Cakil Puisi: Setan yang Berbahagia
ilustrasi
**اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ **
Kami tertawa
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إلَهَ إِلاَّ اللهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إلَهَ إِلاَّ اللهُ
Kami berjalan
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُولُ اللهِ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُولُ اللهِ
Mata melirik waktu
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
Ini saatnya berleha
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
Agar otak tak jenuh
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
Mari menenggak secangkir energi
لاََ إلَهَ إِلاَّ اللهُ
Agar kuat mengejar rezeki
Maka setan berbahagia,
Menatap barisan tak berisi
Dibawa kubah berwarna-warni
Setan membisik di dalam hati,
Membaca penuh dengki,
Seolah birahi membela Illahi,
Dibalik keinginan duniawi...
Setan pun berbahagia,
Menebar tipu daya,
Dari kekuasaan hingga rejeki,
Penuh aroma iri dan busuk hati,
Sambik mencaci seolah suci,
Setan pun berpesta,
Memenggal ucapan suci,
Merubahnya menjadi senjata api,
Seolah pejuang sejati
Setan pun bangga,
Sumpah sucinya di hadapan Illahi
Telah ia tunaikan dengan gempita
Setan pun menggoyang kaki,
Karena tugas telah meresap di sanubari,
Saling beriring menuju api abadi
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إلَهَ إِلاَّ اللهُ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُولُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الفَلاَحِ
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
لاََ إلَهَ إِلاَّ اللهُ
Saf masih sepi...
Inilah waktu bercitra diri...