Bitcoin as the Question of Final Exams on The Anthropology of Development Subject

in #bitcoin7 years ago (edited)

Antropologi harus menjadi kajian yang menyenangkan. Sebagai dosen Saya akan menjadikan pelajaran ini sebagai sesuatu yang penuh kegembiraan dan antusiasme. Disamping menyampaikan konsep-konsep kunci, mahasiswa harus dibawa pada telaah problem-problem kekinian. Dalam Mirror for Man, Clyde Kluckhohn, antropolog Amerika mendefinisikan salah satu definisi kebudayaan adalah sejumlah pola terstandar untuk menyelidiki problem-problem kekinian (A set of standardized orientations to recurrent problems).

Bitcoin.jpg

Jadi jelas bahwa Antropologi bukan hanya untuk manusia serius seperti Bronislav Malinowski, Margaret Mead, Redcliffe Brown, dkk, tapi juga untuk manusia yang senang bercanda dan bersenda gurau seperti Evan E.E. Pritchard, Mark Woodward, Benedict Anderson, Prof. L. Dyson (alm), dan Saya sendiri. Saya tak ingin menjadikan kelas Antropologi dingin seperti dinding-dinding perkuliahan era Skolastik. Mahasiswa harus dibawa bersenang-senang mempelajari masalah zaman now-nya.

Salah satu hal kekinian yang Saya ajarkan ke mahasiswa adalah perubahan yang di dunia kapitalisme di milenium ketiga ini. Ada banyak yang telah bergeser, displacement, remuk-redam, menjulang dan terhempas, berada di antara bayang-bayang yang belum tentu persis kita memaknainya dalam teori yang mapan.

Liza Munira.jpg

Itulah tantangannya. Dalam Mata Kuliah Antropologi Pembangunan (Anthropology of Development) yang di dalamnya dibicarakan asumsi-asumsi prinsipil ekonomi seperti tema kesejahteraan (welfarism) oleh Adam Smith, tema moda produksi dari Karl Marx, hingga problem developmentalisme dan globalisasi, saya merasa mahasiswa perlu mengetahui juga tentang fenomena Bitcoin. Bagi yang sudah berselancar di dunia Steemit, tentu mengerti serba sedikit tentang Bitcoin, sebagai mata uang digital yang menjadi nilai tukar dalam perdagangan dan bisnis di media sosial Steemit. Dalam pandangan saya Bitcoin menjadi mukjizat era bisnis digital ini, ketika logika fluktuatifnya melebihi nilai mata uang global mana pun.

Soal Ujian.jpg

Ketika ia dimunculkan oleh "sang samurai", Satoshi Nakamoto pada 2009, Bitcoin dianggap hal sepele. Awalnya dianggap mata uang haram karena tidak mengikuti pola ketersediaan cadangan emas yang dimiliki oleh negara yang memproduksi mata uangnya. Namun pada akhir tahun 2017 dia sudah memiliki bursa legal di pasar global. Dari yang nilainya pada tahun 2010 hanya $0,07 atau Rp. 1000 (seribu perak) yang untuk ongkos sudako atau labi-labi dari Kedai Krueng Geukueh ke Panggoi pun tak dapat, menjadi $ 15.500 pada awal Desember 2017 atau setara dengan harga mobil minivan Toyota (Rp. 209 juta) (http://ekonomi.kompas.com/read/2017/12/11/105652026/bursa-bitcoin-resmi-diluncurkan).

Bitcoin niyee.jpg

Memang ia seperti Godzilla, makhluk predator ciptaan film scie-fi Jepang, yang bisa terbanting-banting gak karuan. Dalam sehari marginnya bisa terentang hingga puluhan juta rupiah, hal yang bahkan tidak pernah terjadi dalam nilai tukar mana pun di dunia saat ini.

Hal itulah yang ingin saya bagikan kepada mahasiswa. Sebagai "intelektual cilik" mereka harus paham dunia yang telah berubah total. Meskipun mahasiswa seperti Depanti Sentia dari Aceh Tengah yang orang tuanya bekerja sebagai petani kopi, atau Liza Munira dari Paya Bakong pelosok Aceh Utara, mereka juga harus memahami gejala-gejala yang sedang berdenyut di dunia nyata. Bitcoin dan Steemit adalah dua fenomena ekonomi dan sosial-humaniora yang harus masuk dalam refleksi mereka, apalagi ketika mereka belajar MK Antropologi Pembangunan dan Sistem Ekonomi di Indonesia di Prodi Antropologi Unimal.

IMG-20170729-WA0037.jpg

5 Januari 2018

BItcoin as the Question of Final Exams on The Anthropology of Development Subject

Anthropology should be a fun study. As a lecturer I will make this lesson very joyful and enthusiasm. Besides conveying key concepts, students must be brought to the study of contemporary problems. In Mirror for Man, Clyde Kluckhohn, a prominent American anthropologist defining culture as a set of standardized orientations to recurrent problems.

Bitcoin.jpg

So it is clear that Anthropology is not just for serious experts like Bronislav Malinowski, Margaret Mead, Redcliffe Brown, et al, but also for humans who like to joke and easy going man like Evan E.E. Pritchard, Mark Woodward, Benedict Anderson, Prof. L. Dyson (late), and of course me self. I do not want to make the Anthropology class frozen like the walls of the Scholastic era. Students must be brought to the fun of learning to their present-day problems.

One of the contemporary things that I teach to students is to show how the world, including the world of capitalism in this third millennium has been a huge changed. There are many that have shifted, displacement, crushed, towered and crashed, are among the shadows that we didn't know yet to define it.

Liza Munira.jpg

That's the truly challenge for us. In the study of Anthropology of Development in which economic assumptions are discussed, such as the welfare themes of Adam Smith, the mode of production from Karl Marx, dan the problems of developmentalism and globalization, I also encourage the students to know about the phenomenon of Bitcoin. For those who have surfed in the world of Steemit, of course they understand a little bit about Bitcoin; one of the digital currencies that became the exchange rate in trade and business in social media Steemit. In my view Bitcoin became the miracle of this digital business era, when its logic of fluctuating much more "freaky" than other global currencies.

Soal Ujian.jpg

Indeed, Bitcoin is like Godzilla, a predator creature is created by Japanese sci-fi films, which it can get biggering rapidly dan very deadly. Within a day the margin of Bitcoin can span up to tens of millions rupiahs, something that never happens in any exchange rate in the world today.

Bitcoin niyee.jpg

That's what I want to share to my students. As "the little intellectuals" they must understand that world has changed completely. We can not postpone any longer to teach this phenomenon. Bitcoin and Steemit are two economic and social-humanities phenomena that must be included in their reflection, especially when they learn Subject The Anthropology of Development and Economic System in Indonesia in Departement of Anthropology at Malikussaleh University.

To all my colleagues in University, don't you want to change your mindset in lecturing, not only giving old subject but challenge with recurrent problems and daily phenomena? Wake up guys, or you will be drown in the deep of ocean of knowledge.

IMG-20170729-WA0033.jpg

January 5, 2018

Steemit Inter.jpg

Sort:  

Kenak kali bang,, Antropolog itu memang tidak menciptakan semua menjadi manusia serius, bukankah kita sudah tau budaya juga bersipat Dinamis.. hehe

Ya, karena sebagian antropolog juga lucu-lucu, terutama yang dekat dengan dunia kesenian

Cantik bahasanya pak, salam dari bsc pak

Thanks.... Slm buat kawan2 bsc yang semakin maju @firmandaputrabbx

Satu hal yang menarik dari fenomena BTC dan mata uang kripto lainnya adalah aset yang dulunya berwujud benda nyata misalnya rumah dan tanah, kini berupa mata uang kripto yang harganya melebihi aset dunia nyata.

Kita sudah berada di jantung peradaban digital sebenarnya, yang selama ini hanya kita lihat di film science fiction

Tinggal tunggu teknologi kecerdasan buatan ada di sekitar kita dan pergolakan robot pada manusia

Ujian yang menarik ini pastinya pak @teukukemalfasya

Ya...Semoga juga jawabannya menarik. Saya belum sempat periksa

Informasi yang menarik dan bermanfaat.
Terimakasih @ teukukemalfasya telah berbagi informasinya.

Thanks @fajri26 ... Terus mencari tema-tema menarik untuk dituliskan.

Mantap bener bg.. seandainya di zaman kami as ada mk dulu, steemit sudah hadir. Mungkin ini menjadi suatu keberkahan tersendiri..

Ya, berkah kalian lain lagi.... Mengejar impian dan siap bekerja di dunia yang sudah berubah

Mantap pak, pergeseran media sosial ke steemit dari pandangan Antropologi.

Thumbs Up !

Btw, hasil dari pelatihan nulis tadi sudah saya posting di blog @nurulsalwa. Kalau ada waktu, singgah ya...sekalian dikoreksi :).

Terima kasih

Belajar itu harus SERSAN serius tapi santai...
Serius inti masalahnya tapi santai penyampaiannya.... Monggo mampir di @yenniyunita ya ....pak @teukukemalfasya...

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.032
BTC 60972.25
ETH 2632.93
USDT 1.00
SBD 2.57