Problema Cinta Sepasang Kekasih dan Solusinya.

Apa yang akan Anda lakukan jika selalu dalam tekanan dalam suatu hubungan?
Akankah Anda terus bertahan bersama orang yang tidak pernah mau mengerti tetapi ingin selalu dimengerti ?
Apakah Anda akan selalu kuat?

Kali ini saya akan menulis tentang problema cinta yang dihadapi oleh sahabat saya. Berdasarkan ungkapannya kepada saya. Tapi tentunya saya tidak akan mengungkap siapa jati dirinya . Karena kami adalah sahabat yang bukan sekedar sahabat . Tapi kami saling support dan mengisi. Saling menjaga dan melindungi. Kisah ini saya tulis hanya untuk bahan perenungan untuk kita semua.

Hidup manusia tidak terlepas dengan yang namanya takdir. Takdir selalu memberikan warna dalam kehidupan manusia. Terkadang takdir juga bisa menjadikan manusia menjadi makhluk yang serakah, ego, jahat juga kebalikannya. Perjalanan takdir seseorang tidaklah sama. Ada yang diberi takdir bahagia sepanjang hidupnya, ada pula yang selalu menderita. Begitu pun dengan kisah percintaan pasangan kekasih sahabat saya ini.

Awal dari percintaan sahabat saya diawali dengan kebahagiaan. Layaknya pasangan yang sedang dimabuk kepayang. Hampir setiap menit selalu memberikan perhatian baik itu menanyakan kabar melalui telepon maupun lewat pesan singkat. Janji- janji manis semua terucap. Dunia seakan milik mereka berdua.

Namun seiring berjalannya waktu, perubahan itu terjadi. Sifat asli keduanya mulai terlihat . Yang perempuan menginginkan hubungan tanpa syarat, tanpa kebohongan, dan terbuka satu sama lain. Namun lebih mengutamakan kejujuran dan komunikasi . Tapi sang lelaki mulai memberikan aturan-aturannya sendiri dengan dalih tidak biasa jika semua harus laporan, tidak biasa jika handpone dibuka-buka orang lain ataupun pasangan sendiri, tidak bisa diatur-atur.

Nah dari sinilah awal dari pertengkaran dan kesalahpahaman itu. Tak jarang karena hal sepele juga salah arti sang lelaki selalu marah-marah dan berdalih tentunya dengan pendapatnya sendiri yang tidak mau mengalah dan hanya mau menang sendiri.Hingga pada suatu ketika, terjadi pertengkaran hebat diantara keduanya hanya masalah kecil yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik jika keduanya saling memahami. Tapi sang lelaki tetap dengan egonya dan sang perempuan hanya bisa mengalah.

Meski pada akhirnya mereka bisa kembali baikan. Selalu terulang dan terulang hal seperti ini. Namun keduanya berjanji akan melupakan pertengkaran itu dan menatap ke depan. Tapi sayangnya, peristiwa itu merubah semuanya. Merubah hubungan itu hingga tak ubahnya hanya seperti hubungan yang di ujung ultimatum. Hubungan yang dipegang kendali sama sang lelaki. Ibarat pengadilan tinggal menunggu ketuk palu dari hakim maka semuanya kandas dan berakhir.

Akibat pertengkaran itu, sang lelaki merasa bahwa dia yang memegang kendali saat ini. Jadi setiap kali sang perempuan meminta perhatian kepadanya dia mulai mengungkit pertengkaran yang dulu-dulu . Dia selalu menyalahkan sang perempuan yang menurutnya terlalu mendekte. Padahal sang perempuan sudah berusah memahami dan mengerti karakter sang laki-laki . Sang perempuan sesungguhnya hanya meminta perhatian kecil layaknya perempuan yaitu ingin diperhatikan. Karena dia tidak biasa dengan sikap cuek. Tetapi sang lelaki selalu menyalahkan sang perempuanlah yang memulai semua pertengkaran dan kesalahpahaman itu. Padahal sang perempuan melakukan itu sebagai bentuk protes kepada sang lelaki yang sudah jauh berubah.

Sang perempuan selalu berusaha mengumpulkan kekuatan untuk selalu ikhlas dan selalu bersabar meskipun itu tidaklah mudah semudah membalikkan telapak tangan. Ini merupakan perjuangan untuk mengalahkan ego dan memahami segala bentuk sifat sang lelaki. Tapi itu semua menjadi boomerang untuk dirinya , hingga dirinya perlu merenungkan dan memikirkan lagi untuk terus bertahan dalam lingkup itu.

Selayaknya manusia yang diberi kebebasan untuk memilih dan menentukan segala sesuatu. Kita juga harus memikirkan ketenangan jiwa diri kita sendiri. Apakah akan baik kita ada dalam lingkup yang selalu memberikan ultimatum atau pun pilihan-pilihan yang secara tidak langsung menekan kita? Memprotek diri kita. Sehingga kita mau tidak mau hanya bisa menerima tanpa bisa berpendapat apalagi membela diri. Hidup kita seperti dikerangkeng dengan ancaman-ancaman. Yang sengaja dilontarkan supaya kita memilih. Tapi itu adalah suatu isyarat bahwa menjelaskan kalau dirinya sudah tidak peduli dengan dirinya.

Untuk menyikapi hal ini, kita perlu banyak membaca. Dan lebih mendalami lagi apa arti cinta yang sesungguhnya. Agar kita tidak merasa terbebani dengan segala problema di dalamnya.

ARTI CINTA

Menurut Sternberg cinta adalah :

Sebuah kisah yang ditulis oleh setiap orang dan merefleksikan kepribadian, minat, dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Yang berasal dari " skenario " yang sudah dikenalnya. Baik dari pengalaman, cerita, maupun dari orang tua sendiri. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang dalam bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan.

Sedangkan menurut Daniel Goleman cinta adalah :

Salah satu dari macam emosi yang berupa penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, dan kemssraan.

Ada beberapa contoh dan alasan perubahan cinta menjadi benci . Menurut seorang Peneliti Sosiolog dari University of California DIANA FILMLEE yaitu :

Contoh Perubahan :

1. Pria yang tadinya mampu merubah tangis sang perempuan menjadi tawa, tiba-tiba menjadi seseorang yang hidupnya serius.
2. Pria yang tadinya santai, berubah menjadi negatif bahkan dikemudian hari bisa menjadi pemalas.
3. Pria yang terlihat menarik dari awal berubah menjadi genit dan menjadi pembohong.

Alasan Perubahahan :

Sifat hubungan jangka panjang yang membuat pasangan mengembangkan kombinasi beracun dan kekecewaan dari paparan yang berulang-ulang, dan juga efek " dripping tap ".

Cara menghentikan perubahan cinta menjadi benci yaitu :

Berusahalah melihat sisi positif dari pasangan Anda. Menerima segala kelebihan dan kekurangannya. Lebih bersabar dan lebih bijak.

Selain itu pula ada pendapat dari beberapa tokoh teori-teori tentang cinta. Antara lain :

Helen Fischer
Adalah peneliti Antropologi dan peneliti cinta dari Amerika Serikat .

Menyatakan :

Bahwa "Cinta itu tidak abadi ". Dia juga mengungkap tentang fenomena cinta bahwa sesungguhnya perasaan cinta itu dipengaruhi oleh hormon manusia itu sendiri. Reaksi romantik seperti itu, timbul karena kerja sejumlah hormon yang diproduksi otak. Dan menjadikan gelora cinta manusia meluap-luap tak ubahnya seperti reaksi kimia.

DIANE LIE
Adalah seorang Psikologi sekaligus peneliti rambang pada sebuah University di Beijing .

Menyatakan :

Dalam hubungan suami istri atau hubungan yang sifatnya friendship (persahabatan) kalau setelah beberapa waktu cinta itu menipis, mungkin karena tersisihkan hal-hal lain, sepergi rutinitas yang sama dilakukan setiap hari sehingga menyebabkan kebosanan.

Satu hal yang terpenting dalam suatu hubungan terlepas dari segala teori para tokoh ternama di atas adalah kembali ke niat di diri kita masing-masing. Apa niat awal dalam menjalin hubungan itu. Jika niatnya hanya untuk kesenangan belaka , maka isinya juga hanya sebatas itu. Jika niatnya tulus ikhlas ingin menjalani kehidupan bersama apapun kondisinya, maka segala halangan dan rintangan bisa dilewati dengan baik. Anggap semua hanya bumbu agar hubungan tetap harmonis.

Laki-laki adalah pelindung bagi seorang wanita. Maka jadilah seorang yang bisa menjadikan wanita mulia. Mulia bersamanya dan mulia di mata Allah SWT. Betapa pun susah dan sulit kondisi dalam hubungan tetaplah mencintai dengan tulus . Tetaplah saling menghargai, memahami, dan mengerti. Karena ketulusan sumber dari kebahagiaan. Pun dengan wanita. Jadilah wanita yang lemah lembut. Karena laki-laki akan menjatuhkan kepalanya dalam pangkuan wanita yang berhati lembut.

foto : pixabay

Depok, 26 April 2018
WA || @willyana