 10 menit lagi baru di mulai upacara benderanya.

Hari ini petugas upacara siswa kelas 6 Salman Alfarisi Ibuk wali kelasnya adalah Ibu Azizah, dan kelihatan Ibuk Azizah lagi mempersiapkan kan atribut upacara.

Persiapan akribut sebelum upacara

Pagi ini saya bertugas menerima siswa untuk bersalaman di depan pintu pagar, dengan semangat pagi anak-anak bersalaman dan masuk kepekarangan sekolah dengan semangat, MC upacara sudah mulai membacakan yang menandakan upacara sudah di mulai.

Bersalaman dengan siswa yang baru datang

Hari ini pacara pertama di laksanakan setelah bulan Ramadhan dan Lebaran aidil fitridi, berlangsung dengan hikmah dan tertib yang menjadi pembina upacara Ibuk Azizah memberi amanat tentang disiplin waktu agar tercapai apa yang di cita-citakan.

Selesai upacara saya langsung bergegas pulang karena banyak pekerjaan rumah yang harus saya selesaikan, takut tidak selesai karena siang saya mengajar jam 13.15 tapi datang kesekolah harus lebih awal jam setengah satu, tapi kalau waktu zuhur lebih telat saya sembahyang zuhur di sekolah saja biar lebih aman tidak buru-buru di jalan.

Di perjalanan pulang saya melihat penjual lontong yang sedang menjual dagangannya kepada pembeli, Saya pun jadi ingin membeli lontong nenek yang berjualan di simpang palapa, karena biasa ramai yang mengantri membuat malas untuk membeli lontong di tempat nenek simpang palapa, tapi hari ini kebetulan saya lewat sepi, mungkin karena sudah jam setengah sembilan, saya membeli dua bungkus lontong biasa ngak pakek telor dan harganya pun sudah naik 1000, biasa saya beli dengan harga 6000 tapi pagi ini sudah harga 7000.

Penjual lontong

Sesampainya di rumah saya langsung membuka bungkus dan memakan lontong, karena sehabis makan mau segera masak untuk makan siang dan berangkat kesekolah untuk melaksanakan tugas mendidik anak-anak bangsa.

Lontong siap di makan

Pulang sekolah jam 16.30 saya masuk ke ruang guru untuk mendinginkan badan dengan duduk di dekat AC karena cuaca yang panas membuat badan terasa sangat gerah, setelah beberapa menit duduk di dalam ruang guru, saya pun segera pulang kerumah, untuk mandi dan sembahyang asar, sesampainya di rumah saya melihat dua sahabat yaitu tetangga saya lagi duduk-duduk sedang berbicara dan bercanda, mereka memanggil dan mengajak saya untuk bergabung, karena saya belum sembahyang dan mandi jadi saya menolak ajakan mereka, dengan alasan mandi dan shalat asar dulu.

Selesai mandi dan sembahyang asar saya pun pergi bertanding kerumah Kakyun biasa saya panggil, disana juga ada ayu yang tinggalnya di depan rumah saya, kami bertiga berbicara banyak dari pengalaman ayu yang lebaran di tapak tuan sampai bercerita sedikit tentang kelakuan anak-anak kami di rumah, yang pasti bukan gosibkan orang lain.

Kumpul bersama tetangga

Tidak terasa azan magrib pun berkumandang, walau pun rumah kami bersebelahan tapi saya dan tetangga jarang jumpa dan berkumpul untuk mengobrol, jika berpapasan hanya sekedar sapa dan senyum saja, mungkin karena kegiatan masing-masing yang membuat kami jarang bertemu, dan saya segera pulang untuk menutup semua jendela rumah, dan segera mengambil wudhu untuk melaksanakan kewajiban sembahyang magrib.

Sekian cerita saya untuk hari ini, terimakasih yang sudah membaca postingan saya, mohon masukan dan saran juga dukungannya, terimakasih semua sahabat steemit.