thediary game 21 juli 2024, Sunday accompanying mother to care for father in hospital
Assalamualaikum |
---|
Hai..sahabat steemians di mana pun berada, apakabar semua..? saya harap semua sahabat steeminia di mana pun berada, semoga selalu dalam keadaan bahagia dan sehat.
Pagi ini saya bangun sebelum masuk waktu shalat subuh, saya memanaskan nasi semalam dan lauk semalam yang tidak habis dan di masukan kedalam kulkas, anak-anak pun bangun tidur pagi ini sangat cepat tidak susah di bangun kan karena sehabis shalat subuh akan segera berangkat kerumah sakit tempat ayah saya atau atok anak-anak di rawat, sudah sembilan hari ayah di rawat di rumah sakit kesrem dan sempat tidak sadarkan diri sehingga perlu di rawat di ruang ICU satu malam, yang membuat kami sangat khawatir dan panik, Alhamdulillah tadi malam kemaren sudah bisa di pindahkan di kamar rawat biasa.
Ketika ayah masih di ruang ICU |
---|
Selesai shalat subuh kami bersiap-siap berangkat kerumah sakit, dengan membawa bekal sarapan untuk di makan di rumah sakit, takut terlambat tidak terkejar mengatar adik bungsu saya yang akan pulang Dumai Pekan baru hari ini, setelah beberapa hari di sini menjenguk ayah yang sakit, adik pulang tanpa memberi tahu keluarga di sini, tiba-tiba sudah sampai di rumah sakit jam 03.40 pagi tanpa membawa anak-anaknya dan suami, karena ayah sudah mulai membaik pagi jam 07.20 Encu panggilan anak-anak saya kepada adik saya akan pulang ke Dumai.
Setelah selesai bersiap-siap kami pun segera berangkat, di jalan masih sangat sunyi tidak ada kendaraan, apalagi hari ini hari minggu maka di jalan banyak orang berjalan kaki sambil berolah raga pagi.
Suasana jalan yang sunyi
Sesampainya di rumah sakit adik saya sudah siap untuk berangkat pulang tinggal menunggu jemputan mobil sewa yang akan di jemput di depan rumah sakit.
Setelah beberapa menit bunyi hp pun berdering supir serap mobil sewa mengabarkan bahwa sudah di depan rumah sakit, setelah bersalaman dan minta izin kepada kedua orang tua adik pun segera keluar kamar menuju mobil sewa yang sudah menunggu di depan, tidak terasa air mata pun jatuh membasahi pipi, adek terpaksa pulang karena pekerjaan dan keluarga tercinta di sana yang membutuhkannya, kami pun segera turun dan menuju ke mobil, sesampainya di depan rumah sakit kami pun bersalaman dan saling berpelukan rasa sedih karena ayah yang belum pulih seperti biasa adik sudah harus pulang dan jauh dari orang tua, setelah berpamitan adek langsung masuk kemobil tanpa menoleh kebelakang, semoga sampai rumah dengan selamat.
Kami pun kembali ke kamar tempat ayah saya di rawat, sambil menemani dan merawat ayah kami tidur-tiduran di kamar bersama anak-anak dan Ibu saya, karena sudah beberapa malam tidak tidur tenang karena ayah masuk ruang ICU mata terasa ngantuk dan badan sangat lelah, kami tidur-tiduran mumpung ayah pun lagi tidur dan lagi sunyi tidak ada keluarga ayah yang datang mengunjung, karena Abang dan adik-adik kandung ayah serta keluarganya sering datang untuk melihat kondisi ayah kami.
Tidak terasa sudah pukul 11.20 sebentar lagi sudah waktunya makan siang, kami pun turun untuk membeli nasi bungkus saja karena saya tidak bisa pulang karena hari ini minggu giliran saya menemani mamak di rumah sakit, apa lagi hari ini ayah akan di buka selang kemihnya kalau tindak ada keluhan sore nanti ayah sudah di perbolehkan untuk pulang kerumah.
Setelah kami selesai makan siang, saya pun shalat zuhur karena sudah waktunya shalat zuhur, selesai shalat beberapa menit kemudian pintu kamar di ketok dokter dan perawat masuk untuk memeriksa kondisi ayah, selanjutnya keteter kencing di buka dan ayah di minta sabar beberapa jam di untuk di lihat kondisi ketika sudah di cabut selang seninya, dan ketika buang air kecil tidak ada keluhan sore habis asar boleh pulang.
Zahra yang sudah mulai bosan keluar masuk kamar, setelah beberapa menit di luar kamar tiba-tiba Zahra masuk dengan membawa burung di tangannya, dengan senang dia memperlihatkan kepada kami, Zahra bercerita bahwa burung di dapat di depan kamar pasien lain karena sudah lemas menabrak pintu kaca, setelah memegang burung beberapa menit, saya pun menyuruh untuk di mekelepaskan burungnya karena tidak ada sangkar untuk di pelihara, dengan berat hati Zahra pun melepas burung tersebut keluar jendela.
Zahra dan burung
Hari semakin sore tidak terasa sudah masuk waktu shalat asar, saya pun bersiap-siap untuk melaksanakan shalat asar, ayah yang sudah buang air kecilsudah mulai hilang khawatir karena tidak ada keluhan, selesai shalat asar saya melapor keperawat tentang kondisi ayah, setelah beberapa menit saya kembali di panggil oleh perawat yang bertugas pada sore ini untuk menandatangani berkas untuk pulang dan obat di berikan oleh perawat untuk di minum di rumah nantinya, selesai semua berkas di tanda tangani saya kembali kekamar untuk bersiap-siap untuk pulang, kami pun menelpon Bunda saya yaitu adik kandung ayah untuk mengantar ayah kerumah dengan mobilnya karena sudah di pesan oleh Bunda kalau ayah pulang kabari Bunda supaya bisa di antar kerumah, takut naik becak bergoyang bekas lukanya sakit.
Saya tidak mengantar ayah kerumah karena sudah rame yang mengantar, saya pun pulang kerumah dengan motor bersama anak-anak, sesampainya di rumah segera mandi membersihkan badan.
Sekian cerita diary hari ini, semoga besok saya dapat menulis diary berikutnya, terimakasih sahabat steemit yang sudah meluangkan waktu untuk membaca postingan diary saya.
Alhamdulillah ayah sudah sehat... Semangat Yanti...
Iya,kak terimakasih..
Tautan Mudah untuk delegasi ke @steem4indonesia
Thank you for verifying and supporting each of my posts...🙏
Semoga ayah Bu Yanti sehat selalu agar semua anak-anaknya tidak merasa khawatir lagi.
Aamiin, iya kak..terimakasih doanya..