Better life | The Diary Game | (9-7-2021) Jum'at yang kehujanan
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apa kabar sahabat steemian semua? semoga selalu dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah SWT.
Kemarau setahun dapat di hapus dengan hujan sehari
Mungkin begitulah kira-kira bunyi dari peribahasa, namun bagaimana jika hujan seharian penuh bahkan berhari-hari? Tentu beda lagi ceritanya. Iya, ini adalah cerita tentang huja hari ini.
Dari sore sebelumnya, cuaca mulai berubah mood nya. Entah karena apa alasan nya, sang langit mulai redup dengan awan hitamnya. Namun hujan tidak langsung turun, langit memberikan kesempatan untuk para manusia menyelesaikan tugas hariannya. Kira-kira jam 2 dini hari hujan mulai turun, walau perlahan tapi pasti, hujan turun menjadi lebat sampai pagi.
Saya terlambat subuh pagi ini, dikarenakan cuaca dingin yang membuat tak ingin berpisah dengan selimut juga dengan si lembut, panjang, dan bulat ujung nya. Yaitu, guling tercinta. Namun, walaupun telat tetap kutunaikan shalat selaku kewajiban ku sebagai muslim yang taat.
Cuaca pagi yang dingin menghambat aktifitas rutin di Jum'at pagi, yaitu gotong royong bersama. Bahkan sarapanpun malas kulakukan, namun karena perut sudah tak bisa di ajak kompromi, walaupun hujan tetap kucari makanan dan rela kebasahan. Setelah sarapan tak lupa ngopi sejenak sebagai penyemangat hari dan penopang mata agar tak ngajak memeluk si guling lagi.
Hingga sudah jam 12 siang hujan belum menunjukkan keinginan untuk gencatan senjata. Hingga kutakut hari ini kewajiban sebagai muslim laki-laki untuk jum'atan akan terlewati. Namun, 30 menit setelah itu atau bertepatan jam 12.30 hujan mulai berhenti dan kami tak menyia-nyiakan kesempatan untuk langsung tancap gas ke masjid. Gambar tidak sempat saya dokumentasi karena tidak baik membawa hp ke masjid. hehe
Saat khatib sedang berkhutbah, hujan mulai lebat lagi. Hingga selesai shalat hujan tidak berhenti, para jamaah yang sudah tidak sabar menunggu langsung menerobos hujan pulang ke tempat masing-masing. Namun, kami tak begitu. Karena ini juga merupakan kesempatan untuk mencari pahala otomatis. Yaitu i'tikaf di masjid sambil menunggu hujan reda. Hingga jam 14 lewat ternyata perut sudah merajuk lagi. Terpaksa hujan kamj terobos untuk pulang, sesampainya di dayah tercinta selepas mengganti baju sekedar melihat kondisi, ternyata banyak para santri yang bermalasan karena hujan ini. Banyak aktivitas hari Jumat yanh tidak bisa dikerjakan, seperti mencuci baju, olahraga dan lainnya.
Sore hari hujan mulai reda, saya dan Tgk Mirza memutuskan untuk ngopi sejenak di warkop.
Malam ini pengajian rutin tidak ada karena sang guru tidak dapat berhadir karena hujan, jadi saya memutuskan untuk belajar mandiri saja di bilek, dan juga tak lupa untuk mengajarkan ilmu dasar yang sudah saya kuasai untuk anak didik(bodrex) sambilan beramal dengan ilmu yang ada.
Malam mulai larut hujan pun tak reda-reda. Kasur sudah terbentang gulingpun kembali menggoda.
Setelah saya tulis diary ini, saya memutuskan untuk beristirahat, doakan semoga mimpi indah ya...
salam @scoblack
Postingan ini telah dihargai oleh akun kurasi @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Selalu ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info terbaru.
@ernaerningsih.
Terimakasih