Antusiasme Menjadi Pembeda

in #indonesia7 years ago (edited)

Hari kamis lalu (2/11) ada situasi perkuliahan yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Bagi dosen seperti saya, situasi itu bisa menjadi cara melihat perkembangan mahasiswa dan karakternya.

IMG_20171102_131915.jpg

Hari kamis itu saya mengajar empat kelas. Kelas pertama adalah matakuliah (MK) Filsafat dan Logika Prodi Komunikasi. Saat itu ada dua kelompok yang melakukan presentasi tentang Filsafat era Modernisme dan Posmodernisme. Presentasi kelas saat itu tidak sebaik kelompok-kelompok sebelumnya, yang prima melakukan presentasi dan bukan sekedar membaca, apalagi membaca dengan terbata-bata.

IMG_20171012_082423.jpg

Padahal mahasiswa Komunikasi seharusnya lebih terampil dalam melakukan kegiatan public speaking atau public presentation. Situasi ini menjelaskan, prodi yang kita pilih belum tentu mewakili passion atau hasrat kita untuk berkembang dengan kompetensi.

Kelas kedua adalah MK Antropologi Ekologi. Saat itu mereka ditugaskan untuk melakukan pekerjaan comprehensive reading yaitu membaca teks bahasa Inggris, menerjemahkan dan mengambil kesimpulan. Kelas ini menunjukkan dua tipe mahasiswa, yaitu yang well-prepared dan yang terjebak pada situasi mau-tak-mau harus presentasi. Di antara mahasiswa yang melakukan persiapan dengan baik adalah @dwianggraeni, @winaazzahra, dan @maulidiana. Termasuk ada beberapa nama lain yang kebetulan saya tidak temukan nama akun mereka di Steemit. Mereka berkualitas karena melakukan persiapan penuh atensi di rumah sebelum tampil di "panggung" kelas. Pembacaan teks bahasa Inggris mereka boleh diadu dengan kelas-kelas lain dari Prodi lain. Saya yakin mereka punya "kelas" berbeda.

IMG-20171103-WA0058.jpg

Kelas ketiga adalah MK Seminar Proposal Penelitian Skripsi. MK ini dibuat untuk menjadi jembatan mahasiswa melakukan akselerasi menuju persiapan skripsi. Skripsi sering kali jadi momok bagi mahasiswa sehingga cenderung lambat diselesaikan. Pada sesi kelas kemarin adalah coaching clinic atas pekerjaan mereka menyelesaikan bab 2.

Namun alangkah menyedihkan melihat kelas itu. Rata-rata mereka tidak membuat bab 2. Waktu dua minggu termasuk konsultasi pada sesi perkuliahan sebelumnya sama sekali tidak membekas dalam pekerjaan.

Mereka maju ke medan pertempuran tanpa strategi dan persenjataan memadai. Ibarat peperangan pasukan Sparta yang menyerbu Troy dalam keadaan mabuk pesta. Tentu benteng Troy mudah dijebol oleh pasukan setengah dewa seperti Archilles.

IMG-20171103-WA0044.jpg

Hal ini tentu mengejutkan. Mahasiwa angkatan 2014 selama ini dikenal sebagai the golden era Antropologi Unimal, sepanjang kiprah dan kemajuan yang sudah dirintis dalam sejarah panjang kelas Antropologi Unimal sejak 2003. Namun hari itu terlihat sebagai kumpulan pecundang, tanpa gairah dan tak memiliki visi yang jelas dalam meraih cita-cita.

Mereka hadir ke kelas seadanya dan tak merasa bersalah terlambat. Proses menunggu mereka sudah membuang waktu yang seharusnya bisa diefektifkan. Padahal mereka hanya memiliki MK minimalis menuju waktu purna kuliah. Tidak ada antusiasme dalam mengikuti kuliah.

Untuk kemalasan yang memuncak itu saya hanya tega memberikan nilai C untuk itu. Saya bisa bandingkan dengan dosen lain yang akan ringan saja memberikan nilai D atau E.

IMG_20171027_081529.jpg

Untunglah hari itu saya diselamatkan oleh mahasiswa semester III yang masuk untuk MK Antropologi Pembangunan. Salah satu yang menarik kelas ini adalah ada kelompok yang mempresentasikan dengan membuat lembar presentasi dalam flipchart, menggantikan peran power point dengan infocus.

Salah satu bintang presentasi saat itu adalah Nurmayani. Ia dengan tangkas menyulap bahan ajar dari buku Prof. Amri Marzali dengan presentasi yang memikat dengan contoh-contoh yang realistik. Padahal Maya, panggilan untuk Nurmayani adalah mahasiswa pindahan dari Fakultas Kedokteran Unimal, yang tidak sejak awal menghirup ide-ide kompleks dari dunia Antropologi.

Yang saya lihat dari orang seperti Maya adalah antusiasme yang besar untuk maju. Orang seperti dia tidak percaya hasil baik bisa didapatkan tanpa kerja keras, berbeda dengan perilaku politikus kita yang ingin hasil besar dengan upaya minimal. Akhirnya korup dan moral hazard tumpah bagai oli jalan-jalan publik.

IMG-20171025-WA0008.jpg

Saya tahu kemudian, gadis Pidie Jaya ini ternyata berasal dari keluarga serba kekurangan. Ayahnya sudah renta, agak kesulitan dalam membiayai kuliahnya, karena harus mengurus adik-adiknya yang juga sekolah. Jika ada beasiswa, maka mahasiswa seperti Maya ini lebih tepat mendapatkannya. Saya sendiri juga berdoa untuk Maya agar ia sukses ke depannya.

Saya siap membela mahasiswa yang penuh antusias seperti ini dibandingkan mahasiswa malas-mentel-manja. Di tangan kaum muda bersemangat, sejarah bangsa akan membelah waktu menjadi peradaban.

IMG-20171010-WA0020.jpg

Semoga ada generasi platinum di Antropologi Unimal, yang punya cita-cita besar seperti William Wallace memerdekan Skotlandia dari jajahan Inggris. Mereka yang punya antusiasme akan menjadi pembeda dibandingkan "manusia plastik" yang hanya ikut arus dan banyak tidur.

Sort:  

Entah bagaimana harus berkomentar untuk cerita ini. Satu sisi ada junior yang tiba-tiba kehabisan bahan bakar semangat saat berjuang mengentaskan studi. Di sisi yang lain justru ada junior yang lebih muda terampil penuh semangat dan antusiasme. Mungkin benar, sudah saatnya kita pandai membaca tanda zaman agar kedepannya tidak ada lagi mahasiswa akhir yang tertatih-tatih menyelesaikan studinya. Tugas ini akan mudah jika kampus kita memiliki banyak dosen idola kids jaman now layaknya Pak @teukukemalfasya

Mereka harus belajar dari orang yang low profile seperti @samymubarraq yanh konstan kualitas dari awal sampai akhir.

Ajarilah adik-adikmu Sammy. Jangan cepat merasa besar. Long way to revolution

Siapp Pak.
Akan saya bagi apa yang saya pelajari selama kuliah hampir 6 tahun di kampus untuk para junior. Tentu dengan arahan dan bimbingan dari

keren @teukukemalfasya, terimakasih telah berbagi.

Life story pak dosen yang sangat mantap .. saya jadi terbawa membaca postingan ini .. seakan-akan saya ada di kelas tersebut .. dan sedang mendengarkan presentasi darinyang bersemangat san yang tidak bersemangat ..

Inilah dampak dari ketidak mumpuni nya mereka dalam belajar .. dan saya pikir yang malas di ingatin .. masih malas di tinggalin .... yang mau maju kita support dan kita dampingi ... hahaha .. sang lage lon dosen keudeh .. meuah lon pak dosen ...

Saya ingin menjelaskan bahwa mahasiswa yang pintar itu adalah yang konstan kerja keras. Bukan yang kadang-kadang rajin, kadang2 hilang antusiasme.

Sangat sepakat

malas-mentel-manja :-D

"Usaha Tidak pernah mengkhianati hasil"

Rindu belajar lagi dikelasnya bang, dengan konsep mengajar yang jauh berbeda dulu dan sekarang.. Sehingga mahasiswa mudah memahami dan mencerna ilmu nya..

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.030
BTC 80986.05
ETH 3142.29
USDT 1.00
SBD 2.74