Motivasi Lahir Melalui Dua Arah, Aku dan Kita

Bosan dan jenuh, yang berlabel manusia pasti pernah mengalaminya. Ada yang disebabkan karena aktivitas sehari-hari dan ada juga disebabkan karena hasil yang didapat tidak sesuai dengan usaha dan kerja kerasnya. Begitu juga dengan dunia tulis menulis, dimana dunia yang kegiatannya menguras otak dan energi.

Namun bagi sebagian orang. Ada yang menjadikan ini sebuah minat dan profesi. Dan tidak semua orang bisa menyatukan diri dengan dunia tulis-menulis. Faktanya memang demikian.

Menurut saya dunia tulis-menulis atau karang-mengarang adalah sesuatu yang unik. Dunia ini tidak mengenal tahta, gelar dan sebagainya. Dunia ini hanya terikat dari mutu dan hasilnya. Contohnya bisa kita lihat di rubrik opini surat kabar, majalah atau blog online, tulisan seorang profesor, doktor atau megister bisa bersanding dengan tulisan mahasiswa bahkan seorang pelajar tingkat SLTA.

Source

Terkadang kebosanan datang ketika tulisan yang sudah di ekspos atau sudah terpublish tidak mendapat respon bagus pembaca. Sebut saja di Steemit, begitu banyak energi yang dihabiskan hanya untuk menyelesaikan sebuah postingan. Akan tetapi hanya mendapatkan reward sedikit dan tidak memuaskan. Ini adalah problem yang menimpa siapa saja, yaitu minimnya vote atau tidak dilirik sama sekali oleh para voter yang memiliki Steem Power besar. Ini adalah hal yang sangat menyakitkan, ibarat cinta bertepuk sebelah tangan.

Ada beberapa kawan saya yang memilih berhenti karena sangat sulit berkembang di Steemit. Mereka beralasan tidak ada yang memberi suara pada postingan dan hanya sedikit reward yang didapatkan setiap minggunya. Hal itu juga terjadi kepada saya yang pernah berhenti hampir satu bulan.

Pada saat itu datang teman sekaligus senior saya di Steemit yang nama akunnya cukup unik, adalah @mynameisman. Dia lah yang memberi motivasi agar saya mau berusaha dan bekerja lebih keras lagi agar setiap postingan dilirik oleh para voter yang memiliki steem power besar. Satu pesan yang paling sayang ingat

Esensi dari memiliki akun Steemit adalah menghasilkan konten sebaik-baiknya. Reward dan vote adalah hasil dari sesuatu yang diperjuangkan. Semua dimulai dari bawah.

Dia mengarahkan dan membimbing saya. Mulai dari cara mendapatkan ide menulis, mengamati apa yang ada di sekeliling kita agar ada gagasan untuk dituangkan, hingga mengundang saya ke dalam grub komunitas steemit yang ada di WhatsApp agar saya banyak belajar dari para senior-senior disana. Ada sedikit candaan hingga sekarang masih melekat di ingatan, dan karena candaan Inilah saya termotivasi untuk terus asah kemampuan menulis.

Menulislah sampai tiba datangnya Malaikat Izrail dan berhentinya segala aktivitas dunia ketika Malaikat Israfil meniupkan sangkakala.

Alhamdulillah, yang terjadi sekarang adalah menulis kegiatan yang sangat saya sukai. Setiap harinya ada saja ide yang muncul dan yang akan dituangkan. Saya selalu meluangkan waktu untuk menyelesaikan sebuah tulisan. Tapi jika ada tidak punya waktu untuk menulis, tidak punya saat senggang untuk merangkai kata, tidak memanfaatkan waktu untuk berkarya, dan tidak suka membac, ya sudah lupakan cita-cita ada menjadi seorang penulis.