The Diary Game, Kamis 30 Mei 2024. Upacara Pelepasan Keberangkatan Jamaah Haji

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sudah dua hari udara panas terasa membakar sampai ubun-ubun, dalam sehari saya mandi sampai 4 kali, baru selesai mandi sudah kembali berkeringat, dan memang faktor berat badan juga sangat berpengaruh pada rasa panas, dalam beberapa bulan ini berat badan saya bertambah naik, mungkin efek masakan enak selalu.
Jam 7.30 saya bersama Ahmad seperti biasa pulang ke rumah Tanjong untuk mengajar anak santri, kelas privat dalam rangka untuk mengejar ketinggalan sebelum masuk pondok pesantren.
Jam 8.30 saya baru selesai mengajar, memberi arahan sedikit untuk santri sebelum saya menuju ke kantor, mereka perlu saya tekankan mana saja yang menjadi prioritas hari ini, baik hapalan, pekerjaan, sampai waktu tidur, mereka belum tahu makna disiplin, baru saya arahkan ke arah sana.

Jam 9.00 saya baru berada di kantor, saya segera bergabung dengan temna-teman, Mursyidi sedang berkutat dengan printer, tangannya sudah seperti mulut gurita, coklat warna warni, dan nampaknya usaha masih nihil, belum ada tanda-tanda berhasil. Sudah satu Minggu printer cadangan kami rusak, sekarang hanya mengandalkan printer utama, agak merepotkan memang, tapi menunggu pengadaan anggaran untuk printer ini nampaknya mesti menunggu pergantian presiden lima tahun ke depan lagi.

Jam 10.30 saya bersama dengan bapak kepala KUA menuju ke mesjid Raya Pase, hari ini insya Allah pelepasan jamaah haji untuk wilayah keberangkatan Tanah Jamo Aye, langkahan, Alue ie Puteh dan seunudon.
Acara pertama seperti biasa pembacaaan ayat suci Al quran untuk keberkahan, lalu smabutan dari dari bapak Camat Tanah Jambo Aye, dan juga sambutan bapak kepala KUA, bapak berpesan kepada jamaah jangan melupakan kami yang belum berangkat, doakan kepada kami semoga Alah mudahkan sehingga kami juga bisa berangkat ke sana menunaikan rukun islam yang ke-lima.
Jam 12.00 saya pamit terlebih dahulu, sebab saya punya jadwal mengajar anak santri, sedangkan jam keberangkatan adalah jam 1.00 siang.
Sepereti biasa kami belajar dari jam 1.30 sampai jam 5.00 sore, selesai mengajar saya melihat-lihat bibit kakao hasil penyambungan, ada sebagian yang sudah mati, entah apa penyebabnya, yang pasti sudah mati.

Malamnya seperti biasa saya mengajar dari selesai salat magrib sampai jam 9.30, bersantai sejenak bersama anak-anak sampai jam 11.00, selesai salat isya saya pun langsung beranjak tidur.