Bag Leand Pandan Can Survive Dozens of Years ( Tas Daun Pandan Mampu Bertahan Puluhan Tahun )
In today's era, a person's fesion or appearance is always visible from the way he is dressed. Especially for women, the main appearance remains, ranging from underwear, shoes, sandals, clothes, pants, skirts, jelbab, bags and various other clothing that is needed by women.
In the context of a bag for example, a woman sometimes has at least 4 to 5 bag models that are usually used, this is done to maintain the appearance.
His handbag also consists of a variety of brands and materials, ranging from very good material to the material is very simple but looks luxurious, it is like a bag made of pandan leaves.
Pandanus leaves or in the language of Aceh called "Oen Seuke", as the main raw material in the craft bag made, has a good resistance, which can survive for decades.
But the process of making handicrafts from pandan leaves takes a long time, ie starting from the selection of leaves that have reached 2 meters pandan.
Pandanus leaves are still raw, then drying to dry, then afterwards in the sides or slashed according to the length of the groove, then just boiled so that the leaves become soft pandanus.
Not until there the process of raw materials pandan leaves are woven to serve as a bag. Pandan leaves pieces that have been boiled, then dried again in the hot sun, and after a new dry in color with boiled back on the dye that has been prepared.
After the color is evenly distributed, it is raised again and dried again with the drying in the sun. So a bag made of pandan leaves, if in good guard can survive tens of years, and will not easily escape like a bag made of cloth.
Indonesia
Di era zaman sekarang ini, fesion atau penampilan seseorang selalu terlihat dari cara dia berpakaian. Apalagi bagi kaum hawa, penampilan tetap yang utama, mulai dari pakaian dalam, sepatu, sandal, baju, celana, rok, jelbab, tas dan berbagai jenis pakaian lainnya yang sangat dibutuhkan oleh kaum hawa.
Dalam konteks tas misalnya, seorang wanita kadang kala mempunyai paling sedikit 4 sampai 5 model tas yang biasanya dipakai, hal ini di lakukan untuk menjaga penampilannya.
Tas yang di milikinya pun terdiri dari bermacam-macam merek dan bahan, mulai dari bahan yang sangat bagus sampai kepada bahan yang sangat sederhana namun terlihat mewah, hal ini seperti tas yang Terbuat dari daun pandan.
Daun pandan atau dalam bahasa Aceh disebut dengan "Oen Seuke", sebagai bahan baku utama yang di jadikan kerajinan tas, mempunyai ketahanan yang bagus, yang mampu bertahan puluhan tahun.
Namun proses pembuatan kerajinan tas dari daun pandan membutuhkan waktu yang lama, yaitu mulai dari pemilihan daun pandan yang sudah mencapai 2 meter.
Daun pandan yang masih mentah, kemudian dilakukan penjemuran sampai kering, baru setelah itu di belah-belah atau disayat menurut alur panjangnya, kemudian baru direbus agar daun pandan tersebut menjadi lunak.
Tidak sampai di situ prosesnya bahan baku daun pandan yang dianyam untuk dijadikan tas. Potongan daun pandan yang sudah di rebus, kemudian dikeringkan lagi pada terik matahari, dan setelah kering baru di warnai dengan direbus kembali pada zat pewarna yang sudah disiapkan.
Setelah warnanya merata, maka diangkat kembali dan di keringkan lagi dengan di jemur pada terik matahari. Makanya tas yang terbuat dari daun pandan, kalau di jaga dengan baik bisa bertahan puluhan tahun, dan tidak akan mudah luput seperti tas yang terbuat dari kain.