Antara Aloen Buluk, Putroe Neng, Kabut Perang dan Jenderal Sudirman (Ayi Jufridar)

Hai Sahabat Steemians...
Ini cerita saya hari ini

Menulis kisah tentang lelaki ganteng dan parlente ini, saya dibuat susah, hampir tidak tau harus mulai dari mana, begitu banyak kisah dan rekam jejak beliau yang tidakkan habis saya dan sahabat tulis di selembar halaman surat kabar.

Lelaki yang saya maksud adalah Ayi Jufridar, lahir di Kota Juang Bireun, di tanggal 18 Agustus 1972. Dan beliau adalah seorang yang sangat gemar menulis, aktif di medsos dengan nama aslinya. Anggota Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) di salah satu kabupaten di Aceh ini memang multi talenta.

Perawakan beliau sangat ideal sebagai foto model, ditunjang kecakapan komunikasi yang dimiliki (jangan lupa beliau juga dosen loh). Tapi entah kenapa banting setir, jadi penulis cerpen, novel dan pegiat medsos.

Saya kenal beliau 15 tahun yang lalu, di saat saya masih ABG (anak baru gede), dan beliau sudah jadi pria matang, banyak ilmu yang saya serap, dan kadang saya curi, semoga saja beliau rela dan ikhlas.

Oya buat sahabat semua, yang suka membaca ada beberapa karya dari beliau yang sangat layak baca dan bisa jadi koleksi, diantaranya :
Novel :

1. 693.KM (Gerilya Jenderal Sudirman)
2. Aloen Buluk
3. Putroe Neng
4. Kabut Perang
   Cerpen :
5. Bukit Duka
6. Telinga Komandan
7. Air Matamu, Air Mataku, Air Mata Kita
   Dan banyak lagi, seperti kumpulan Puisi Raungan Bisu.

Inilah sepenggal tulisan saya pagi ini. Tabeik kanda @ayijufridar. Banyak kekurangan, mohon dimaafkan, maklum penulis pura-pura dan pura-pura menulis.

Salam @tajubanba untuk semua sahabat steemians yang telah mengikuti dan belum mengikuti saya. Salam Komunitas Steemit Indonesia (KSI) dan Nanggroe Steemit Community (NSC).

Terima kasih yang tak terhingga buat kurator Indonesia @aiqabrago, @levycore dan @mariskalubis yang terus membantu dan memperkenalkan steemit kepada stemian Indonesia.